ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, October 16, 2010 | 11:59 PM | 0 Comments

    650 Prajurit Diberangkatkan ke Perbatasan Indonesia-Papua Nugini


    Metrotvnews.com, Dumai: Panglima Komandan Daerah Militer Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Leo JP Siegers melepas 650 prajurit Kesatuan Batalyon Infanteri Yonif 132 Bima Sakti ke perbatasan Papua Nugini. Para prajurit akan menjaga wilayah perbatasan selama satu tahun.

    Upacara pelepasan digelar di Pelabuhan Dumai, Riau, Sabtu (16/10). Keberangkatan Yonif 132 Bima Sakti itu untuk melanjutkan tugas prajurit sebelumnya. Wilayah perbatasan itu rawan dari ancaman yang dapat mengganggu keutuhan wilayah Negara Kesatuan RI.

    Keluarga prajurit pun turut hadir di acara pelepasan itu. Mereka menyaksikan langsung keberangkatan tentara yang menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia Teluk Bone 511.

    Sumber: MetroTV
    Readmore --> 650 Prajurit Diberangkatkan ke Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

    MIG 21 di ITB Rusak Sistem Hidroliknya

    MIG 21 Dihanggar ITB

    BANDUNG, TRIBUN -Jet tempur andalan TNI AU era Soekarno, MIG 21 Fishbed yang kini ada di hanggar Laboratoria Teknik Penerbangan ITB sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Hal ini lantaran ada kerusakan di sistem hidroliknya sejak beberapa tahun silam.

    "Biaya suku cadangnya sangat mahal, ratusan juta rupiah" kata Yorgi, mahasiswa teknik penerbangan yang menjadi panitia ITB Aeroexpo, Sabtu (15/10).

    Pesawat bermesin turbo jet berkecepatan mach 2 (dua kali kecepatan suara) ini merupakan sumbangan dari TNI AU yang diberikan kepada jurusan Mesin ITB untuk subjek teknik penerbangan sekitar tahun 1980-an.

    Diperkirakan saat ini dari 20 MIG 21 yang dimiliki AURI, tinggal 3 di Indonesia, yaitu satu di ITB, satu di Museum Satria Mandala Jakata, dan satu lagi di Museum TNI AU Yogyakarta. Sisanya tidak diketahhui di mana namun, kabarnya tujuh unit dibawa ke Amerika Serikat dan salah satunya dipamerkan di Museum Smithsonian.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> MIG 21 di ITB Rusak Sistem Hidroliknya

    Open Hangar ITB Hanya dibuka Dua Hari Untuk Umum

    MIG 21 Dihanggar ITB

    BANDUNG, TRIBUN - Acara Open Hangar ITB hanya dibuka dua hari untuk umum, yakni Sabtu (16/10) dan Minggu (17/10). Khusus pada hari pertama, Open Hangar dibuka untuk anak-anak mulai usia taman kanak-kanak (TK) hingga tingkat sekolah dasar (SD). Pengunjung dewasa atau umum dipersilakan datang pada hari kedua.

    Di ajang Open Hangar ini, para pengunjung bisa melihat langsung pesawat tempur MiG-21 buatan Rusia (dulu Uni Soviet). Pesawat karya duo Mikoyan-Gurevich ini di Indonesia hanya tinggal tiga unit dan hanya bisa ditemui di Museum Dirgantara di Jakarta, Museum Dirgantara Bandung, dan di ITB.

    Kondisi pesawat produksi tahun 1959 ini secara fisik masih sangat bagus. Paduan warna putih, abu-abu, dan biru muda memberikan kesan pesawat ini tidak terlihat garang seperti pesawat tempur saat ini yang lebih didominasi warna hijau tua atau hitam.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Open Hangar ITB Hanya dibuka Dua Hari Untuk Umum

    Indonesia Pernah Beli 20 Pesawat MiG-21

    illustrasi

    BANDUNG, TRIBUN - Bisa jadi tidak banyak yang tahu bahwa pada 1962, saat Soekarno masih menjabat sebagai Presiden RI, Indonesia pernah membeli dan memiliki 20 pesawat tempur MiG-21. Namun dengan adanya acara Open Hangar ITB, pengunjung yang datang bisa tahu sejarah kepemilikan pesawat buatan Rusia ini.

    Menurut Reinhardt Albert, Kadiv Materi Open Hangar ITB, pesawat MiG-21 dibuat oleh Rusia tahun 1959. Saat itu pesawat karya duo Mikoyan-Gurevich ini laris manis. Penjualan mencapai 15.000 unit di empat benua. Indonesia sendiri sempat membeli 20 unit Pesawat MiG-25 pada tahun 1962, yakni pada masa kepresidenan Soekarno dengan kabinet Ali Sastroamidjojo.

    "Namun sayang, Indonesia hanya sempat merasakan memiliki pesawat ini selama kurang lebih 6 tahun. Sejak kepemimpinan Soeharto, pesawat-pesawat ini tidak digunakan, bahkan dijual ke AS dan Belgia. Bahkan pesawat yang ada di hangar ITB ini hanya sempat terbang 10 jam, sangat disayangkan," kata Reinhardt, saat ditemui di Open Hangar ITB di Hangar Dirgantara ITB, Sabtu (16/10).

    Alasan menjual pesawat-pesawat tersebut diduga karena alasan politik. Padahal pesawat tempur ini termasuk pesawat tempur canggih pada masa itu bahkan disebut-sebut mampu mencegat pesawat-pesawat milik mata-mata musuh.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Indonesia Pernah Beli 20 Pesawat MiG-21

    Ratusan Anak Terpesona Pesawat Tempur Rusia

    MIG 25 Buatan Rusia Yang Dipamerkan Di PT DI

    BANDUNG, TRIBUN - Pesawat tempur buatan Rusia MiG 25 yang dipamerkan untuk umum di hangar Dirgantara ITB menarik perhatian ratusan anak-anak, Sabtu (16/10). Anak-anak mulai taman kanak-kanak hingga sekolah dasar ini sengaja datang untuk melihat langsung pesawat tempur yang kini hanya tinggal 3 buah di Indonesia.

    Reindhart Albert, Kadiv Materi Open Hangar ITB, mengatakan, sejak dibuka untuk umum Sabtu (16/10), sudah 300 anak-anak mulai tingkat TK dan SD datang ke hangar Dirgantara ITB untuk melihat langsung fisik pesawat tempur yang diproduksi oleh duo Mikoyan-Gurevich, warga Rusia ini.

    "Di Indonesia pesawat tempur MiG 25 ini hanya 3, dua di museum dan satu di ITB. Karena itu, kenepa kita tidak open hangar saja agar masyarakat khususnya generasi muda tahu kalau dulu saat masa Soekarno, Indonesia pernah punya pesawat yang cukup canggih pada masa itu," terang Reindhat ditemui di acara Open Hangar di hangar Dirgantara ITB, Sabtu (16/10).

    Para pengunjung anak-anak ini tidak saja diberikan informasi seputar pesawat tempur Rusia ini, namun mereka juga diperkenankan melihat kondisi pesawat bahkan menyentuhnya. Tidak itu saja, panitia juga memberikan souvenir seperti pesawat buatan dari gabus, balon, serta beragam minuman ringan.

    "Wah pesawatnya besar, tapi ngga jalan. Bagus, bagus," kata Yassera (6), salah seorang pengunjung yang datang ke hangar bersama kedua orangtuanya.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Ratusan Anak Terpesona Pesawat Tempur Rusia

    "Kekuatan Intelijen Cuma Amankan Kekuasaan"

    JAKARTA- Pengamat intelijen yang juga pemerhari terorisme Umar Abduh mengeritik keberadaan lembaga intelijen yang terkesan hanya mengamankan kekuasaan, namun tidak pernah mampu mendeteksi dini kemelut yang kerap terjadi di masyarakat.

    "Kekuatan intelijen SBY cuma bisa mempertahankan kekuasaan. Kita tidak bisa membiarkan intelijen yang pro SBY dan pro asing. Intelijen pro presiden harus disingkirkan karena merusak struktur pemerintahan,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Penguatan Peran Intelijen dalam Penegakan Kedaulatan Politik Bangsa di Doekoen Coffee, Jakarta, Sabtu (16/10/2010).

    Menurut Abduh, peran intelijen seharusnya mengawal negara seperti tertanam dalam pancasila dan wawasan kebangsaan. “Intelijen sekarang hanya mengamankan presiden jadi carut marut lah negeri ini,” kata dia.

    Padahal, lanjut dia, intelijen harus bisa mengawal kemerdekaan, membangun negara sesuai cita-cita para pendahulu negeri ini.

    “Orientasi intelijen kita justru mengamankan stabilitas penguasa. Sekarang yang penting bagaimana negara ini bisa maju, cerdas, mandiri. Kedaulatan politik kita ini jadi tidak berdaulat, karena yang ada gotong royong, komplotan, berkomplot untuk berkuasa tanpa intelijen," jelasnya.

    Sementara itu pengamat intelijen lainnya Wawan Purwanto mengatakan, kritik publik yang sering ditujukan kepada pihak intelijen lebih disebabkan oleh ketidakakuratan pengambilan keputusan dari informasi yang diperoleh.

    "Intelijen adalah support of information supaya pengambil kebijakan tidak keliru, kalo ada keliru ya memang konklusi dari laporan itu ada yang tdk tepat. Kritik terhadap pemerintah belakangan ini sangat tajam tapi tidak ada solusi,” paparnya.

    Karena itu, menurut Wawan, peran intelijen ke depan harus lebih kritis untuk merongrong sistem ketatanegaraan yang ada. “Mari kritik yang membangun, jangan hanya menjelek-jelekan, tidak ada manusia yang bisa membangun dalam sekejap," tutupnya.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> "Kekuatan Intelijen Cuma Amankan Kekuasaan"

    AIDS Juga Harus Diwaspadai Prajurit Perbatasan

    Ceramah HIV Yang Dihadiri Pasukan Wanita TNI (Foto: MATANEWS)

    Dumai (ANTARA News) - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers di Dumai, Riau, pada Sabtu mengimbau kepada 650 prajurit Batalyon 132 Bima Sakti untuk mewaspadai AIDS ketika berada di tempat tugasnya di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

    Leo Siegers, dalam pidato pelepasan ratusan prajurit tersebut mengatakan, acquired immune deficiency syndrom (AIDS) merupakan salah satu penyakit mematikan.

    "Untuk itu, prajurid harus waspada dengan penyakit ini. Caranya, yakni dengan menjaga ketakwaan dan selalu berfikir panjang dalam bertindak," terangnya.

    Sejauh ini, menurut Leo, kondisi di wilayah perbatasan memang cukup kondusif, namun harus tetap berhati-hati, tidak hanya dalam kewaspadan konflik, namun juga beragam hal negatif lainnya termasuk menghindari penyakit mematikan ini.

    "Perbatasan adalah wilayah yang jauh dari berbakai fasilitas medis, untuk menjaga diri agar jauh dari segala penyakit mematikan, prajurit harus tetap meningkatkan kehati-hatiannya dalam berbuatan atau tindakan," imbaunya.

    Usai acara pelepasan, kepada wartawan Leo Siegers mengaku tidak mengetahui ada tidaknya prajurit yang telah terjangkit AIDS.

