ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, October 23, 2010 | 9:24 PM | 0 Comments

    Sikap Jantan Dari TNI

    Video yang diposting di YouTube ini menunjukkan dua pria Papua tengah dianiaya oleh beberapa orang yang diduga pasukan keamanan Indonesia. Salah satu personel keamanan melakukan penganiayaan dengan mengarahkan benda tumpul ke alat kelamin pria Papua tersebut.

    BERANI berbuat, berani bertanggung jawab. Itulah sikap yang diperlihatkan Tentara Nasional Indonesia menyusul ditayangkannya tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI di Papua melalui situs web Youtube. Semua orang terhenyak dengan kekerasan yang terekam, apalagi rekaman kekerasan itu kemudian menjadi tontonan masuarakat dunia.

    Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengakui bahwa telah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan prajurit TNI terhadap tahanan di Papua. TNI akan mencari tahu pelaku tindak kekerasan tersebut dan kemudian akan menjatuhkan sanksi kepada pelakunya.

    Sikap jantan untuk mengakui kesalahan penting agar duduk persoalan bisa dibuat semakin jelas. Apalagi kita tahu tindakan itu pasti bukan kebijakan dari institusi, tetapi penyimpangan yang dilakukan oleh anggota TNI. Dengan pengakuan ini maka yang tinggal dilakukan adalah penyelidikan lebih lanjut dan penataan organisasi agar jangan sampai tindakan seperti ini kemudian terulang kembali.

    Kemarin di kolom ini kita meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk berani bersikap jantan. Tindakan ala koboi yang diperlihatkan anggota polisi ketika menangani demo mahasiswa tanggal 20 Oktober lalu, merupakan tindakan yang tidak pantas. Namun seperti biasa, polisi selalu berdalih dan tidak berani untuk mengakui kesalahannya.

    Tanpa ada keberanian untuk mengakui kesalahan, maka tidak mungkin akan bisa dilakukan perbaikan. Akibatnya, maka tindakan asal main tembak, akan menjadi sikap yang biasa di aparat kepolisian. Kasus penembakan kepada warga bukan hanya terjadi hari Rabu lalu itu saja. Sudah beberapa kali insiden seperti itu terjadi dan selalu saja berulang, karena polisi tidak pernah berani mengakui kesalahannya.

    Polri harus belajar kepada TNI untuk berani berjiwa besar. Secara terbuka mengakui kesalahan yang dilakukan anggotanya dan kemudian mencoba memerbaiki dirinya. Dengan itulah maka Polri akan menjadi organisasi yang semakin matang dan dewasa.

    Sekarang ini kita hidup di era yang berbeda. Semua serba terbuka dan tidak mungkin ditutup-tutupi lagi. Teknologi informasi yang berkembang begitu pesat membuat semua peristiwa tidak mungkin bisa lepas dari pengamatan. Bocornya rekaman penganiayaan terhadap tahanan, bukan hanya dialami oleh TNI. Tentara Amerika dan Inggris tertangkap oleh kamera ketika melakukan penganiayaan terhadap tahanan yang ada di Abu Ghraib, Irak dan Guantanamo, AS. Rekaman penganiayaan itu disebarkan juga melalui sociamedia dan dalam waktu yang cepat menjadi perguncingan di seluruh dunia.

    Apa yang lalu dilakukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan juga Inggris? Apakah mereka lalu bersembunyi dan mencoba untuk mengelak dari kenyataan? Lalu apakah kemudian mereka juga mencoba untuk cuci tangan dan tidak mau mengakui kesalahannya?

    Sebuah tindakan konyol, apabila Angkatan Bersenjata AS dan Inggris kemudian mencoba untuk mengelak dari tanggung jawab. Mereka malah akan dikejar untuk dimintai pertanggungjawaban. Dosa paling dari seorang pemimpin adalah ketika ia mengelak dari tanggung jawab.

    Dalam kasus pelanggaran berat yang terjadi di penjara Abu Ghraib dan juga Guantanamo, kita ingat bagaimana Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS harus memertanggungjawabkan kesalahan anak buahnya di depan Kongres. Kedua pejabat tinggi pertahanan AS itu tidak mencoba menghindar dari tanggung jawab, namun menjawab kesalahan dengan memerbaiki sikap dan perilaku dari para prajurit AS.

    Pemerintah dan TNI tidak perlu berkecil hati dengan apa yang terjadi di Papua. Kita memang malu ketika tindakan kekerasan seperti itu kemudian ditayangkan di televisi-televisi internasional. Namun kita akan lebih malu kalau mencoba menyangkal fakta yang ada dan tidak mencoba memerbaiki diri.

    Setelah keterangan yang disampaikan Menko Polhukam, yang perlu ditindaklanjuti adalah melakukan koreksi ke dalam. Terutama para pembina di jajaran Angkatan Darat harus mengevaluasi ulang semua prosedur yang berlaku dan semua aturan yang berlaku itu harus bisa diturunkan kepada seluruh prajurit di lapangan.

    Kepala Staf Angkatan Darat yang bertanggung jawab terhadap pembinaan prajurit, tidak bisa tinggal diam. Apa yang terjadi di Papua menunjukkan bahwa reformasi sikap dan perilaku prajurit belumlah berjalan optimal. Kebiasaan lama untuk menggunakan kekerasan, masih melekat pada diri prajurit TNI-AD.

    Tentu kita tidak bisa menggeneralisasi. Bisa jadi pemahaman seperti itu hanya ada pada sebagian kecil prajurit. Tetapi KSAD harus mengevaluasi secara menyeluruh dan memastikan di mana persoalan masih ada dan kemudian melakukan perbaikan.

    Kita harus memetik hikmah dari setiap kejadian. Hikmah yang baik dan perlu terus kita pertahankan adalah sikap ksatria untuk mau mengakui kesalahan. Dari pengakuan itulah lalu kita melakukan perbaikan, sehingga akhirnya kita bisa membangun sebuah sistem yang jauh lebih baik lagi. Itu harus berlaku pada semua kita.

