ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, August 26, 2010 | 11:42 AM | 0 Comments

    Spionase Asing Dalang Serangan "Cyber" Militer AS

    Washington (ANTARA News) - Badan spionase asing telah menjadi dalang serangan cyber terhadap sistem komputer militer Amerika Serikat (AS) pada 2008, kata seorang pejabat senior Pentagon, yang membuka tabir apa yang disebutnya kasus penerobosan keamanan cyber militer AS paling signifikan.

    Wakil Menteri Pertahanan William Lynn mengatakan serangan terjadi setelah flash-disk bervirus disambungkan dengan komputer laptop militer di markas Timur Tengah, mengunggah kode komputer tersirat ke dalam jejaring Komando Sentral.

    "Kode tersebut menyebar tanpa terdeteksi pada sistem rahasia dan tidak rahasia, memulai berpijak secara digital dari data yang bisa ditransfer pada server di bawah kendali asing," tulis Lynn dalam artikel untuk majalah "Foreign Affairs" terbit pada Rabu.

    "Insiden ini yang sebelumnya dirahasiakan merupakan penerobosan komputer militer AS paling signifikan," katanya.

    Lynn tidak mengatakan asal negara dari badan spionase yang mendalangi serangan tersebut. Tetapi ia mengatakan bahwa lebih dari 100 organisasi intelijen asing telah mencoba untuk meretas ke dalam jejaring AS.

    "Beberapa pemeritah sudah memiliki kapasitas untuk mengacaukan infrastruktur informasi AS," jelasnya.

    Setiap tahun, katanya, para peretas (hacker) mencuri data yang cukup dari badan pemerintah AS, bisnis dan universitas sebanyak beberapa kali data dari Perpustakaan Kongres AS.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.