    Kendati demikian, menurutnya, kewaspadaan dari pergaulan bebas di perbatasan harus selalu ditingkatkan agar prajurit terhindar dari AIDS.

    "Untuk itu, dalam tugasnya menjaga perbatasan, prajurit tidak hanya dibekali dengan pelatihan perang, namun juga dibekali dengan ilmu takwa terhadap tuhan yang maha esa," ringkasnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> AIDS Juga Harus Diwaspadai Prajurit Perbatasan

    Kemhan Diminta Utamakan Pesawat Intai Produk Nasional

    SMART EAGLE II Buatan PT. Aviator Teknologi Indonesia (Foto: imageshack)

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-DPR mengingatkan Kementerian Pertahanan dan TNI agar mengutamakan produksi dalam negeri dalam pengadaan pesawat intai dalam 3-4 bulan mendatang ini. Pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sudah disepakati agar mengutamakan produksi dalam negeri agar ada pertumbuhan industri lokal. Selain itu, alutsista produksi dalam negeri bisa mengurangi ketergantungan kepada luar negeri.

    Hal itu disampaikan anggota Komisi I DPR Hayono Isman ketika dihubungi, Sabtu (16/10). "Perlu saya ingatkan bahwa Komisi I telah membentuk Panja yang bertugas membantu Kementerian Pertahanan dalam hal pembelian alutsista," kata Hayono. Saat ini, ujarnya, Indonesia sudah memiliki BUMN Strategis yang sudah mampu memproduksi alutsista.

    Menurut Hayono, agar industri alutsista dalam negeri ini bisa tumbuh dan berkembang, maka pengadaan pesawat intai yang saat ini dibutuhkan TNI harus melibatkan industri dalam negeri. "Untuk memperkokoh industri dalam negeri, apa yang bisa diproduksi di dalam negeri tidak perlu membeli dari luar," katanya. Hayono setuju jika TNI harus memiliki pesawat intai mengingat luasnya daerah perbatasan yang harus diawasi.

    "Kita mendukung penambahan alutsista untuk memenuhi minimum essential forces," kata Hayono. Hal itu, kata dia, sudah menjadi agenda pokok yang sedang menjadi perhatian Komisi I. Meski demikian, Hayono mengingatkan, upaya untuk membangun minimum essential forces itu harus bisa menggerakkan industri dalam negeri.

    Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui bahwa negara memerlukan kekuatan militer yang cukup dengan postur yang tangguh. Selain itu, diperlukan tentara yang terlatih dengan kekuatan persenjataan yang modern. Pengembangan kekuatan bisa dilakukan dengan modernisasi persenjataan.

    "Alutsista angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara, kita harapkan dapat makin kita lengkapi," kata Presiden dalam Upacara Parade Peringatan HUT TNI ke-65 di lapangan Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusumah, Selasa (5/10). Presiden juga ingin lebih banyak lagi satuan tempur darat yang terlatih baik dan profesional, serta siap dikerahkan kemana pun dan kapan pun untuk mengemban tugas-tugas negara.

    Berkaitan dengan pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista TNI ini, kata Presiden, pemerintah dengan dukungan DPR, telah bersepakat untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar bagi sektor pertahanan, tanpa mengabaikan dan mengorbankan kepentingan untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Pimpinan Kementerian Pertahanan dan jajaran TNI diinstruksikan untuk menyusun rencana strategis pembangunan kekuatan pertahanan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan APBN, dengan kerangka waktu yang dipercepat serta dengan sasaran yang tepat pula. Presiden berharap dalam satu dasawarsa ke depan dapat diwujudkan postur pertahanan yang makin kuat dan mencukupi.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Kemhan Diminta Utamakan Pesawat Intai Produk Nasional

    Media Korsel: China Meluncurkan Rudal HQ-9 untuk Mencegat F-22

    Rudal HQ-9 Buatan China

    LONDON Oktober 16: Menurut Chosun Ilbo, melaporkan bahwa PLA baru-baru ini mengadakan latihan simulasi untuk mencegat pesawat tempur siluman F-22.

    Menurut media Jepang, Jepang dan Amerika Serikat akan mengadakan latihan bersama pada bulan November tahun ini, disimulasikan " untuk memberikan kejutan pendudukan Cina Kepulauan Diaoyu, Kepulauan Diaoyu, Amerika dan pasukan Jepang memulai perang kembali" skenario.

    Laporan ini juga mengatakan Kapal induk AS bertenaga nuklir "George Washington" dengan F-22 pesawat tempur "Raptor" akan ikut berpartisipasi dalam latihan bersama AS-Jepang.

    bahwa setelah laporan ini diterbitkan pada tanggal 5, satu brigade Chengdu Daerah Militer Angkatan Udara menembakkan rudal HQ-9 anti-rudal pesawat terbaru untuk mencegat F-22 didalam target tersebut.

    Menurut laporan media Cina mengatakan radar untuk peluncuran rudal informasi lokasi yang diberikan oleh pejuang stealth, rudal HQ-9 diluncurkan, dalam waktu sekitar 40 detik, F-22 hancur.

    Sepuluh tahun yang lalu, Cina mulai memperkenalkan rudal HQ-9 . Hal ini diyakini bahwa setelah sepuluh tahun penelitian dan pengembangan pada periode. Rudal HQ-9 mirip dengan Rudal Pencegat "Patriot" Milik US. Rudal dengan sistem radar hampir sama S-300 yang dimiliki Rusia.

    Rudal HQ-9 memiliki jangkauan maksimum sekitar 100 km dan berat 1,3 ton, dilengkapi dengan "active homing head". Saat ini, China juga mengekspor rudal HQ-9 pertahanan udara dengan nama FD 2000.

    Dilaporkan bahwa militer China sebagian besar dilengkapi dengan sistem rudal pertahanan udara mobile. Biasanya, Jajaran Angkatan Darat mempunyai rudal HQ-9 dimana terdiri (termasuk kendaraan komando dan empat untuk komunikasi dan pemeliharaan truk), enam batalyon (batalion masing-masing dilengkapi dengan kendaraan kontrol rudal, positioning kendaraan radar , sebuah kendaraan radar dan delapan peluncur rudal, peluncur rudal setiap kotak memiliki rudal peluncuran 4 rudal.

    Sumber: SINA NEWS
    Readmore --> Media Korsel: China Meluncurkan Rudal HQ-9 untuk Mencegat F-22

    Replika Shenzou-7 dan Yuan Wang 5 Meriahkan PP IPTEK

    Replika Shenzhou-7 (Foto:ninfinger.org)

    JAKARTA - Menristek, Suharna Surapratna bertemu dengan dua astronot China, Nie Haisheng dan Zhai Zhigang di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP Iptek) Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Bersama dengan Menristek, tak kurang dari 500 orang pelajar SLTP se-Jabodetabek ikut berpartisipasi dialog interaktif dengan dua astronot China tersebut.

    "Kami berterima kasih atas kehadiran para astronot China atas kehadiran mereka yang akan memicu kecintaan generasi muda Indonesia terhadap iptek kedirgantaraan sekaligus memotivasi
    para generasi muda untuk mempelajari bidang ilmu tersebut," ujar Menristek Suharna, Suharna Surapratna, di acara 'Bersama Antariksawan, Jelajahi Angkasa' di PP Iptek, TMII, Jakarta, Sabtu (16/10/2010).

    Menurut Menristek Suharna, selama ini Kementerian Riset dan Teknologi, bersama LAPAN dan Kementrian Pendidikan Nasional telah menjalankan program 'space-mindedness' di tingkat nasional, antara lain melalui lomba poster, penyuluhan tentang 'space-wheater', pameran Indodefence, lomba roket air, dan Kompetisi Roket Uji Muatan (RUM). Bahkan, RUM akan dilombakan di forum APRSAF (Forum Lembaga Antariksa Regional Asia Pasifik).

    "Tahun ini adalah tonggak penting hubungan Indonesia-China, karena kita merayakan 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara," ujar Zhang Qi Yue, Duta Besar China untuk Indonesia.

    Acara 'Bersama Antariksawan, Jelajahi Angkasa.' yang digelar ini diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kementerian Riset dan Teknologi, Kedubes China untuk Indonesia dan PP Iptek ini, dihadiri oleh Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qi Yue, Ketua Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China, Sukamdani Sahid Gitosardjono, Direktur Utama TMII serta Direktur PP Iptek Sukro Muhab. Pertemuan dan dialog interaktif antara astronot China bersama Menristek dan para pelajar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan kehadiran mereka di Indonesia sejak Rabu (13/10) lalu.

    Dalam acara ini pula, pihak China melalui Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China, memberikan replika/miniatur Shenzou-7 dan kapal Yuan Wang 5 kepada PP Iptek, untuk dijadikan wahana pembelajaran iptek di sana.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Replika Shenzou-7 dan Yuan Wang 5 Meriahkan PP IPTEK

    Korut Kecam Latihan Perang Multinasional

    SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara, Sabtu, mengecam keras partisipasi Korea Selatan dalam satu latihan perang laut multinasional yang diadakan awal pekan ini untuk mencegah pengiriman senjata-senjata perusak massal, dengan menyatakan itu adalah deklarasi perang.

    "Satu blokade laut menunjukkan saat perang dan itu tak bisa ditoleransi," kata Rodong Sinmun, surat kabar harian yang diterbitkan oleh Partai Pekerja Korea Utara, dalam komentarnya yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). "Itu adalah suatu provokasi militer terhadap kami (Korea Utara) dan juga merupakan deklarasi perang."

    Latihan militer dua hari, yang bertujuan untuk mencegat senjata-senjata perusak massal dan berakhir di perairan selatan Korea Selatan itu, diselenggarakan pada 13-14 Oktober atas nama Prakarsa Keamanan Proliferasi (PSI) yang dipimpin Amerika Serikat, dengan sandi "Eastern Endeavor 10". Sekitar 10 kapal perang dan pesawat tempur dari Korea Selatan, AS, Jepang dan Australia ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

    "Korea Utara dan Selatan perlu meningkatkan gairah untuk membangun hubungan, bukannya tembakan-tembakan senjata," kata surat kabar itu. "Kebuntuan antar-Korea tidak akan membuat baik bagi Selatan."

    Seoul mengumumkan rencana pada Mei lalu untuk menjadi penyelenggara pelatihan PSI, menyusul tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Selatan pada Maret, Cheonan, dan mempersalahkan Korea Utara. Namun demikian kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan, latihan terakhir tersebut tidak ditargetkan pada suatu negara tertentu, termasuk Korea Utara.

    Korea Selatan menjadi anggota penuh PSI sejak tahun lalu, setelah Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklirnya yang kedua. Korea Utara telah mengecam gerakan itu sebagai pengumuman perang terhadap Pyongyang. Pyongyang membantah pihaknya bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal Cheonan, yang menewaskan 46 pelaut Korea Selatan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Korut Kecam Latihan Perang Multinasional

    TNI Segera Miliki Pesawat Intai Tanpa Awak Pertengahan 2011

    UAV Heron Buatan Israel Merupakan Salah Satu UAV Yang Diminati TNI

    Jakarta (ANTARA News) - TNI segera membangun skuadron pesawat intai untuk mengamankan seluruh wilayah RI, khususnya di perbatasan baik darat, laut, maupun udara.