    Sumber: METRO TV
    Readmore --> Sikap Jantan Dari TNI

    Dokumen Militer AS di Wikileaks: Korban Perang Irak 60 % Sipil

    Jakarta - Dokumen rahasia militer AS yang berisi aksi tentaranya selama perang Irak dibeberkan di Wikileaks. Tidak kurang dari 391.832 logs atau catatan selama perang 1 Januari 2004 sampai 31 Desember 2009 dirilis ke publik.

    Dalam websitenya, Wikileaks mulai melempar dokumen tersebut ke publik pada tanggal 22 Oktober 2010. Mereka mengklaim kebocoran ini merupakan yang terbesar dalam sejarah militer Amerika.

    Tiap catatan itu tergolong 'SIGACT' (Significant Action in the war). Ini kali pertama detil kejadian yang dilihat dan didengar tentara AS langsung di medan perang bisa diketahui oleh masyarakat luas. Padahal sebelumnya catatan tersebut tidak pernah diizinkan oleh pemerintah AS diumumkan ke publik.

    Isi dokumen berisi antara lain data 109.032 orang yang tewas dalam perang Irak. Mereka yang tewas terdiri dari 66.081 warga sipil, 23.984 pengacau keamanan (musuh), 15.196 tentara Irak, 3.771 orang tentara pasukan koalisi.

    Dari data ini terlihat kalau lebih dari 60 persen korban tewas adalah warga sipil. Hampir 31 warga tak bersalah harus meregang setiap harinya di Irak selama 6 tahun pendudukan AS di Irak.

    Rilis ini langsung mendapat respon dari pemerintah AS. Pentagon mengkritik Wikileaks yang telah membocorkan rahasia tersebut karena bisa membahayakan keselamatan prajurit AS dan 300 warga Irak yang selama ini membantu AS.

    "Kami menyayangkan Wikileaks merilis dokumen rahasia ini ke orang-orang di seluruh penjuru dunia," ujar juru bicara Pentagon, Geoff Morrell, seperti yang dikutip detikcom dari reuters, Sabtu (23/10/2010).

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Dokumen Militer AS di Wikileaks: Korban Perang Irak 60 % Sipil

    Helikopter Apache Berondong Musuh yang Sudah Menyerah

    Jakarta - Dokumen rahasia militer AS yang bocor di Wikileaks menunjukkan fakta-fakta pelanggaran HAM yang dilakukan tentara AS selama pendudukan di Irak. Dalam salah satu dokumen, tentara AS menembaki musuh yang diketahui sudah menyerah.

    Pendiri Wikileaks Julian Assange mengatakan, salah satu dokumen berisi log perang helikopter apache yang membunuh musuh yang sudah menyerah. Dokumen itu menyebutkan kalau musuh tidak dapat menyerah pada helikopter.

    "Isi dokumennya: Mereka tidak bisa menyerah pada pesawat/helikopter dan masih tetap jadi target valid," ujar Assange seperti detikcom kutip dari reuters, Sabtu (23/10/2010).

    "CLEARED TO ENGAGE . / ___ STATES THEY CAN NOT SURRENDER TO AIRCRAFT AND ARE STILL VALID TARGETS."

    Assange menceritakan pada jaringan televisi Al Jazeera kalau dokumen yang dimiliki Wikileaks berisi cukup bukti 40 pembunuhan yang tidak tepat sasaran. "Ada laporan warga sipil dibunuh di checkpoint," jelasnya.

    Dokumen rahasia militer AS yang berisi kekejaman AS dan sekutunya selama perang Irak dibeberkan di Wikileaks. Tidak kurang dari 391.832 logs atau catatan selama perang 1 Januari 2004 sampai 31 Desember 2009 dirilis ke publik.

    Rilis ini langsung mendapat respon dari pemerintah AS. Pentagon mengkritik Wikileaks yang telah membocorkan rahasia tersebut karena bisa membahayakan keselamatan prajurit AS dan 300 warga Irak yang selama ini membantu AS.

    "Kami menyayangkan Wikileaks merilis dokumen rahasia ini ke orang-orang di seluruh penjuru dunia," ujar juru bicara Pentagon, Geoff Morrell.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Helikopter Apache Berondong Musuh yang Sudah Menyerah

    Kemenko Perekonomian perketat perdin LN

    Hatta Radjasa Menteri Koordinator Ekonomi yang juga ketua umum PAN

    JAKARTA: Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan penghematan anggaran, dimulai dari pos-pos belanja yang dapat dihemat seperti perjalanan dinas (perdin) ke luar negeri.

    "Jika perdin LN yang tidak penting, tidak dilakukan atau tidak membawa personil terlalu banyak, bukan tidak mungkin hemat Rp40 triliun-Rp60 triliun. Itu bisa dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur, alutsista atau jaminan sosial,” katanya hari ini.

    Dia mengklaim kementerian yang dipimpinnya sudah melakukan upaya efisiensi anggaran saat melakukan perdin ke Jepang beberapa waktu lalu, dimana saat itu dirinya hanya membawa 2 pejabat eselon I.

    "Kami bertekad hemat 10% dari total anggaran kementerian perekonomian tahun ini Rp116 miliar. Berarti bisa hemat sekitar Rp11,6 miliar," ujarnya.

    Menurut dia pos lain yang bisa dihemat adalah optimalisasi kantor-kantor pemerintahan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kementerian seperti seminar.

    "Jadi tidak perlu digelar di hotel."

    Dia menegaskan efisiensi itu bisa berdampak positif bagi pegawai dengan mempercepat remunerasi. "Tahun ini sebanyak 325 pegawai di kementerian perekonomian akan menerima remunerasi senilai Rp325 miliar," jelasnya.

    Sumber: BISNIS INDONESIA
    Readmore --> Kemenko Perekonomian perketat perdin LN

    TNI-Rakyat Sama-sama Merana


    Pasukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dari Batalyon 641 Beruang dan Rejimen Askar Melayu Diraja (RAMD) Malaysia mengikuti apel pagi di Pos Gabungan Bersama Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (15/10). Pasukan TNI berada di sebelah kiri dan pasukan RAMD di sisi kanan.