    "Rencananya, empat pesawat intai tanpa awak akan tiba pada medio 2011, dari satu skuadron yang direncanakan," kata sumber ANTARA di Mabes TNI Jakarta, Sabtu.

    Ia menambahkan, skuadron pesawat intai tanpa awak itu nantinya akan bermarkas di Pangkalan Udara Supadio Pontianak, namun pengoperasiannya di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) Mabes TNI.

    Personel yang mengoperasionalkan tidak banyak, sekitar dua orang untuk memantau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama di perbatasan darat, laut dan udara.

    Pesawat intai tanpa awak itu dapat dioperasikan lima sampai enam jam per hari.

    "Sehingga semisal kita ingin memantau wilayah tengah Indonesia, kita bisa terbangkan hingga Tarakan, kembali lagi ke Pontianak. Begitu untuk ke wilayah lainya di Indonesia," katanya.

    Komisi I DPR mendukung pembentukan skuadron Pesawat Tanpa Awak (UAV) yang akan dibangun TNI AU di Landasan Udara (Lanud) Supadio.

    Ia mengatakan, skuadron pesawat intai tanpa awak merupakan salah satu solusi menjaga wilayah RI terutama di perbatasan.

    Selain pesawat intai tanpa awak, TNI juga akan segera menambah radar di tiga wilayah di Indonesia Timur dalam memaksimalkan pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Tidak disebutkan pesawat tanpa awak jenis apa yang telah dipesan oleh TNI dan dari mana alat utama sistem persenjataan itu didatangkan.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI Segera Miliki Pesawat Intai Tanpa Awak Pertengahan 2011

    Rusia Sepakati Kerja Sama Nuklir dengan Jepang

    PLTN

    MOSKOW--MICOM: Pemerintah Rusia menyetujui satu perjanjian kerja sama energi nuklir untuk penggunaan damai dengan Jepang, menurut pernyataan yang disiarkan dalam situs pemerintah Jumat (15/10).

    Penandatanganan perjanjian pada Mei 2009 itu disebut sebagai terobosan dalam hubungan ekonomi antara kedua negara, yang secara teknik masih dalam status perang sejak tidak adanya traktat perdamaian resmi ditandatangani antara Moskow dan Tokyo setelah Perang Dunia II.

    Sehubungan dengan kesepakatan itu, Rusia dan Jepang giat melakukan pertukaran informasi mengenai keamanan nuklir, kerja sama dalam pengembangan deposit uranium, merancang, membangun dan mengoperasikan reaktor-reaktor air-ringan, dan dalam pembuangan sampah nuklir.

    Sergei Kiriyenko, yang memimpin perusahaan nuklir dikendalikan negara Rosatom, mengatakan bahwa perjanjian itu memuluskan jalan bagi pembangunan proyek patungan senilai miliaran dolar antara kedua negara.

    Kesepakatan Rusia-Jepang itu ditetapkan untuk jangka waktu 25 tahun. Jika di antara kedua pihak tidak ada yang menarik diri dari perjanjian pada akhir jangka waktu, proyek patungan itu akan menjadi permanen.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Rusia Sepakati Kerja Sama Nuklir dengan Jepang

    Anggaran Pertahanan Inggris Dipangkas

    Tentara Inggris merupakan bagian dari 15.000 tentara multinasional yang dikerahkan dalam operasi tempur di Afganistan

    LONDON, KOMPAS.com - Anggaran pertahanan Inggris akan dipotong kurang dari 10 persen selama empat tahun ke depan setelah para pejabat mencapai satu kesepakatan, Jumat malam, dalam skema peninjauan ulang angkatan bersenjata negara itu.

    Seorang pejabat yang enggan disebut namanya kepada Reuters mengatakan, Perdana Menteri David Cameron bersama Menteri Pertahanan Liam Fox berselisih paham dengan Menteri Keuangan George Osborne dalam perdebatan mengenai pemotongan belanja pertahanan. Pejabat tersebut enggan memberi penjelasan lebih lanjut, tetapi dapat dimaknai bahwa Kementerian Pertahanan tidak akan mendapatkan lagi 20 miliar pound untuk memperbarui sistem rudal nuklir Trident Inggris dari anggarannya, sebagaimana sebelumnya diminta oleh Kementerian Keuangan.

    "Perdana Menteri tidak sependapat dengan Menkeu George Osborne," kata pejabat tersebut. Ia menambahkan, "Pemotongan tersebut kurang dari 10 persen."

    Beberapa analis mengimbau agar pemotongan itu dapat dibatasi hingga tujuh persen. Anggaran Kementerian Pertahanan yang berjumlah 36,9 miliar pound (59 miliar dollar AS) akan dipotong sebagian untuk mengurangi rekor defisit anggaran Inggris, yang kini tercatat lebih dari 10 persen secara nasional.

    Kementerian Pertahanan juga telah melakukan peninjauan ulang pasukan bersenjata secara besar-besaran, yang pertama kali terjadi sejak 1998, dan untuk membuka visi masa depan militer menyangkut Pertahanan Strategis dan Peninjauan Keamanan.

    Peninjauan itu menjadi pusat perselisihan publik antara Menhan Fox dan Kementerian Keuangan. Fox bulan lalu memperingatkan dalam sebuah surat bahwa akan terjadi konsekuensi politik yang hebat bila permintaan kementerian keuangan itu diteruskan. Sikap lebih lunak Cameron mengenai pemotongan anggaran pertahanan itu mungkin dapat dimaknai bahwa Inggris akan mempertahankan rencana pengadaan dua kapal induk senilai 5,2 miliar pound.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Anggaran Pertahanan Inggris Dipangkas

    Menuju Kuripasai dengan KRI Hasanuddin

    KRI Hasanuddin

    Tak ada rotan, akar pun jadi. Begitulah akhirnya transportasi yang digunakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meninjau korban bencana banjir di kota yang oleh penduduk aslinya dikenal dengan Kuripasai (Wasior) di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

    Presiden tidak menggunakan helikopter, yang jarak tempuhnya lebih pendek, untuk tiba di bandar udara kecil di Wasior dari Manokwari. Namun, Presiden menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366, yang berangkat dari Pelabuhan Manokwari menuju Pelabuhan Kuripasai, Wasior.

    Dari Jakarta, Presiden sebelumnya menggunakan pesawat khusus Boeing 737-500, yang disewa dari Garuda Indonesia. Pesawat itu transit sejam untuk mengisi bahan bakar di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

    Dari informasi yang diterima Kompas, alasan perubahan cuaca yang ekstrem membuat Presiden memilih menggunakan jalur laut, bukan jalur udara.

    Namun, menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Rabu (13/10), Presiden sejak awal memang ingin menggunakan KRI. ”Selain bisa mengangkut bantuan Presiden, juga untuk membawa rombongan yang lebih banyak dan juga bisa lebih cepat dan aman,” katanya.

    Namun, dengan menggunakan KRI, Presiden Yudhoyono bisa lebih lama tiba Kuripasai, yaitu lima hingga delapan jam. Jika dengan kapal biasa, waktunya bisa mencapai 10-12 jam.

    Perjalanan menuju Kuripasai dilakukan Rabu malam. Sebab itu, Presiden bersama rombongan terpaksa menginap di KRI.

    Sebelum naik kapal di Manokwari, Presiden menyempatkan menemui sekitar 1.000 pengungsi dari Wasior di Lapangan Kodim 1703 Manokwari. Di tempat itu, Presiden menyatakan belasungkawanya dan meminta pengungsi bersabar.

    Presiden Yudhoyono juga mendoakan dan memberikan kekuatan kepada sejumlah korban banjir, yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Manokwari.

    Dalam perjalanan menuju Kuripasai, KRI Sultan Hasanuddin dikawal KRI Fatahilla, KRI Achmad Yani, dan kapal TNI Angkatan Laut, Kalaikai.

    Setelah memimpin rapat, Presiden bersama Ny Ani Yudhoyono menginap di kamar komandan KRI, Letnan Kolonel (Laut) Restiono Kunto. Sementara menteri dan pejabat lainnya menginap di kamar perwira lainnya. Anggota rombongan, seperti wartawan dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), menginap di ruang lainnya, berjubel-jubel.

    Lalu di mana komandan dan perwira lainnya tidur? ”Kami mengalah,” kata seorang prajurit KRI.

    Kapal buatan Belanda tahun 2007 ini tentu memberikan keamanan bagi Presiden dan rombongan. Selain dilengkapi berbagai jenis rudal, torpedo, sampai meriam, kapal berukuran 90,7 meter x 13,2 meter x 3,6 meter dengan berat 1.692 ton ini juga memiliki kecepatan sampai 28 knot. Kapal ini sebelumnya berpatroli di kawasan Blok Ambalat di Kalimantan.

    Memang, dengan keamanan itu, Presiden bisa tepat tiba di Kuripasai pada dini hari. Setelah meninjau Posko Bencana Penanganan Banjir Wasior pukul 08.00 WIT, Presiden menemui sekitar 300 warga dan tokoh adat Wasior yang masih memilih tinggal di Kuripasai.

    Sebelum meninjau Kampung Sanduay, yang kondisinya hampir rata dengan tanah serta penuh dengan batu besar dan batang pohon berikut dengan akarnya, Presiden mengajak warga berdoa bersama.

    Namun, karena harus segera kembali ke Manokwari sebelum gelap, baru 2 jam 40 menit di lokasi itu, Presiden harus kembali ke kapal.

    Untuk mengejar waktu, KRI Sultan Hasanuddin-366 terpaksa ngebut dengan kecepatan penuh di atas 20 knot, meninggalkan KRI lainnya dan Wasior yang jauh di belakang.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Menuju Kuripasai dengan KRI Hasanuddin

    Kontingen Garuda Berdimensi Politik


    Anggota Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO meneriakkan yel pemacu semangat seusai upacara pelepasan pasukan ke Kongo di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (15/10).

    Jakarta, Kompas - Misi Kontingen Garuda yang ikut serta dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki dimensi politik dan diplomasi selain dimensi militer.

    Hal itu disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono lewat pidato yang dibacakan Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko pada upacara pemberangkatan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO ke Kongo, Afrika, Jumat (15/10). Kompi zeni yang terdiri dari AD, AL, dan AU ini bertugas di bidang konstruksi infrastruktur, seperti jembatan, jalan, dan bangunan.

    Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO juga dilengkapi dengan tugas penjinakan bahan peledak. Tugasnya untuk membersihkan ranjau yang menghalangi pembuatan jalan. ”Misi ini berdampak besar bagi kerja sama militer dan hubungan diplomatik Indonesia dengan berbagai negara,” kata Edy.

    ”Tugas ini sangat membanggakan TNI karena dari beberapa kegiatan yang sudah dilakukan di sana, kita selalu mendapatkan penilaian yang baik,” kata Edy.

    Kontingen Garuda XX-H/MONUSCO akan menggantikan Kontingen Garuda XX-G/MONUC. Misi kali ini, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, adalah untuk lebih menekankan stabilitas keamanan di Kongo. Satgas yang bertugas setahun dan berjumlah 175 orang ini dipimpin Letnan Kolonel CZI Widianto.