    Subuh berganti pagi, Jumat (15/10) di Pos Gabungan Bersama Republik Indonesia-Malaysia di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Para prajurit TNI Angkatan Darat dan askar Tentara Diraja Malaysia berbaris di lapangan Pos Gabungan Bersama di bawah naungan bendera Merah-Putih dan Jalur Gemilang (bendera Malaysia).

    Semua jalankan tugas sebaik mungkin menjaga kedaulatan negara. Apa ada pertanyaan?” tanya perwira Seksi Operasi Batalyon 641 Beruang, Letnan Satu Andry Christian, yang memimpin apel satu regu plus yang akan berangkat ke Pos Lintas Batas (PLB) Entikong-Tebedu.

    Sesaat sebelum apel berlangsung, bus-bus malam antarkota antarnegara jurusan Pontianak-Kuching melaju melewati Pos Gabungan Bersama dan berhenti di depan gerbang PLB Entikong. Ratusan penumpang turun dan mengisi formulir keimigrasian.

    Saat suasana hiruk-pikuk tercipta di depan gerbang PLB, Andry memerintahkan pasukan naik ke atas truk Isuzu warna hijau yang mengantar prajurit melewati jalan berbukit menuju pos mereka. Truk berhenti di sebuah Pos Aju. Tiga prajurit TNI dan seorang anggota askar yang berasal dari satuan Rejimen Askar Melayu Diraja (Royal Malay Regiment) masuk ke pos dan memberikan penghormatan.

    Para prajurit TNI berbekal senapan tipe FNC (Fabrique Nationale) Belgia yang dibuat di Pindad dan askar Malaysia membawa senapan buatan Austria, Steyr, lengkap dengan teleskop.

    Truk kembali bergerak menuju gerbang PLB. Para prajurit turun, melintasi gerbang PLB dan berjaga di sudut no men’s land di antara wilayah Indonesia-Malaysia.

    Suasana sungguh kontras. Di wilayah Malaysia di PLB Tebedu, taman indah menghiasi bukit di kaki Gunung Entitik yang menjadi sempadan kedua negara.

    Sebaliknya, di sisi Indonesia, suasana kumuh terlihat. Wajah-wajah pencari kerja berbaur dengan warga Kalimantan Barat yang ingin menjenguk keluarga ataupun bersekolah di Kuching dan bercampur dengan para calo yang menjajakan formulir imigrasi serta penukar uang ringgit. Suasana terminal yang kotor, pedagang kaki lima, warung dan taman yang tidak terawat, dan kolam yang kotor terlihat di sisi perbatasan Entikong.

    Perkampungan di Entikong dalam pengamatan Kompas sejak tahun 2002 hingga kini tidak banyak berubah. Jalan berlubang, sampah, dan lingkungan kumuh terlihat di sana-sini.

    ”Tidak banyak kemajuan wilayah perbatasan. Orang dari pusat (Jakarta) kalau mengunjungi perbatasan juga memilih datang dari Kuching yang sarana jalannya lebih baik,” kata Haji Talib (62), tokoh masyarakat setempat.

    Saat waktu menunjukkan pukul 06.00, suasana semakin ingar-bingar. PLB dibuka, ratusan orang, bus, truk, dan kendaraan kecil bergerak dari wilayah Indonesia ke pos Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai. Pada waktu bersamaan, hanya belasan pelintas yang datang dari wilayah Malaysia ke Indonesia.

    Minim fasilitas

    Lettu Andry pun memimpin anak buah yang segera menempati posisi di pintu keluar dan pintu masuk PLB Entikong.

    Sersan Dua Andi bersama dua temannya memeriksa identitas pelintas batas dan mobil yang masuk dari Malaysia. Anggota TNI memeriksa barang bawaan secara perlahan. Itu pun tidak semua barang bisa diperiksa saksama.

    Semua dilakukan secara manual, tidak ada metal detector, tidak ada kacamata pengintai malam (night vision), dan tidak ada pemindai suhu badan (thermal scanner).

    ”Kami mengajukan sejak tahun 2007 untuk perlengkapan baru, setidaknya metal detector,” kata Andry.

    Sungguh miris melihat sarana yang dimiliki mengingat sebelum Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai memeriksa, pasukan TNI adalah garda terdepan yang menjaga perbatasan Indonesia.

    ”Saya nak balek Indon, Pak. Habis ambil gaji suami yang kerja di Samling,” ujar Rusmini kepada Andi yang memeriksa dokumennya. Rusmini adalah warga asli Kalimantan Barat yang suaminya bekerja di Sarawak.

    ”Ibu, kalau menyebut Indonesia, yah. Negara kita bukan disebut Indon,” ujar Andi kepada Rusmini yang dibalas dengan senyum.

    Selanjutnya, warga Indonesia yang mengaku bekerja di Sarawak bergantian masuk ke Indonesia. Ada yang berjalan kaki, ada pula yang berombongan naik mobil sewaan berpelat nomor depan QK—nomor Sarawak. Satu per satu masuk ke wilayah Indonesia.

    Beberapa kali mobil dengan muatan penuh terpaksa dibiarkan melintas karena tak mungkin diperiksa satu per satu muatannya.

    Pagi itu, tidak banyak warga Malaysia yang melintas masuk dari Sarawak ke Kalimantan Barat.

    Rawan kejahatan

    Walau terlihat aman, kawasan perbatasan darat RI-Malaysia menyimpan segudang kerawanan. ”Kami menangkap kawanan perampok bersenjata api dan sindikat narkoba dalam sebulan terakhir,” kata Komandan Batalyon 641 Letnan Kolonel Trisaktiyono.

    Pasukan TNI bersama polisi menangkap tujuh orang yang diduga perampok. Mereka membawa revolver dan dua bilah parang di Balai Karangan. Di lokasi lain, sindikat narkoba yang berusaha memasukkan sabu ditangkap saat memasuki wilayah Indonesia.

    Trisaktiyono, yang kurang dari satu kuartal bertugas di perbatasan, harus menempatkan pasukan di 31 pos sejajar dengan perbatasan sejauh 967 kilometer.

    ”Saya sudah mengunjungi separuh dari total pos terdepan. Sebagian besar kunjungan dilakukan dengan meminta izin melewati wilayah Sarawak karena sarana jalan lebih bagus di sana,” katanya.

    Meski di Jakarta isu perbatasan menjadi tema untuk mencari popularitas, prajurit TNI tidak memperoleh apa yang menjadi haknya. Ketika ditanya tentang tunjangan perbatasan yang dijanjikan bagi prajurit, Trisaktiyono mengaku dia dan para prajurit belum menerima sama sekali.

    Panglima Kodam XII Tanjung Pura Mayor Jenderal Moeldoko yang ditemui di Pontianak mengaku hingga hari ini tunjangan perbatasan belum diterima. Padahal, harga kebutuhan mahal.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI-Rakyat Sama-sama Merana

    Diakui Prajurit TNI Berlebihan


    Menko Polhukam Djoko Suyanto (tengah) didampingi Menhan PurnomoYusgiantoro (kiri) dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menjelaskan tentang kekerasan di Papua, Jumat (22/10) di Jakarta.

    Jakarta, Kompas - Pemerintah mengakui adanya tindakan-tindakan oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia di lapangan yang dinilai berlebihan terhadap mereka yang dicurigai sebagai kelompok yang sering melakukan gangguan keamanan di Papua.

    Demikian disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam keterangan pers seusai mengikuti rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/10).

    Situs YouTube dari Asian Human Rights Commission memberikan gambaran sekawanan orang yang berseragam TNI menyiksa warga sipil. Terkait penyiaran tayangan itu, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih meneliti tayangan tersebut (Kompas, 20/10).

    Dalam rapat itu hadir sejumlah menteri, di antaranya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

    ”Tindakan-tindakan yang berlebihan itu, sebagaimana kita ketahui semua, sudah kita lihat di tayangan televisi dan internet,” ujar Djoko.

    Menurut Djoko, dalam waktu dekat, Panglima TNI sudah dapat menerima data yang lebih lengkap hasil penyelidikan tindakan yang berlebihan tersebut.

    Menurut Djoko, masalah ini sudah ditangani oleh tim khusus yang melibatkan Panglima Kodam Cenderawasih. Ia mengatakan, prajurit TNI yang melakukan tindakan itu akan dikenai sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI.

    Presiden prihatin

    Terkait adanya tayangan tersebut, Djoko mengakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat menaruh perhatian dan prihatin terhadap kejadian kekerasan di Papua itu. Djoko berharap para komandan di lapangan berinteraksi dengan masyarakat Papua secara baik.

    Dalam jumpa pers di Imparsial, Jakarta, Jumat, Theo Hesegem, Ketua Jaringan Advokasi Penegakan Hukum (JAPH) dan HAM, mengatakan, ”Kalau aparat memperlakukan orang Papua seperti itu, artinya bangsa Indonesia tidak mengakui bahwa kami bagian dari Indonesia.”

    Yusman Conoras dari Foker LSM juga menggarisbawahi masih banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Diakui Prajurit TNI Berlebihan

    RI-Korsel Kerja Sama Produksi Alutsista

    Pesawat Tempur KFX

    JAKARTA (SINDO) – Indonesia memperkuat kerja sama bidang militer dengan Korea Selatan (Korsel),Vietnam,dan Rusia.Kerja sama RI-Korsel sudah dijajaki melalui joint production, termasuk untuk alat utama sistem senjata (alutsista).

    Kemungkinan besar yang akan masuk dalam joint production itu adalah pembuatan pesawat tempur dan kapal selam karena kedua negara sudah lama membahas hal tersebut. “Tapi belum ada nilai karena baru mau dibicarakan. Kalau Korsel lebih fokus pada joint production,” tutur Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Istana Merdeka kemarin. Rencana tersebut akan dibahas dalam pertemuan bilateral di selasela KTT ASEAN di Hanoi pekan depan.Kerja sama itu masih dalam tahap pembahasan sehingga angkanya belum bisa dipastikan.Menurut dia, Indonesia berkeinginan keras agar kerja sama joint production tersebut dibangun di Indonesia. Selain membuka lapangan kerja,joint production di Indonesia akan memberi keuntungan di bidang ekonomi.

    “Kalau di Indonesia, kita bisa menggerakkan ekonomi dalam negeri dan membuka lapangan pekerjaan,”paparnya. Di samping kerja sama joint production dengan Korsel, Indonesia juga berencana memperkuat kerja sama bidang pertahanan dengan Vietnam.Kerja sama tersebut akan difokuskan pada angkatan laut. Kerja sama antarangkatan laut sangat diperlukan karena kedua negara memiliki titik wilayah perbatasan yang sama.“Dengan Vietnam lebih pada penguatan pertahanan perbatasan dua negara di mana akan lebih ditekankan pada angkatan laut,”ujarnya. Masih terkait isu kerja sama militer,Purnomo mengatakan bahwa Indonesia juga akan terus menjalin kerja sama dengan Rusia.

    Kerja sama ini akan ditekankan pada pengadaan striking force untuk alutsista tentara.Setelah membeli tiga Sukhoi baru jenis SU27/30 pertengahan September silam, Indonesia berencana membeli enam Sukhoi baru yang nilainya mencapai Rp 6 triliun.“MI 35 itu kan multi-purpose.Itu bisa untuk menyerang, tapi juga bisa membawa pasukan untuk operasi kemanusiaan. Bisa juga untuk darurat, logistik, dan sebagainya,” katanya.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> RI-Korsel Kerja Sama Produksi Alutsista

    Friday, October 22, 2010 | 11:38 PM | 0 Comments

    Presiden Meminta Kementerian dan Lembaga Negara Lakukan Efisiensi Anggaran


    Minimum Essential Force (MEF) TNI

    Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh kementerian dan lembaga negara untuk mengefisienkan pembelanjaan anggran negara. Presiden juga telah menugaskan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Kepala BPKP, dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk merumuskan langkah optimasi pada jajaran pemerintahan pusat maupun daerah. Presiden mengatakan hal ini pada bagian lain pengantarnya ketika membuka Sidang Paripurna Kabinet di Istana Bogor, Kamis (21/10) siang.