    Edy mengakui, peralatan yang digunakan Kontingen Garuda sudah ada sejak tahun 2003. Namun, menurut dia, ada beberapa yang telah diperbarui dan mendapat dana penggantian dari PBB untuk pemeliharaan. ”Batas maksimal alat-alat itu sebenarnya memang lima tahun, tetapi ini sudah tujuh tahun. Kalau masih bisa digunakan, kenapa tidak?” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Edy mengatakan, Indonesia membutuhkan satu skuadron pesawat intai dengan jumlah minimal tiga-empat pesawat. Rencananya, skuadron ini akan ditempatkan di Kalimantan. Alasan perlunya memiliki pesawat intai ini karena panjangnya wilayah perbatasan, baik laut maupun darat.

    Akan tetapi, soal jenis pesawat yang akan dibeli itu bergantung pada anggaran. Tim penentu juga masih melakukan studi, pesawat apa yang akan dipakai sesuai dengan kondisi geografis.

    ”Jenis pesawat bergantung pada anggarannya karena ada tingkatannya, mulai dari yang kecil sampai ada yang dapat terbang 3 x 24 jam,” kata Edy.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Kontingen Garuda Berdimensi Politik

    Komandan AS Temui Mitra Indonesia

    Laksamana Muda Sean A Pybus Bertemu Dengan Mantan Panglima TNI Djoko Susanto (Foto: i.okezone.com)

    INILAH.COM, Jakarta - Laksamana Muda Sean A Pybus, Komandan Komando Operasi Khusus Kawasan Pasifik AS, mengadakan kunjungan selama dua hari terakhir di RI.

    Pybus berada di Indonesia pada 14-15 Oktober dan menemui Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal George Toisutta dan Komandan Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus.

    Pada Juli lalu, Menteri Pertahanan AS Robert Gates telah menyampaikan kepada Presiden SBY bahwa AS akan memulai secara bertahap dan terukur sebuah program kegiatan kerjasama pertahanan dengan pasukan khusus AD. Kunjungan Pybus adalah langkah pertama dari program kerjasama tersebut.

    Pemerintah AS telah mengambil keputusan untuk memulai kembali kerjasama keamanan dengan pasukan khusus AD Indonesia secara terbatas sesuai dengan hukum yang berlaku di AS. Selain berbagai perubahan dan reformasi yang telah dilakukan oleh TNI, termasuk di satuan khusus AD.

    Kemungkinan diperluasnya kerjasama tersebut lewat langkah-langkah berikutnya akan didasarkan pada kelanjutan diberlakukannya berbagai reformasi dalam tubuh satuan tersebut pada khususnya dan TNI pada umumnya.

    Langkah-langkah awal tersebut diberlakukan dalam batas-batas hukum AS dan tidak menandakan bahwa pemerintah Amerika telah mengendurkan sikapnya tentang pentingnya akuntabilitas dan HAM.

    Pemerintah AS berharap dapat meningkatkan kerjasama dengan militer Indonesia dan terus mengembangkan hubungan kemitraan kuat yang sudah ada diantara keduanya. Kerjasama yang lebih erat antara kedua militer tersebut akan membuat hubungan antara AS dan Indonesia menjadi semakin dekat serta meningkatkan keamanan di kawasan ini.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Komandan AS Temui Mitra Indonesia

    DPR Menyetujui Pembelian Super Tucano 2011

    Super Tucano Buatan Brazil Pesawat Patroli yang DiMinati TNI AU(Foto: MATANEW)

    JAKARTA (SINDO) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merencanakan pembelian satu skuadron pesawat intai mengingat luasnya wilayah perbatasan yang harus diawasi.

    Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko mengatakan, pesawat-pesawattersebutakan ditempatkan di daerah yang langsung berbatasan dengan negara tetangga seperti daerah Kalimantan. “Kami sangat membutuhkan pesawat intai untuk pengawasan daerah perbatasan baik darat maupun laut,”kata Edy seusai pelepasan Kontingen Garuda (Konga) XXH ke Kongo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta,kemarin. Menurut dia,jenis dan kemampuan serta jumlah pesawat intai tersebut akan disesuaikan dengan kondisi geografis serta kemampuan anggaran pertahanan.

    Rencana ini sudah dialokasikan dalam anggaran 2011. “Jadi nanti disesuaikan dengan tingkat kemampuan anggaran kita.Tapi minimum tahap awal kita harus punya tiga sampai empat pesawat,”ujarnya. Anggota Komisi I DPR Yahya Sacawiria mengatakan pengadaan pesawat intai oleh TNI sudah dibahas dalam rapat dengan Komisi I DPR.

    Dia menyebutkan yang ada dalam anggaran pembelian alat utama sistem persenjataan tersebut pesawat jenis Super Tucano. “Sudah ada dalam anggaran, tinggal realisasinya” ujarnya. Super Tucano merupakan pesawat dengan kemampuan counter insurgency atau pesawat serang antigerilya.

    Pesawat buatan Embraer Defense System Brasil ini sekaligus dapat difungsikan mengintai dan menjaga perbatasan Dia pun mengingatkan, dalam pembelian pesawat intai tersebut pemerintah dan TNI harus mengupayakan ada proses alih teknologi. “Jangan beli ketengan tapi harus ada transfer teknologi,”ujarnya. Di bagian lain, Marsdya Edy Harjoko menyatakan TNI akan mengirimkan kembali pasukan perdamaian Kontingen Garuda ke Republik Demokratik Kongo.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> DPR Menyetujui Pembelian Super Tucano 2011

    Friday, October 15, 2010 | 4:47 PM | 0 Comments

    PT PAL Serahkan Kapal Pesanan Singapura

    INILAH.COM, Jakarta - PT PAL Indonesia menyerahkan kapal double skin bulk carrier 50.000 DWT pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin Island, Singapura.

    Kapal-kapal tersebut di hari ini dikenal dengan nama STAR 50. "Ini bentuk dari kepercayaan pasar terhadap industri galangan kapal nasional, khususnya PT PAL," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam siaran pers Kementerian BUMN, Jumat (15/10).

    Sejak tahun 1980, PT PAL telah menyelesaikan kapal lebih dari 230 kapal, dengan berbagai ukuran dan jenis, seperti kapal niaga, dan kapal perang. Kapal dengan nama STAR 50 merupakan hasil rancangan dan rakitan putra-putri bangsa Indonesia yang merupakan produk unggulan PT PAL untuk pasar Internasional.

    Kapal itu merupakan yang kesembilan dari kelas kapal Double Skin Bulk Carrier 50.000 DWT yang diekspor ke berbagai negara, di antaranya 4 unit ke Hong Kong, 2 unit ke Jerman, 2 unit ke Turki, dan 1 unit ke Singapura.

    Spesifikasi kapal tersebut antara lain panjang keseluruhan 189,840 Meter, panjang di antara garis 182,516 Meter, lebar 30,50 meter. Serah terima kapal tersebut disaksikan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan bertempat di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL Surabaya.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> PT PAL Serahkan Kapal Pesanan Singapura

    Hacker China Mencuri Dokumen Pertahanan Korsel

    illustrasi

    SEOUL, KOMPAS.com - Para peretas (hacker) di China telah mencuri sejumlah rahasia pertahanan dan urusan luar negeri Korea Selatan (Korsel) menggunakan surel (email) palsu yang mengaku sebagai pejabat Seoul, kata badan intelijen pada Jumat (14/10/2010).

    Badan Intelijen Nasional Korsel telah membongkar peretasan pada awal tahun ini dan mengingatkan semua kantor pemerintah mengenai bahaya surel seperti itu, kata seorang juru bicara kepada AFP.

    Para peretas mengirim surel dengan nama-nama diplomat Korsel, pembantu presidensial dan beberapa pejabat terkenal Seoul.

    Data yang dikaitkan dalam surel berisi virus yang disamarkan sebagai dokumen penting, seperti analisa mengenai ekonomi Korea Utara Ketika penerima surel membuka data tersebut, virus mengunduh dokumen ke dalam komputer, kata juru bicara.

    Anggota parlemen Lee Jung-Hyun dari partai berkuasa Grand National Party mengatakan parlemen pada Kamis bahwa "sejumlah besar dokumen rahasia" dikhawatirkan telah bocor dari kementerian pertahanan dan kementerian luar negeri.

    Kementerian luar negeri mengatakan telah meminta misi diplomatik luar negeri supaya lebih awas terhadap percobaan peretasan seperti itu.

    Badan intelijen Korsel pada Juni menyelidiki serangan cyber besar pada jejaring utama pemerintah oleh peretas yang terlacak berlokasi di China.

    Kementerian keamanan mengatakan pada saat itu tim keamanan cyber sedang waspada terhadap serangan seperti itu ketika terjadi ketegangan tinggi dengan Korut.

    Kepala intelijen Korsel menuduh Korut atas serangan cyber dari server berbasis China yang sejenak melumpuhkan banyak jejaring komersial dan pemerintah Amerika Serikat dan Korsel pada Juni 2009. Para pejabat AS tidak dapat memastikan penyebabnya.

    Para pejabat militer Seoul mengatakan Korut memiliki unit elit peretas dalam angkatan bersenjatanya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Hacker China Mencuri Dokumen Pertahanan Korsel

    Wartawan Perang Hendro Subroto Berpulang

    Almarhum Hendro Subroto Pada waktu Meliput Di Medan Perang (Foto: hendrosubroto.blogspot.com)

    Metrotvnews.com, Jakarta: Hendro Subroto, wartawan perang senior, Kamis (14/10) pukul 19.15 WIB, meninggal dalam usia 71 tahun. Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Krematorium Oasis, Tangerang, Banten. Hari ini, Jumat (15/10), akan diadakan kebaktian untuk melepas kepergiannya pada pukul 19.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan, Sabtu (16/10) pukul 09.00 WIB di Pemakaman San Diego Hill, Karawang.

    Hendro punya pengalaman banyak dalam liputan perang dan konflik. Ia sudah makan asam-garam dalam liputan-liputan berbahaya. Dalam blog-nya Hendro menuliskan kariernya sebagai wartawan diawali dengan pendidikan News Reel Cameraman di TVRI pada 1964. Kemudian ia mengikuti pendidikan Television Journalisme di OTCA, Tokyo, Jepang.

    Hendro banyak meliput peperangan dan konflik bersenjata baik di dalam maupun di luar negeri. Liputan konflik bersenjata pertama ia lakoni di Serawak, Malaysia Timur, pada 1964, ketika berlangsung Konfrontasi Malaysia. Pada waktu itu ia meliput satu tim sukarelawan Indonesia berkekuatan 19 orang yang menyusup masuk ke Divisi I Serawak dari desa Kayangan, Kalimantan Barat.

    Pada Januari-Februari 1965 Hendro meliput Operasi Kilat menumpas pemberontakan DI/TII pimpinan Kahar Muzakkar di Sulawesi Tenggara. Ia berhasil mengabadikan jenazah Kahar Muzakkar yang tergeletak di luar rumah bambu persembunyiannya di Desa Laiyu, dekat Sungai Lasolo. Hasil liputan Hendro yang ditayangkan di TVRI berhasil meyakinkan Bung Karno bahwa jenazah itu benar-benar jenazah Kahar Muzakkar.