    Menurut Presiden, lembaga kepresidenan sejak tahun 2005 sampai tahun 2009 selalu mengembalikan anggaran mulai dari yang paling rendah Rp 50 miliar sampai yang paling tinggi Rp 80 miliar per tahun. "Atas dasar pengalaman itu, saya meminta Mensesneg bersama-sama dengan elemen yang ada di lembaga kepreidenan, coba dilihat pembelanjaan yang riil, apa bisa kita lakuan penghematan secara signifikan," ujar Presiden.

    Dengan pengalaman 5 tahun ini, Mensesneg Sudi Silalahi hari ini melaporkan kepada Presiden SBY bahwa anggaran lembaga kepresidenan bisa menghemat 10,47 persen atau setara dengan Rp 200 miliar lebih untuk tahun anggaran 2011. "Saya yakin kementerian dan lembaga yang saudara pimpin ini pun bisa melakukan hal yang sama. Saya yakin di daerah-daerah, di provinsi , kabupaten, dan kota bisa juga melakukan hal yang sama," Presiden SBY menjelaskan.

    Apabila semua bisa betul-betul dioptimalkan, efisien, misalnya 10 persen saja, maka penghematan APBN bisa mencapai sekitar Rp 1.100 triliun lebih. Ini termasuk penghematan anggaran kementerian lembaga dan daerah yang akan mencapai Rp 60 triliun. "Rp 60 triliun inilah yang bisa kita gunakan untuk banyak hal, yang selama ini barangkali kita tutup dengan utang. Kalau itu menyangkut alutsista TNI, kita tutup dengan kredit ekspor, yang itu juga utang," kata SBY. "Inilah barangkali selama ini angka defisit kita menjadi tidak turun-turun," SBY menambahkan.

    Sumber: PRESIDEN RI
    Readmore --> Presiden Meminta Kementerian dan Lembaga Negara Lakukan Efisiensi Anggaran

    Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang

    KALIJATI (Pos Kota) – Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) yang berkantor di Bandung mengadakan pengujian terhadap salah satu produknya berupa Payung Udara Barang (PUB) di landasan Lanud Suryadarma.

    Kegiatan yang dinamakan uji dinamis tersebut melibatkan Pesawat Herkules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma sebagai sarana dropping parasut PUB yang membawa barang dengan berat 800 kg.

    Menurut Kadislitbangau, Marsekal Pertama TNI Basuki Purwanto, di lokasi seusai penerjunan, tujuan uji dinamis adalah melihat secara nyata hasil di lapangan terhadap produk Dislitbangau setelah sebelumnya melalui uji laboraturium dan uji statis. Melalui uji dinamis akan diketahui tingkat keamanan, keselamatan dan daya kerja PUB produk Dislitbangau sekelas G12E buatan Amerika tersebut, sehingga akhirnya layak apa tidak untuk di perbanyak.

    Ditambahkan Kadislitbangau, PUB produk Dislitbangau merupakan program penelitian untuk industri pertahanan yang didanai Kementerian Riset dan Teknologi. “Melalui kerjasama antara Dislitbangau dan CV Maju Mapan ini diharapkan upaya kemandirian terhadap industri pertahanan di tanah air dapat direalisasikan’, ujar Kadislitbangau.

    Penerjunan PUB di Lanud Suryadarma dengan ketinggian 900 feet tersebut dilaksanakan sebanyak empat kali (run), penerjunan pertama PUB I membawa beban pasir 800 kg, penerjunan kedua PUB II membawa air seberat 800 kg, ketiga PUB low cost (bahan murah) membawa air 200 kg dan terakhir PUB membawa helly box seberat 20 kg. Dari keempat penerjunan tersebut setelah diadakan rapat evaluasi di ruang rapat Base Ops Lanud Suryadarma yang dihadiri pula Kadislambangjaau Marsekal Pertama TNI M.Z Djamhari M.Sc., menyimpulkan secara umum PUB produk Dislitbangau tersebut baik dan layak untuk diperbanyak karena memenuhi berbagai aspek seperti aspek kontruksi dan perlengkapan, aspek kemampuan, aspek operasional, aspek pemeliharaan dan aspek insani. “Produk PUB Dislitbangau tersebut nilai akhirnya 97,00 berarti layak diperbanyak,” ujar Letkol Sus Bambang Setiaji Z., Kepala Pelaksana Kegiatan.

    Dalam uji dinamis PUB produk Dislitbangau tersebut dihadiri pula oleh perwakilan dari instansi terkait sekaligus sebagai penilai antara lain Litbang Srenum TNI, Litbang TNI AD dan TNI AL, perwira terkait dari Mabes TNI AU, Koharmatau, Korpaskhas dan lainnya. Malam hari menjelang penerjunan PUB tersebut diadakan pula selamatan oleh Dislitbangau di Ruang Rapat Base Ops Lanud Suryadarma.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang

    Athan Australia Kunjungi Lanud Adisutjipto

    Komandan Wing Pendidikan Terbang Kolonel Pnb F. Indrajaya mewakili Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Hadiyan Sumintaatmadja menerima kunjungan Colonel Nick Bracknell di Wing Dik Terbang, Kamis (21/10). Turut mendampingi Kolonel Pnb F. Indrajaya dalam penerimaan tamu Australia ini Letkol Pnb Ramot C. Sinaga dan Mayor Pnb Dedi.

    Kunjungan Atase Pertahanan Udara Australia beserta satu orang staf ke Mako Wing Dik Terbang ini menurut Kolonel Pnb F. Indrajaya untuk membahas rencana kedatangan team aerobatik Australia ke Lanud Adisutjipto.

    Selain itu, lanjut Kolonel Pnb F. Indrajaya kunjungan ini juga untuk membahas rencana kedatangan Kepala Staf Angkatan Udara Australia di Lanud Adisutjipto dalam rangka melihat secara langsung dua penerbang TNI AU yang telah selesai melaksanakan pendidikan di Australia.

    Sebelum ke Lanud Adisutjipto, kedua tamu tersebut terlebih dahulu mengunjungi Akademi Angkatan Udara

    Sumber: TNI AU
    Readmore --> Athan Australia Kunjungi Lanud Adisutjipto

    Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia

    illustrasi Detonator

    Jakarta - Polisi berhasil menyita ribuan detonator dari tangan warga negara Malaysia. Saat ini detonator itu masih dalam proses penyelidikan apakah berkaitan dengan teroris.

    "Bahwa WN Malaysia tersebut sedang ditangani. Ada 6.980 an detonator yg mereka bawa," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan kepada wartawan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2010).

    Iskandar mengatakan, ribuan detonator itu masih dalam proses investigasi Polres Pare-pare. Sementara pelaku bernama Mohd Nawawi bin Malong, warga Malaysia yang beralamat di Jl Bunga Raya, Tawau, Malaysia sudah diamankan, Rabu, 20 Oktober lalu.

    "Itu kan bahan peledak, nantinya kita kenakan pasalnya UU Darurat. Nanti bisa kita tahan dia dengan UU Darurat. Kemarin baru satu WN Malaysia. Baru satu orang, mudah-mudahan bisa berkembang," jelas Iskandar.

    Menurut Iskandar, polisi masih menyelidiki apakah detonator itu terkait teroris atau bukan. Bisa saja, detonator itu digunakan sebagai bahan peledak bom ikan.

    "Kalau kita lihat sejak tahun 2000-an saya pernah juga menangkap itu waktu saya pernah di Bareskrim. Itu memang, kita lihat dulu. Kalau merk-nya IDL itu dari India. Saya nggak tahu merk apa yang ini," imbuhnya.

    Kalau bermerk IDL, Iskandar memastikan detonator itu barang selundupan. Biasanya dipakai untuk bom ikan.

    "Tapi sekarang digunakan untuk yang lain. Intinya tahun 2000-an itu pernah digunakan untuk terorisme. Tahun 2000-an, saya temukan itu di Medan. Jenisnya sama," tukasnya.

    Iskandar menjelaskan, detonator itu mudah digunakan sebagai bahan meledakkan bom. Baik bom ikan maupun bom dalam ukuran besar.

    Kalau jumlahnya 6.000 apakah mungkin untuk meledakkan ikan?

    "Itulah yang akan kita investigasi. Untuk meledakkan ikan pun nggak boleh. Itu merusak lingkungan bisa dikenakan UU Lingkungan Hidup," tegasnya.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia

    Kemhan Ingin Bangun Alutsista Multipurpose Untuk Dukung Operasi Militer Selain Perang

    Helikopter Bell 412 Milik TNI AD

    Jakarta, DMC – Untuk mendukung tugas TNI dalam operasi militer selain perang, Kementerian Pertahanan (Kemhan) berkeinginan membangun Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang dapat digunakan untuk multi purpose. Sehingga, Alutsista yang akan dibangun disamping untuk mendukung tugas operasi militer untuk perang, juga dapat digunakan untuk operasi militer selain perang.

    Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat menjadi pembicara pada Roundtable Discussion “ “Meningkatkan peran TNI dalam operasi militer selain perang untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional”, Kamis (21/10) di kantor Lemhannas, Jakarta.

    Lebih lanjut Menhan mengatakan, TNI sebagai komponen utama pertahanan negara selain harus selalu siap setiap saat khususnya dalam tugas operasi militer untuk perang, TNI juga dituntut harus siap menjalankan tugasnya dalam operasi militer selain perang.

    Untuk itu, pembangunan Alutsista TNI diharapkan tidak hanya untuk straight force namun juga dapat digunakan untuk kegiatan tugas operasi militer selain perang. Menhan mencontohkan pembangunan sebuah helikopter serbu atau serang, utamanya memang untuk serangan dari udara ke darat, namun disamping itu juga dapat digunakan untuk mengangkut pasukan dan logistik serta hal - hal yang sifatnya darurat atau emergency.

    Menurut Menhan, saat ini Kemhan sudah mendapatkan license dari Bell untuk membangun Skuadron Bell 412 untuk memperkuat Alutsita TNI AD. Kemungkinan Skuadron Belt 412 akan dibangun lebih dari satu skuadron yang di antara nya akan ditempatkan di Batu Raja.

    KRI Banda Aceh Dalam Tahap Penyelesaian

    Sementara itu untuk TNI AL, lanjut Menhan adalah pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD). Kapal LPD ini dapat digunakan untuk mengangkut pasukan dan kegiatan kegiatan operasi militer selain perang. Menurut Menhan, pembangunan kapal LPD ini ongkosnya sepertiga dari pembangunan kapal perang freegat, karena kapal LPD tidak banyak menggunakan elektronik, dan peralatan avionik seperti yang ada di kapal - kapal perang modern.

    Sedangkan untuk TNI AU, adalah pembangunan Skuadron Hercules yang saat ini masih kurang. Namun Kemhan berusaha agar dapat membangun satu skuadron Hercules yang kuat dimana ini juga sangat sesuai untuk mendukung kegiatan – kegiatan operasi militer selain perang.

    Selain itu, untuk mendukung kegiatan operasi militer selain perang, saat ini tengah dibangun Peace Keeping Center di Sentul, Bogor dengan luas komples seluas kurang lebih sekitar 240 hektar. Peace Keeping Center tersebut dapat disebut sebagi Four in One yaitu antara lain dapat digunakan untuk kegiatan Peace Keeping Operation, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Humanitarian Assistant and Disasters Relief dan Standby Force.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Kemhan Ingin Bangun Alutsista Multipurpose Untuk Dukung Operasi Militer Selain Perang

    Analis : Meningkatnya Alutsista Indonesia


    INDONESIA merayakan ulang tahun ke-65 TNI pada tanggal 5 Oktober dengan memamerkan pesawat tempur sukhoi dari rusia, yang merupakan pesawat terbaru.

    Itu terlihat dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang sangat gembira, yang ikut melihat parade saat sukhoi tersebut terbang rendah di langit Jakarta.

    Hanya beberapa hari sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan rencana meningkatkan kemampuan militer Indonesia dengan membeli 180 pesawat tempur Sukhoi sampai tahun 2024, dimana saat ini ada 10 Su-30MKs dan Su-27s yang dimiliki TNI AU. Menhan Yusgiantoro mengatakan ingin melakukan peremajaan alutsista dalam waktu 1 dekade kedepan karena peremajaan alutsista akan berjalan sesuai dengan kemampuan ekonomi.