    Pada Oktober 1965, ia meliput pengangkatan jenazah enam jendral dan seorang perwira pertama di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Ia juga meliput penumpasan pemberontakan PGRS/PARAKU di Kalimantan Barat, OPM di Daerah Kepala Burung Irian Barat dan GAM di Aceh. Bahkan, meliput perjuangan integrasi di Timor Timur, November 1975. Saat itu ia terluka berat ketika ia meliput pertempuran di palagan Fatularan, dalam upaya perebutan Posto Atabae, Concelho Bobonaro.

    Setelah TNI/POLRI ditarik dari Timor Timur, pada awal bulan Oktober 1999 ia masuk lagi ke Timor Timur dari Darwin, Australia, untuk meliput kegiatan pasukan Interfet (International Force for East Timor). Pada 1970, Hendro meliput perang saudara di Kamboja antara pasukan Pemasi Timor Timur, The Eyewitness to the Integration of East Timor, Operasi Udara di Timor Timur, Perjalanan Seorang Wartawan erintah Republik Kamboja pimpinan Jenderal Lon Nol melawan pemberontak komunis Khmer Merah yang didukung oleh Viet Cong. Ia juga meliput ke Thailand, dan Vietnam.

    Hendro juga menuliskan beberapa buku, seperti Saksi Mata Perjuangan IntegrPerang, Dewan Revolusi PKI – Menguak Kegagalannya Mengkomuniskan Indonesia, dan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.

    Hendro adalah pemegang Penghargaan Piagam Penegak Pers Pancasila dari Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, pemegang anugerah Tanda Kehormatan Satya Lencana Seroja dan Satya Lencana Bhakti dari Departemen Pertahanan Keamanan.

    Sumber: METRO TV
    Readmore --> Wartawan Perang Hendro Subroto Berpulang

    Anggota DPR Tolak Kapal KKP Dipersenjatai

    Kapal Patroli KKP

    Jakarta (ANTARA News) - Tiga anggota DPR RI dari fraksi berbeda Fayakhun Andriadi (Golkar), Rahadi Zakaria (PDI Perjuangan) dan Paula Sinjal (Demokrat) menolak kapal-kapal Kementerian Kelautan Perikanan dipersenjatai.

    "Kembalikan seluruh persenjataan itu ke kapal-kapal milik TNI Angkatan Laut yang memiliki prajurit profesional dan paham menggunakan senjatanya serta memiliki tanggung jawab mengawal serta mengamankan perairan Nusantara hingga ke kawasan perbatasan," kata Fayakhun Andriadi, di Jakarta, Jumat.

    Anggota Komisi I DPR RI ini berpendapat, apa yang diusulkan pengamat ekonomi kelautan dan kemaritiman serta pakar special economic zone Ismeth Abdullah mengenai "jangan lagi mempersenjatai kapal-kapal KKP", merupakan upaya untuk menghindari tumpang tindih kewenangan dalam pengelolaan kemaritiman nasional.

    "Tumpang tindih kewenangan telah berakibat banyak kasus tak tertangani secara efektif dan profesional. Malah sebaliknya, terjadi saling lempar tanggung jawab. Ini tidak boleh berlanjut," tandasnya.

    Hal senada ditegaskan anggota Komisi II DPR RI Rahadi Zakaria yang menyebutkan, realitas di lapangan menunjukkan, tidak profesionalnya petugas KKP telah berakibat banyak kasus atau insiden di perairan yang tidak tuntas penanganannya.

    "Tengok saja insiden di perairan dekat Pulau Bintan, di mana tiga petugas KKP dengan kapalnya sekaligus diambil Polisi Maritim Malaysia. Kan memalukan. Ini karena tidak profesional. Makanya, kembalikan ke TNI AL dan Polisi Air kita saja urusan pengawalan pantai dan perairan kita," ujarnya.

    Rahadi Zakari menilai, upaya mempersenjatai kapal-kapal KKP sejak era Menteri Kelautan dan Perikanan dijabat Freddy Numbery semakin membangkitkan arogansi serta egosektoral.

    "Lalu yang terjadi kemudian ialah saling mengklaim kavling kewenangan. Tetapi, ketika ada masalah seperti insiden perbatasan dan sebagainya, ramai-ramai menghindar dari tanggung jawab," katanya.

    Sementara itu, Paula Sinjal anggota Komisi I DPR menilai, upaya mempersenjatai kapal-kapal milik instansi di luar TNI harus segera ditinjau ulang.

    "Mari kita fokus memperkuat institusi militer kita sesuai dengan bidang tugas gatranya masing-masing. Untuk gatra laut, yah kita serahkan kepada TNI Angkatan Laut," ujarnya.

    Jadi, demikian Paula Sinjal, masing-masing institusi sudah punya tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Anggota DPR Tolak Kapal KKP Dipersenjatai

    TNI AL Gelar Latihan Evakuasi Medis Udara

    Surabaya - Kondisi cuaca yang tak bersahabat tidak melunturkan semangat anggota TNI Angkatan Laut. Dengan ditemani hujan rintik-rintik dan kabut, mereka menggelar latihan Evakuasi Medis Udara (EMU) di Selat Madura.

    Latihan kali ini melibatkan skenario kerja Tim gabungan EMU. Mereka bertugas mencari, mengamati dan menyelamatkan korban unsur KRI yang mengalami kebakaran di daerah perbatasan.

    Tim gabungan EMU ini melibatkan KRI Teluk Banten-516, Satkopaska Koarmatim, Batalyon Taifib Pasmar 1, Pesaud Nomad, dua buah Heli NBell, Heli Bolkow, empat perahu karet, tim medis dari Diskermatin, Lantamal V, dan RSAL dr Ramelan.

    "Pesawat Udara TNI Angkatan Laut merupakan salah satu komponen SSAT dalam rangka menyelenggarakan pertahanan keamanan dilaut, mengemban fungsi asasi Pengintaian Udara Taktis, Anti Kapal Selam, Anti Kapal Atas Air, Pendaratan Pasrat Lintas Heli, Dukungan Logistik Cepat dan Pengamatan Laut Terbatas," kata Kepala Dispenarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana dalam rilis yang dikirim ke detiksurabaya.com, Jumat (15/10/2010)

    Salah satu tuntutan kemampuan dan ketrampilan personel pesawat udara TNI AL adalah mampu memahami cara-cara dan prosedur dalam menghadapi segala permasalahan keadaan darurat, diantaranya dukungan evakuasi medis. Setiap peralatan dan persenjataan pun harus mencapai dan mampu mempertahankan kesiapan operasional yang berkualitas.

    "Selain itu juga, setiap personel juga harus mempunyai fungsi tambahan SAR, Evakuasi Medis Udara dan bantuan Penanggulangan Bencana Alam," tandasnya.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> TNI AL Gelar Latihan Evakuasi Medis Udara

    Menteri BUMN Targetkan Omzet PAL Rp 2,5 T

    REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menargetkan omzet perusahaan galangan kapal nasional, PT Pal Indonesia, mencapai Rp 2,5 triliun/ tahun. "Kami tadi dapat informasi dari Pak Harsusanto (Dirut PT Pal) bahwa tahun ini omzetnya Rp 1,5 triliun. Kami nilai itu masih kecil. Harusnya Rp 2-2,5 trilun/tahun," katanya di Surabaya, Jumat (15/10).

    Target omzet sebesar Rp 2,5 triliun itu tidak berlebihan mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki komitmen kuat untuk memajukan industri strategis nasional. "Bagaimana insan PT Pal, sanggup memenuhi target Rp 2,5 triliun?," tanya Menteri yang kemudian dijawab secara serempak oleh para karyawan Pal, "sanggup".

    Ia berjanji akan mendukung penuh Pal merealisasikan target tersebut, di antaranya dengan merestrukturisasi permodalan dan manajemen perusahaan itu. "Target Rp 2,5 triliun itu bisa dipenuhi Pal dengan mengerjakan pesanan kapal perang, kapal patroli, kapal niaga, dan perbaikan, serta pemeliharaan kapal," katanya.

    Pada kesempatan itu Mustafa menyaksikan penyerahan kapal niaga jenis Kapal Double Skin Bulk Carier (DSBC) 50.000 DWT pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin Island, Singapura tersebut. Komitmen pemerintah terhadap perusahaan strategis seperti PT Pal, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Krakatau Steel, dan PT LEN, akan ditindaklanjuti dengan program restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen.

    "PT DI yang banyak meninggalkan utang akibat krisis, bisa direstrturisasi melalui penyertaan modal pemerintah. Produk PT DI, seperti pesawat CN-235 juga dipakai oleh Korea Selatan dan Thailand," katanya.

    Demikian halnya panser Anoa buatan Pindad juga sudah digunakan Malaysia dan Brunei Darussalam serta dikirimkan ke Lebanon untuk tugas menjalankan misi perdamaian. Pal sendiri telah mendapat pesanan dari Kementerian Pertahanan untuk membuat kapal kawal perusak rudal dan kapal selam dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,2 triliun yang berlangsung hingga 2014.

    Sementara Dirut Pal Harsusanto mengatakan, restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen perusahaan tersebut dibutuhkan modal awal sebesar Rp 250 miliar. "Pemerintah sanggup menyediakan dana awal sebesar Rp250 miliar untuk program restrukturisasi itu," katanya. Sejak 1980 hingga kini Pal sudah memproduksi 230 unit kapal dari berbagai jenis, mulai kapal perang, kapal patroli, hingga kapal niaga.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Menteri BUMN Targetkan Omzet PAL Rp 2,5 T

    Menteri BUMN Targetkan Omzet PAL Rp 2,5 T

    Mustafa Abubakar Menteri BUMN

    REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menargetkan omzet perusahaan galangan kapal nasional, PT Pal Indonesia, mencapai Rp 2,5 triliun/ tahun. "Kami tadi dapat informasi dari Pak Harsusanto (Dirut PT Pal) bahwa tahun ini omzetnya Rp 1,5 triliun. Kami nilai itu masih kecil. Harusnya Rp 2-2,5 trilun/tahun," katanya di Surabaya, Jumat (15/10).

    Target omzet sebesar Rp 2,5 triliun itu tidak berlebihan mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki komitmen kuat untuk memajukan industri strategis nasional. "Bagaimana insan PT Pal, sanggup memenuhi target Rp 2,5 triliun?," tanya Menteri yang kemudian dijawab secara serempak oleh para karyawan Pal, "sanggup".

    Ia berjanji akan mendukung penuh Pal merealisasikan target tersebut, di antaranya dengan merestrukturisasi permodalan dan manajemen perusahaan itu. "Target Rp 2,5 triliun itu bisa dipenuhi Pal dengan mengerjakan pesanan kapal perang, kapal patroli, kapal niaga, dan perbaikan, serta pemeliharaan kapal," katanya.

    Pada kesempatan itu Mustafa menyaksikan penyerahan kapal niaga jenis Kapal Double Skin Bulk Carier (DSBC) 50.000 DWT pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin Island, Singapura tersebut. Komitmen pemerintah terhadap perusahaan strategis seperti PT Pal, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Krakatau Steel, dan PT LEN, akan ditindaklanjuti dengan program restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen.