    Tetapi kesenangan jelas pada prospek menggantikan alutsista yang sudah tertingal dan pertikaian antara tentara dan warga sipil dalam misi masa depan angkatan bersenjata Indonesia (TNI).

    Indonesia berencana akan fokus memperkuat kekuatan maritim yang akan berlanjut memperkuat angkatan daratnya, ada perselisihan tentang prioritas internal TNI dan mendefinisikan ancaman di masa depan. Ini sekaligus menghadapi tekanan atas peran domestik dan dari tumbuh tantangan eksternal, dari ancaman kejahatan transnasional dengan munculnya China dan India sebagai kekuatan baru militer di kawasan regional.

    Juwono Sudarsono, mantan menteri pertahanan, berpendapat ini akan memerlukan perombakan secara menyeluruh untuk TNI dan menyediakan anggaran untuk "meningkatkan kesejahteraan prajurit" dan menyetarakan kemampuan semua mantra angkatan laut, angkatan darat dan angkatan udara". Pada tahun lalu anggaran TNI sekitar $ 3400000000, anggaran TNI kecil dibandingkan dengan negara tetangga dan tidak sesuai dengan APBN.

    Yang pertama sejauh mana harus mundur dari keamanan dalam negeri, belasan tahun setelah lengsernya presiden Soeharto yang menyebabkan TNI melepas dwifungsi TNI.

    Ancaman seperti terorisme dipandang sebagai kesempatan utama untuk memulihkan sebagian peran domestik TNI dan menjaga perbatasan yang sangat luas.

    TNI berada di bawah tekanan untuk keluar dari kegiatan bisnis; perdebatan terus berlangsung tentang apakah tentara harus dipulihkan hak untuk memilih dalam pemilu dan ada tekanan untuk memerangi terkait korupsi militer, khususnya industri sumber daya sekitarnya.

    Ada juga perdebatan atas sifat dari ancaman eksternal. Perdamaian panjang di Asia sejak akhir Perang Vietnam telah mendorong ancaman non-tradisional yang disebut, seperti kejahatan transnasional dan ekstraksi sumberdaya secara ilegal, bukan perang antar negara.

    Agus Widjojo, seorang pensiunan letnan umum dan rekan senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Jakarta, memperingatkan untuk mendorong kembali TNI ke pusat keamanan internal, menyusul pemisahan polisi nasional dari struktur komando militer pada tahun 1999, merupakan resiko yang harus ditanggung.

    "TNI harus mengutamakan pengembangan alutsista dalam negeri," kata Letnan Jenderal Widjojo dalam sebuah wawancara. "Itu tidak berarti TNI tidak harus terlibat dalam keamanan internal, tapi itu bukan misi utama. Dalam waktu damai, kita harus membangun postur pertahanan kita harus siap untuk melakukan pertahanan dari ancaman."

    Ada perbedaan pendapat, juga, di bidang strategis. Indonesia memprioritaskan pembangunan angkatan udara disisi lain Indonesia juga ingin melakukan "Green Water" didalam angkatan laut dengan kapal selam baru, peluru kendal,kapal generasi baru, kapal patroli, kapal penjelajah (cruisers).

    Selain itu, mengingat anggaran pertahanan yang belum sesuai operasi dan mempersenjatai sistem senjata, semua pembicaraan tentang kemampuan yang lebih besar membutuhkan keberanian yang kuat.

    Dari kutipan The Jakarta Globe pada ulang tahun TNI, Muh Taufiqurrohman, dari Institut Studi Strategis Indonesia, menetapkan kasus bagi TNI untuk memprioritaskan pembelian peralatan untuk melindungi perbatasan yang luas dan berpori dari jaringan kriminal, seperti teroris, pembalak liar dan ilegal nelayan, yang menyebabkan Indonesia rugi miliyaran dolar.

    Namun Indonesia telah memiliki pengalaman terbaru dari kegunaan senjata konvensional, ketika menghadapi ketegangan antara Malaysia atas Kepulauan Ambalat yang disengketakan di laut yang kaya akan minyak di lepas pantai timur Kalimantan. Indonesia sangat menyadari keunggulan maritim Malaysia. Jelas bahwa perencana strategis Indonesia mendukung peningkatan kemampuan pasukan konvensional untuk menghadapi ancaman konvensional.

    Seperti yang dikutip dari Juwono, Menteri Pertahanan Indonesia di saat krisis Ambalat, mengatakan peningkatan pertahanan bangsa dengan pembelian seperti Sukhoi dan kapal perang baru akan memastikan "alih teknologi" agar bisa seimbang dengan "Malaysia, Singapura dan Australia".

    Semua orang asia tahu, munculnya Cina sebagai kekuatan militer yang berdampak sangat signifikan di kawasan regional. Tapi Mr Juwono mengatakan ketakutan terhadap Cina bisa ekspansionis atau intervensionis, meskipun apa yang banyak lihat sebagai ketegasan yang tumbuh atas isu-isu seperti klaim teritorial di Laut Cina Selatan. Beijing baru-baru ini menyatakan bahwa daerah yang kaya sumber daya disengketakan merupakan kepentingan utama serta klaim atas Taiwan.

    "Merupakan hal yang wajar bila kekuatan ekonomi meningkat untuk mencoba meningkatkan pengaruh baik secara politik dan militer di kawasan regional yang menarik di kawasan Asia Timur Laut dan Asia Tenggara," kata Juwono dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan bahwa pembangunan militer China tidak akan dominasi keunggulan Amerika di kawasan" setidaknya 10 sampai 20 tahun mendatang.

    Namun, Indonesia tampaknya akan mengambil celah. Ketika Presiden AS Barack Obama akhirnya melakukan kunjungan ke Indonesia, Dan ia berencana untuk menandatangani sebuah "kemitraan yang komprehensif" perjanjian kerjasama militer sebagai salah satu ketentuan kunci.

    Namun hubungan China - Indonesia telah terus berkembang di bidang ekonomi, diplomatik dan militer.