    "PT DI yang banyak meninggalkan utang akibat krisis, bisa direstrturisasi melalui penyertaan modal pemerintah. Produk PT DI, seperti pesawat CN-235 juga dipakai oleh Korea Selatan dan Thailand," katanya.

    Demikian halnya panser Anoa buatan Pindad juga sudah digunakan Malaysia dan Brunei Darussalam serta dikirimkan ke Lebanon untuk tugas menjalankan misi perdamaian. Pal sendiri telah mendapat pesanan dari Kementerian Pertahanan untuk membuat kapal kawal perusak rudal dan kapal selam dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,2 triliun yang berlangsung hingga 2014.

    Sementara Dirut Pal Harsusanto mengatakan, restrukturisasi keuangan dan penguatan manajemen perusahaan tersebut dibutuhkan modal awal sebesar Rp 250 miliar. "Pemerintah sanggup menyediakan dana awal sebesar Rp250 miliar untuk program restrukturisasi itu," katanya. Sejak 1980 hingga kini Pal sudah memproduksi 230 unit kapal dari berbagai jenis, mulai kapal perang, kapal patroli, hingga kapal niaga.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Menteri BUMN Targetkan Omzet PAL Rp 2,5 T

    SBY Akan Berkunjung Ke Rusia

    Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov

    Para menteri luar negeri Rusia dan Indonesia akan membicarakan kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia mendatang, Ujar juru bicara menlu Rusia.

    Menteri Luar Negeri Indonesia Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa akan ke Moskow yang merupakan kunjungan resmi pada 15-16 Oktober untuk membahas kerjasama dengan Sergei Lavrov dalam berbagai bidang.

    "Perhatian khusus atas kunjungan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ke Rusia mendatang. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama Rusia-Indonesia dan untuk memperluas hubungan bilateral dalam semua bidang," kata Andrei Nesterenko.

    Agenda menteri 'untuk perundingan, katanya, termasuk diskusi tentang kerjasama di bidang energi, penerbangan sipil, telekomunikasi, kedokteran, pertanian, pariwisata serta sektor militer dan teknis.

    Rusia menandatangani perjanjian dengan Indonesia pada September 2007 untuk memberikan batas kredit $ 1 milyar untuk negara Asia Tenggara untuk pembelian senjata Rusia.

    Indonesia menjadi salah satu pelanggan utama senjata Rusia pada tahun 1999 ketika Amerika Serikat memperketat embargo penjualan senjata kepada negara atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

    Sumber: RIA
    Readmore --> SBY Akan Berkunjung Ke Rusia

    TNI Berharap Pemerintah Segera Beli Pesawat Intai

    illustrasi pesawat pengintai SaaB 340 AEW

    Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) merasa untuk mendukung kinerja dalam mengawasi daerah perbatasan memerlukan tambahan peralatan. Penambahan yang diharapkan antara lain berupa pembelian pesawat intai.

    "Negara kita banyak berbatasan dengan negara tetangga. Baik darat dan laut, sehigga kita memerlukan pesawat intai," ujar Kepala Staf Umum TNI, Marsekal Madya Edy Harjoko, usai melepas Kontingen Garuda ke Kongo, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (15/10/2010).

    Menurut Edy, belum diketahui besarnya anggaran untuk membeli pesawat intai. Namun diharapkan hal ini dapat dimasukkan pada tahun anggaran 2011.

    "Kita sesuaikan dengan anggaran kita. Minimum kita memiliki 3 atau 4 pesawat," jelas jendral bintang tiga ini.

    Edy menambahkan, hingga saat ini belum akan diputuskan akan membeli dari negara mana pesawat intai TNI nantinya. Namun Edy mengaku sejauh ini sudah ada beberapa penawaran yang masuk.

    "Membeli dari negara mana belum kita tentukan. Tapi sudah ada masukan, kira-kira semacam brosur," kata Eddy.

    Lebih lanjut Edy mengatakan, direncanakan akan ada squadron khusus untuk pesawat intai ini. Kemungkinan lokasi yang dipilih adalah daerah yang memiliki perbatasan darat dengan negara tetangga.

    "Kita baru merencanakan satu squadron. Ditempatkan di daerah yang berbatasan darat langsung dengan negara tetangga, Kalimantan," tutup Eddy.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> TNI Berharap Pemerintah Segera Beli Pesawat Intai

    Target Terpenuhi

    Jakarta, Kompas - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Kementerian Pertahanan telah memenuhi target sejak program 100 hari, yang dilanjutkan dengan agenda dari Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau UKP4.

    Purnomo, yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengakui, tak seperti harga listrik dan bahan bakar minyak yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat, kebijakan di Kementerian Pertahanan tidak selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. ”Kami melaksanakan pekerjaan rumah yang dibahas setiap retret. Rapor Kemhan selalu biru,” katanya di Jakarta, Kamis (14/10), menanggapi hasil jajak pendapat Kompas.

    Menhan mendaftarkan berbagai agenda kerja yang tuntas, seperti tunjangan bagi prajurit di pulau terluar; undang-undang (UU) yang mengatur kerja sama dengan Brunei Darussalam, Rusia, dan Singapura; serta pembuatan Rancangan UU Keamanan Nasional dan UU Revitalisasi Industri Pertahanan.

    Legislasi yang belum tuntas adalah RUU Peradilan Militer dan RUU Rahasia Negara. Namun, keduanya tidak masuk ke program UKP4. ”Memang remunerasi belum tuntas, tetapi masih jalan terus. Tunjangan di perbatasan juga tidak tertutup kemungkinan belum lancar,” papar Purnomo.

    Salah satu agenda Kemhan yang banyak disorot, yaitu pengambilalihan aktivitas bisnis milik TNI, prosesnya sudah berjalan untuk bentuk yayasan, koperasi, dan badan usaha milik negara. Yayasan dan koperasi, misalnya, harus ikut UU yang berlaku. Mengenai masih banyaknya bisnis ilegal oknum militer yang dilihat masyarakat, ia menegaskan, hal itu bukanlah porsi kementeriannya.

    Kemhan secara khusus memberikan perhatian pada masalah perbatasan pula. Dari 92 pulau terdepan, 12 pulau yang menjadi prioritas telah diberikan sarana yang lebih memadai.

    Badan Nasional Pengelola Perbatasan juga mengubah persepsi bahwa masalah perbatasan adalah kesejahteraan, selain pertahanan. ”Kesejahteraan kita lebih tinggi dibandingkan negara tetangga di perbatasan Papua Niugini dan Timor Leste. Namun, kami akui, dengan Malaysia, kita lebih rendah,” katanya.

    Banyak pekerjaan Kemhan adalah kerja jangka panjang dan bertujuan untuk menggerakkan ekonomi. Dengan pembangunan industri pertahanan di dalam negeri, selain akan meningkatkan muatan lokal, hal ini juga akan menambah lapangan pekerjaan dan membuat roda ekonomi berputar dengan biaya dari dalam negeri. Pendanaan proyek itu dari perbankan dalam negeri.

    Alat utama sistem persenjataan produksi Indonesia, seperti panser Anoa, senjata SS1, amunisi, dan pistol, semakin diminati negara lain, seperti Malaysia dan Brunei. PT Dirgantara Indonesia juga mendapatkan lisensi untuk membuat helikopter Bell 412 yang akan selesai tahun 2013. PT PAL juga sudah membangun kapal perusak kawal rudal. ”Ke depan, kita akan bikin fregat dan kapal selam,” kata Purnomo.

    Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, menambahkan, ”Kinerja pertahanan tidak usah hanya dilihat tahun ini. Sejak lima tahun pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Kemhan sudah bisa meningkatkan kualitas yang berkaitan dengan TNI, kebijakan pertahanan, dan industri pertahanan.”

    Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan, Presiden Yudhoyono belum selesai menilai kinerja menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. ”Belum lengkap penilaian kinerjanya,” katanya kepada Kompas saat mendampingi Presiden Yudhoyono meninjau bencana banjir Wasior di Manokwari, Papua Barat, Kamis.

    Menurut Sudi, jika sudah lengkap, tentu akan ada tindak lanjut dari Presiden.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Target Terpenuhi

    Hercules Siap Operasi 2013

    Pesawat Angkut TNI AU

    Malang, Kompas - Kementerian Pertahanan menargetkan tahun 2013 semua pesawat angkut Hercules C-130 siap dioperasikan. Untuk itu, Kementerian Pertahanan meminta TNI Angkatan Udara lebih cermat dan kreatif mengelola anggaran pemeliharaan.

    ”Kami sudah terima laporan bahwa saat ini ada satu batalyon (11 pesawat) C-130 yang siap mengudara. Diharapkan, pada 2013 kita sudah sanggup mengudarakan dua batalyon,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (14/10), dalam jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

    Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki 21 pesawat Hercules C-130. Jadi, baru separuh dari jumlah tersebut yang siap mengudara. ”Untuk itu, kami akan meningkatkan anggaran pemeliharaan, baik lewat APBN maupun lewat cara yang sekarang dilakukan, yakni program retrofit,” ujar Sjafrie seusai melihat kondisi pesawat Hercules C-130 milik Skuadron 32 di Abdulrachman Saleh.

    Program retrofit atau pemutakhiran pesawat angkut Hercules C-130 dahulu dilakukan di Singapura. Namun, kini retrofit sudah bisa dikerjakan di dalam negeri. ”Ada lima pesawat Hercules dari skuadron ini yang diretrofit di Bandung,” ujarnya.

    Namun, kata Sjafrie, pemerintah berusaha keras agar bisa melakukan pengadaan pesawat. ”Penambahan pesawat ini tentunya lewat proses G to G (government to government). Ada beberapa negara sahabat yang telah menyampaikan keinginan mereka memberi hibah pesawat,” ujar Sjafrie.

    Trimaran X3K Buatan PT. Lundin Pesanan TNI AL

    Dari Malang, dengan menggunakan helikopter, Sjafrie menuju PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jatim. Di pabrik itu Sjafrie menyaksikan pembuatan kapal berbahan komposit untuk keperluan militer. Pekerja PT Lundin tampak sibuk mengerjakan beberapa unit kapal patroli tipe Catamaran.

    Sebagian pekerja lain sibuk merapikan badan kapal tipe rigid-inflatable boat (RIB). Namun, perhatian rombongan tertuju pada pembuatan prototipe Kapal Cepat Rudal Trimaran yang dipesan TNI AL. Kapal tiga lunas ini bisa mengangkut satu kapal RIB. Pemilik PT Lundin, John Lundin, kepada Sjafrie menegaskan, perusahaannya bukan kompetitor PT PAL.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Hercules Siap Operasi 2013

    Thursday, October 14, 2010 | 10:58 PM | 0 Comments

    TNI AL Siagakan Empat KRI di Wasior

    illustrasi

    SURABAYA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut menyiagakan sedikitnya empat unit kapal perang Republik Indonesia (KRI) di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, untuk memberikan dukungan dan bantuan terhadap korban bencana banjir bandang.

    Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (Kh) Yayan Sugiana di Surabaya, Kamis (14/10/2010), mengatakan keempat KRI itu adalah KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Fatahilah-361, KRI Ahmad Yani-351, dan KRI Kalakay-818.

    "Keberadaan KRI sangat strategis untuk penanggulangan bencana alam di Wasior, mengingat jalur transportasi yang bisa digunakan di sana melalui laut," katanya.

    Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat lokasi bencana dari atas KRI Sultan Hasanuddin, Rabu (13/10/2010). Presiden juga bermalam di KRI Sultan Hasanuddin, termasuk Panglima Koarmatim Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto hingga saat ini masih berada di Wasior.

    Sebelumnya KRI Kalakay telah beberapa kali melakukan perjalanan pergi-pulang Manokwari-Wasior untuk mengangkut bantuan logistik dari Presiden. Bantuan tersebut tidak bisa didistribusikan langsung ke Wasior melalui jalur udara karena bandara di distrik itu rusak diterjang banjir bandang.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI AL Siagakan Empat KRI di Wasior

    Menlu: Perlu Mekanisme Peninjauan Kemitraan RI-Rusia

    Mendag Menginginkan Sukhoi Diproduksi Di Indonesia untuk Kawasan Regional (Foto: Forum Kami)

    Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa akan melakukan kunjungan singkat ke Rusia pada 15 Oktober, menyatakan akan membahas pembentukan mekanisme peninjauan secara berkala dari kemitraan strategis kedua negara.

    Mekanisme ini memungkinkan kedua pihak dapat memonitor kemajuan hubungan kerjasama bilateral, kata Menlu RI, yang akan berkunjung atas undangan Menlu Rusia, Sergey V.Lavrov, demikian siaran berita yang diterima ANTARA dari Kementerian Luar Negeri RI, Kamis.

    Dalam pertemuan nanti, kata Marty, akan membahas mengenai tindak lanjut dari Deklarasi Kemitraan Strategis RI - Rusia yang ditandatangani pada 21 April 2003 di Moskow.

    Pertemuan juga akan membahas tindak lanjut dari sejumlah kerja sama yang telah disepakati di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, termasuk di bidang alat-alat berat dan pabrikasi peralatan komunikasi berbasis satelit serta kerjasama pengembangan sistem keamanan dan teknologi informasi.

    Dalam bidang perhubungan akan dibahas tentang kemungkinan pembukaan rute penerbangan langsung RI-Rusia oleh Garuda Indonesia, dan investasi Rusia pada pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Tengah.

    Kedua Menlu juga akan memanfaatkan pertemuan ini untuk saling bertukar pikiran mengenai isu global dan regional, diantaranya pembentukan arsitektur baru kawasan dengan memasukkan Rusia dan AS dalam East Asia Summit, keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 dan rencana penyelenggaraan ASEAN-Russia Summit kedua di Hanoi, 30 Oktober 2010.

    Menlu RI juga memaparkan, mengenai isu global akan membahas bersama Menlu Rusia masalah Semenanjung Korea, proses perdamaian di Timur Tengah, nuklir Iran, stabilisasi kondisi di Irak, Afghanistan dan Kosovo.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Menlu: Perlu Mekanisme Peninjauan Kemitraan RI-Rusia

    Bandara Halim dibuka untuk penerbangan komersial

    Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta(Foto: earth.mercinova.com)

    JAKARTA: Pemerintah akan memfungsikan kembali Bandara Halim Perdana Kusuma untuk penerbangan domestik komersial sehingga mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta.

    Yopie Hidayat, Juru Bicara Wapres Boediono, mengatakan keputusan ini merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta sambil menunggu perluasan bandara tersibuk di Indonesia itu rampung.

    “Ini merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban bandara Soekarno-Hatta. Aturannya sedang disiapkan,” ujarnya seusai rapat mengenai keselamatan transportasi udara, sore ini.

    Perubahan fungsi bandara Halim ini merupakan salah satu langkah yang diminta Wapres Boediono dalam meningkatkan keselamatan transportasi udara.

    Menurut Yopie beban bandara Soekarno-Hatta sudah melampaui batas. Jumlah penumpang per tahun mencapai 30 juta per tahun, dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang, dari kapasitas 22 juta penumpang per tahun.

    Adapaun rencana perluasan bandara Seokarno Hatta baru bisa diwujudkan pada 2013-2015, karena masih memerlukan pembebasan lahan.

    Wapres menugaskan instansi terkait untuk melakukan negosiasi dengan TNI Angkatan Udara dan instansi lainnya untuk membuka penerbangan komersial di Halim Perdana Kusuma itu.

    Selama ini bandara Halim hanya digunakan untuk kepentingan penerbangan militer, kepresidenan, pesawat sewa ,dan rute jangka pendek Jakarta-Bandung.

    “Kemungkinan akan dibuka untuk beberapa penerbangan domestik ke luar Jawa,” jelasnya.

    Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya akan membuka peluang bagi investor swasta dan asing untuk mempercepat perluasan bandara Soekarno Hatta dan Ngurah Rai melalui skema kemitraan pemeritnah swasta (PPP)

    Sumber: BISNIS
    Readmore --> Bandara Halim dibuka untuk penerbangan komersial

    Indonesia Butuh Tiga Kapal Selam

    Kapal Selam Amur Class yang kemungkinan Diminati TNI AL

    MALANG, KOMPAS.com- Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia sedikitnya membutuhkan tiga kapal selam baru. "Jangan dua, kita perlu tiga kapal selam," katanya di sela-sela kunjungan kerjanya di Jawa Timur, Kamis (14/10/2010).

    Ia menjelaskan, Indonesia telah menetapkan untuk membuat kapal selam sendiri yang pengerjaannya dimulai pada 2014. "Kita persiapkan semuanya, agar pada 2014 kita sudah dapat mulai membangunnya," kata Sjafrie dengan nada optimis.

    Sementara mempersiapkan kapal selam produksi dalam negeri, Kementerian Pertahanan juga tetap melanjutkan pengadaan dua kapal selam baru dari mancanegara. "Kita siapkan kembali skema pengadaan, pendanaannya, dan lain-lain. Hingga pengadaan dua kapal selam itu tetap berjalan," tuturnya.

    Pada kesempatan yang sama, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Among Margono mengatakan, proses pengadaan dua kapal selam itu telah memasuki tahap kualifikasi. "Jadi, kita laksanakan terus prosesnya," katanya.

    Sebelumnya, TNI Angkatan Laut menender ulang pengadaan dua kapal baru, karena prosesnya belum disetujui. Pengadaan dua unit kapal selam itu dibiayai fasilitas Kredit Ekspor (KE) senilai 700 juta dolar AS, yang diperoleh dari fasilitas pinjaman luar negeri di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2004-2009.

    "Kami sudah tentukan spesifikasi teknisnya, serta kemampuan dan efek penggentar yang lebih dari yang dimiliki negara tetangga, kata Among.

    Pada tender pertama, dari empat negara produsen kapal selam yang mengajukan tawaran produk mereka, seperti Jerman, Perancis, Korea Selatan, dan Rusia, TNI Angkatan Laut telah menetapkan dua negara produsen sesuai kebutuhan, yaitu Korea Selatan dan Rusia.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Indonesia Butuh Tiga Kapal Selam

    RI Masih Pertimbangkan Hercules AS dan Australia

    Hercules TNI AU(Foto: wartakota)

    Metrotvnews.com, Malang: Pemerintah Indonesia hingga kini masih mempertimbangkan tawaran hibah sejumlah pesawat angkut C-130 Hercules dari Amerika Serikat dan Australia.

    "Belum, kami belum memutuskan. Semua masih kami pertimbangkan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Malang, Kamis (14/10).

    Usai meninjau kesiapan Skuadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Sjafrie mengatakan, pemerintah telah menetapkan untuk memfokuskan pesawat tempur dan angkut, seperti C-130 Hercules.

    Karena itu, lanjut Sjafrie, ada dua langkah yang dapat dilakukan. Pertama, memelihara dan meningkatkan kesiapan pesawat Hercules yang sudah ada, antara lain, melalui program retrofit atau peremajaan.

    "Dan kedua, mengadakan pesawat Hercules baru, seperti yang sudah ditawarkan AS dan Australia," ujarnya.

    Namun, lanjut Sjafrie, tawaran hibah dari kedua negara itu masih dipertimbangkan dari segala aspek.

    Pada kesempatan terpisah, Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Erry Biatmoko mengatakan, AS menawarkan hibah enam Hercules Tipe E dan siap diberikan pada 2012.

    Sebelumnya, AS juga menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.

    Bantuan itu berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules.

    Sementara itu, Australia menawarkan Hercules Tipe J.

    Populasi Hercules yang dimiliki TNI Angkatan Udara tercatat 21 unit yang kini dioperasikan di Skuadron Udara 31/Halim Perdanakusuma dan Skuadron 32/Abdurahman Saleh.

    Khusus di Skuadron Udara 32 dari 11 unit Hercules yang dioperasikan, hanya enam yang dinyatakan siap. Sisanya masih menjalani masa pemeliharaan rutin.

    Sumber: METRO NEWS
    Readmore --> RI Masih Pertimbangkan Hercules AS dan Australia

    Kostrad Akan Tambah Divisi Baru di Papua

    illustrasi Kostrad TNI AD

    Malang - TNI AD akan melakukan penambahan divisi baru Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Divisi baru ini nantinya akan ditempatkan di Papua. Penambahan ini untuk memperkuat pantauan keamanan wilayah timur NKRI.

    Kostrad sendiri telah memiliki dua divisi, yakni Divisi I Kostrad di wilayah Cilodong, Jawa Barat, dan Divisi II di Singosari, Kabupaten Malang.

    "Sesuai kebutuhan, kami akan menambah divisi baru di Papua. Yaitu divisi III, tujuannya untuk memantau keamanan wilayah timur Indonesia," kata Panglima Kostrad, Letjen TNI AD Burhanuddin Amin, usai melantik Panglima Divisi II Kostrad Singosari yang baru Brigjen TNI AD M. Munir di Markas Kostrad Singosari, Kamis (14/10/2010).

    Menurutnya, pendirian Divisi Kostrad baru harus disesuaikan dengan kebutuhan. Penambahan divisi baru dianggap realistis jika mengacu pada kondisi lapangan yang begitu luas. Meski begitu, pengkajian terus dilakukan, khususnya yang menyangkut kebutuhan anggaran.

    "Prinsipnya, rencana itu disesuaikan dengan kebutuhan, dan kita harapkan pada 2011 mendatang sudah terwujud," ujar dia.

    Burhanudin juga membantah, penambahan divisi bukan semata untuk menangkal aksi separatisme dan ancaman dari luar Indonesia, tapi memang dibutuhkan untuk penyebaran personel yang merata dan menjaga perbatasan NKRI. Pembentukan divisi baru sejalan dengan tugas utama Kostrad sebagai satuan tempur. "Rencana ini telah kita bahas sejak lima tahun lalu, dan kini telah dimatangkan, hal ini sesuai kebutuhan TNI AD," bebernya.

    Kostrad saat ini memiliki 33.342 personel yang tersebar di dua divisi. Divisi ini merupakan pasukan pemukul terbesar di TNI. "Penambahan divisi baru tidak serta merta memindahkan lokasi, yaitu Divisi Lintas Udara atau Linud. Selain, karena adanya perlengkapan tersendiri, penyatuan Linud dianggap akan mempermudah komando pengendalian," terangnya.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Kostrad Akan Tambah Divisi Baru di Papua

    Timor Leste Masuki Naktuka, RI Harus Tegas

    Kupang (ANTARA News) - Indonesia harus mengambil sikap tegas atas pendudukan wilayah Naktuka di Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh warga Oecusse, Timor Leste, kata pengamat hukum internasional dari Universitas Nusa Cendana, DW Tadeus, di Kupang, Kamis.

    "Sikap tegas ini penting karena kita tidak mengenal adanya negara dalam negara. Jika Naktuka itu merupakan bagian dari kedaulatan Indonesia maka pendudukan atas wilayah tersebut sama sekali tidak dibenarkan," katanya.

    Naktuka diduduki sekitar 44 kepala keluarga asal Oecusse, Timor Leste, sejak 1999 setelah Timor Leste menyatakan berpisah dari Indonesia pada 30 Agustus 1999.

    Tadeus yang sedang menyelesaikan program pascasarjana hukum internasional di Universitas Padjajaran Bandung itu mengatakan 44 KK asal Timor Leste itu harus meninggalkan wilayah Indonesia itu.

    "Mereka boleh bertahan dan beranak pinak di Naktuka jika memilih menjadi WNI. Jika tidak ada sikap tegas dari Indonesia maka Naktuka akan menjadi bagian dari Timor Leste yang ada dalam wilayah NKRI," katanya.

    Tadeus menilai kasus Naktuka sebagai cermin buruknya sistem administrasi wilayah Indonesia, sehingga warga negara asing dibiarkan hidup dan menetap dalam wilayah NKRI.

    Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Kolonel Arhanud I Dewa Ketut Siangan mengakui ada tiga titik batas wilayah Indonesia - Timor Leste yang masih bermasalah, termasuk Naktuka di wilayah Noelbesi-Citrana antara Kabupaten Kupang dan Distrik Oecusse.

    Akibat belum tuntasnya tiga titik tapal batas tersebut maka Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmau dilarang TNI masuk ke Naktuka beberapa waktu lalu.

    "Jika kita izinkan Xanana masuk ke Naktuka maka secara tidak langsung kita mengakui bahwa Naktuka merupakan bagian dari Timor Leste," demikian Siangan.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Timor Leste Masuki Naktuka, RI Harus Tegas

    SBY Kejar Waktu, KRI Hassanudin 'Ngebut'

    Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366

    WASIOR, KOMPAS.com — Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366, yang baru saja mengantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menemui para korban bencana banjir bandang Wasior, di Kabupaten Teluk Wondamo, Papua Barat, Kamis (14/10/2010) siang, ngebut kembali ke Manokwari.

    "Kejar waktu, supaya tiba di Pelabuhan Manokwari, pukul 17.00 WIT," tandas seorang anak buah kapal KRI Sultan Hasanuddin-366 kepada Kompas di buritan kapal.

    Dalam agenda yang diterima Kompas, pada pukul 19.00 WIT, Presiden dan rombongan diharapkan sudah tiba di Manokwari dan bermalam di Hotel Swiss Bell. Menurut pria berseragam biru tua asal Sulawesi itu, kecepatannya sudah di atas 25 knot. "RPM-nya baru 800," ujarnya lagi.

    Sementara dari anjungan kapal, terdengar bunyi peringatan agar anak buah kapal dan penumpang berhati-hati karena kapal melaju dalam kecepatan penuh. "Dengan kecepatan seperti ini, kita hanya butuh waktu lima jam ke Manokwari. Kalau semalam hanya 9-10 knot sehingga memakan waktu sampai delapan jam dari Manokwari menuju Wasior," kata anak buah kapal itu lagi.

    Sementara, KRI Fatahilla-361, yang berlayar setengah jam lebih cepat, satu jam kemudian tersusul oleh KRI Sultan Hasanuddin-366. Demikian pula KRI Achmad Yani yang berlayar satu setengah jam sebelumnya disusul pula oleh KRI Sultan Hasanuddin pada pukul 14.30 WIT atau pukul 12.30 WIB.

    Kapal buatan Belanda tahun 2007 ini tercatat memiliki kecepatan maksimum sampai 28 knot. Kapasitas bahan bakar solarnya bisa mencapai 200 ton. "Akan tetapi, untuk acara ini, kita isi hanya 80 persen BBM-nya saja," tutur anak buah kapal yang lain.


    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> SBY Kejar Waktu, KRI Hassanudin 'Ngebut'

    TNI Batalkan Rencana Pembangunan Lantamal di Kulon Progo

    Lantamal di Kulon Progo

    KULON PROGO--MICOM: Rencana merelokasi Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dari Surabaya, Jawa Timur, ke Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibatalkan karena dinilai keberadaannya belum mendesak.

    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Yogyakarta Kolonel Laut Aloysius Pramono, di Wates, Kamis (14/10), mengatakan pembatalan disebabkan berbagai faktor, terutama masalah anggaran.

    "Memang dahulu ada rencana pemindahan Lantamal dari Surabaya ke Kulon Progo, tetapi itu dulu. Pembangunan pangkalan bagi kami adalah mimpi yang harus diwujudkan tetapi dengan mempertimbangkan skala prioritas," katanya

    Ia mengatakan anggaran TNI AL saat ini difokuskan pada tiga hal utama, yakni pembelian alutsista untuk meningkatkan kekuatan persenjataan TNI AL, anggaran pelatihan prajurit agar cerdas dan profesional sehingga mampu mengoperasikan alutsista, pandai menangani masalah kelautan di Indonesia, dan anggaran peningkatan kesejahteraan prajurit.

    "Tiga fokus ini bertujuan untuk mewujudkan TNI AL yang kuat, menjadi kebanggaan, dan dicintai bangsa Indonesia. Ini yang harus menjadi cita-cita TNI AL," katanya.

    Menurut dia, pembangunan Lantamal atau pangkalan tipe A, pangkalan tipe B atau Lanal dan pangkalan tipe C tergantung pada ketersediaan anggaran dan kebutuhan yang didasarkan pada ancaman dan ketahanan nasional di lingkungan strategis.

    "Pembangunan pangkalan laut tergantung kebutuhan lingkungan strategis dan anggaran yang tersedia karena TNI AL tidak memiliki anggaran yang banyak. Untuk membangun pangkalan angkatan laut membutuhkan biaya yang cukup besar," katanya.

    Sebelumnya kepala Kantor Lingkungan Hidu Kulon Progo Djunianto mengatakan Kulon Progo memiliki potensi untuk dibangun Lantamal mengingat adanya pembangunan pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus di bidang kelautan.

    "Memang di Kulon Progo ada potensi untuk pembangunan Lantamal, namun hingga saat ini masih sebatas wacana saja. Karena di kabupaten ini memiliki potensi besar untuk mengmbangkan potensi kelautan, kemudian ada wacana membangun Lantamal," kata Junianto.

    Ia mengatakan Kabupeten Kulon Progo belum membuat peraturan daerah rencana tata ruang dan wilayah tentang tata ruang yang mengakomodasi adanya rencana pembangunan Lantamal di daerah pantai selatan.

    "Untuk merencanakan pembangunan jangka panjang dan sesuai dengan prosedurnya, terlebih dahulu dibuat perda rencana tata ruang dan wilayah. Kalau tidak ada perda rencana pembangunan maka akan sia-sia," katanya.

    Dia mengatakan perda yang baru dibahas di tingkat eksekutif itu masih berkutat pada rencana pembangunan megaproyek pasir besi, bandara, dan pelabuhan Adikarta.

    "Sekali lagi untuk pembangunan Lantamal masih isu, tapi kalau untuk pembangunan bandara memang sudah ada studi kelayakannya, termasuk penambangan pasir besi sudah ada kontrak karyanya," katanya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI Batalkan Rencana Pembangunan Lantamal di Kulon Progo

    TNI AL Dapat Jatah 1 Kapal Rudal Cepat Tahun 2011

    Trimaran X3K Buatan Lundin Pesanan TNI

    TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin meninjau pembuatan kapal cepat rudal (KCR) Trimaran di PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur.

    Menurut Sjafrie, kapal tersebut akan diberikan kepada TNI Angkatan Laut untuk mendukung pertahanan dan keamanan laut Indonesia. Kapal senilai Rp 250 miliar itu dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Uji coba kapal akan dilakukan pada Desember 2011," kata Sjafrie kepada wartawan usai melakukan kunjungan, Kamis 14 Oktober 2010.


    Sjafrie menjelaskan, penambahan kapal ini sebagai bagian dari percepatan alat-alat pertahanan TNI dengan melibatkan perusahaan di dalam negeri, baik milik pemerintah dan perusahaan swasta nasional. "Produksi dalam negeri lebih efisiensi anggaran," kata dia.

    Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan, kapal yang mulai dibuat awal 2010 itu memiliki ukuran panjang 63 meter dan lebar 15 meter. KCR Trimaran memiliki kapasitas 31 orang dan satu tim pasukan khusus.

    PT Lundin berdiri di Banyuwangi sejak tahun 2004 dan telah memproduksi 72 unit kapal untuk militer, SAR dan kapal pesiar. Selain melayani TNI AL, berbagai produksinya diekspor ke Australia, Brunei, Thailand, dan Malasyia.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> TNI AL Dapat Jatah 1 Kapal Rudal Cepat Tahun 2011

    Tentara Malaysia Pukuli WNI di Perbatasan

    Metrotvnews.com, Tarakan: Seorang warga kecamatan Krayan, kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur dianiaya tentara Diraja Malaysia diwilayah desa Bakalalan, perbatasan Indonesia dan Malaysia saat pulang berbelanja kebutuhan pokok di negara tetangga.

    Warga Krayan bernama Lapinus Lasung, mengalami luka dalam dan luka di kepala cukup serius, akibat sebab di hantam dengan batu dan kayu oleh tentara Diraja Malaysia hingga tak sadarkan diri.

    Menurut pengakuan Lapinus, dia dikejar dua tentara Malaysia yang berjaga di desa Bakakalan, sebuah wilayah yang menghubungakan jalan tikus Krayan dan Malaysia, saat warga di Krayan hendak berbelanja sembako dan kebutuhan pokok lainnya.

    Saat Lapinus melewati pos penjagaan tersebut, tiba-tiba ia dikejar oleh tentara Malaysia lalu menganiaya, tanpa tahu kesalahan yang dilakukan.

    Permohonan ampun juga tidak di indahkan tentara Malaysia. Anehnya pasukan TNI penjaga perbatasan yang terdapat di wilayah tersebut bukannya menolongnya, namun menurut pengakuan korban salah seorang dari TNI tersebut ikut menganiaya dirinya.

    Karena luka dalam dan sering muntah, Lapinus pun di terbangkan ke RSUD Kota Tarakan menggunakan pesawat Susi Air, untuk menjalani perawatan intensif.

    Menurut warga Krayan penganiayaan tentara Diraja Malaysia sudah sering terjadi di wilayah Bakakalan saat WNI di perbatasan tersebut berbelanja ke Malaysia. Butuh empat jam berjalan kaki warga di Krayan untuk tiba di sebuah pasar kecil tempat berbelanja sembako di Malaysia.

    Sumber: METRONEWS
    Readmore --> Tentara Malaysia Pukuli WNI di Perbatasan

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.