    Salah satu tanda bahwa kerjasama dengan Beijing yaitu pengiriman pilot sukhoi TNI AU yang sedang berlatih simulator di Cina.

    Sumber: The Australiaan
    Readmore --> Analis : Meningkatnya Alutsista Indonesia

    "Bapak Presiden Mengatakan `Court Marshall"


    Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengancam akan mengajukan tentara yang melakukan tindakan berlebihan dalam proses interograsi ke Mahkamah Militer dan menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan kepadanya mengenai "court marshall" (mahkamah militer) untuk pelanggar itu.

    "Kalau memang bersalah bawa ke `court marshall," kata Purnomo usai rapat terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden Jakarta, Jumat menanggapi indikasi oknum TNI melakukan kekerasan di Papua.

    Purnomo mengingatkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan perhatian yang besar atas permasalahan tersebut.

    "Memang yang terjadi pada waktu itu adalah ada kontak senjata. Justru yang diinterview itu adalah tahanan. Tapi kita juga tidak tertutup bahwa prajurit kita melakukannya secara eksesif (berlebihan). Dan itu akan ditindaklanjuti ya, spesifik bapak presiden mengatakan court marshall," katanya.

    Menhan mengatakan, Presiden memberi arahan bahwa tidak boleh ada tindakan berlebih saat interograsi dengan orang yang dicurigai melakukan tindakan melawan hukum.

    "Kalau itu dilakukan secara eksesif, ada aturannya dia dibawa ke court marshall. Ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.

    Dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, Kemhan dan Panglima TNI langsung memerintahkan penyelidikan dan pengumpulan informasi terkait rekaman tindakan berlebiham sekelompok pria yang mengenakan seragam militer terhadap sekelompok orang di Papua.

    Dari laporan di lapangan, kata Menko Polhukam, ada indikasi tindakan berlebih yang dilakukan oknum TNI di Papua dan saat ini tengah diselidiki mendalam dan Presiden memerintahkan hasil penyelidikan ditindaklanjuti hingga tuntas.

    Djoko menegaskan, sejak 2005 kebijakan pemerintah di Papua adalah melakukan pendekatan kesejahteraan dan pembangunan ekonomi serta tidak lagi menggunakan pendekatan keamanan sebagai langkah utama.

    Menurut Djoko, bila ada gangguan keamanan maka diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> "Bapak Presiden Mengatakan `Court Marshall"

    Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista


    JAKARTA(SINDO) – Kebijakan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) merupakan instruksi langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Karena itu, menteri terkait anggaran seharusnya menyiapkan kebijakan yang mendukung instruksi tersebut.

    Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan Presiden SBY telah berulang kali menyatakan pentingnya modernisasi alutsista. Menteri Pertahanan pun telah melaporkan rencana penambahan anggaran alutsista sebesar Rp 50 triliun untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) kepada Presiden. “Presiden telah memerintahkan dan sudah menyetujui penambahan anggaran,” ujarnya di Jakarta kemarin.

    Karena itu, menteri-menteri terkait seperti Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas seharusnya menyiapkan kebijakan- kebijakan untuk mendukung instruksi Presiden tersebut. “Menteri terkait seharusnya bekerja dengan menyiapkan kebijakan dan seharusnya tidak mengeluh,” katanya. Rabu (20/10) dalam rapat kerja yang berlangsung alot,pemerintah dan Komisi I DPR akhirnya sepakat menutup kekurangan anggaran untuk modernisasi,pemeliharaan, dan perawatan alutsista TNI untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) sebesar Rp50 triliun.

    Dalam rapat kerja sebelumnya Senin (18/10), Menteri Keuangan Agus Martowardojo hanya menyanggupi pengalokasian lagi Rp2 triliun untuk kebutuhan pertahanan pada tahun 2011 dibandingkan kebutuhan sebesar Rp11 triliun. Pemenuhan kekurangan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun anggaran 2011, yakni Rp2 triliun yang diambil dari dana optimalisasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 dan Rp 9 triliun akan diupayakan melalui APBN Perubahan. Anggota Komisi I Effendi Choirie menegaskan pemenuhan Rp 11 triliun baik dalam APBN maupun APBN-P 2011 harus benar-benar diadakan tidak sekedar diupayakan.“

    Jangan cuma diupayakan,tapi harus diadakan.Anggaran kita sekian ribu triliun,tapi masaksusah sekali untuk memenuhi demi kepentingan kedaulatan,”ujarnya. Anggota Fraksi PKB ini pun menyampaikan perlu adanya efisiensi dalam pembelian alutsista. “Selama ini TNI kalau beli sesuatu itu ketengan dan itu lebih mahal. Harus dengan multi-years akan lebih murah, jadi ada efisiensi,” katanya. Seperti diketahui, kebutuhan anggaran untuk rencana strategis tahap I membutuhkan total dana Rp150 triliun.

    Namun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menganggarkan Rp100 triliun. Kekurangan Rp50 triliun dianggarkan secara bertahap setiap tahun dan untuk 2011 ditentukan Rp11 triliun. Saat penyerahan tiga helikopter serang jenis MI-35P kepada TNI AD di Skuadron-21 Lapangan Terbang Pondok Cabe, Rabu (20/10), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, untuk menjaga kedaulatan bangsa,harus ada payung kekuatan persenjataan yang modern dan untuk membangun persenjataan modern membutuhkan biaya yang besar.

    “Tidak ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan dan menjaga keutuhan.Ini harus dipayungi alutsista yang modern dan membutuhkan ongkos yang mahal,” katanya. Purnomo menambahkan, ke depan Kementerian Pertahanan akan terus membangun skuadron helikopter serang dan serbu. Dia pun mengingatkan agar helikopter tersebut harus dalam kondisi siap tempur.

    “Pemeliharaan harus baik karena pembelian menggunakan uang rakyat,”tandasnya. Dengan tambahan tiga helikopter tersebut TNI AD memiliki total 11 helikopter generasi baru. Lima helikopter serang MI-35 P dan enam helikopter serbu jenis MI- 17V-5. Tiga helikopter tersebut dibeli dari Rusia seharga 56,1 juta USD yang juga mencakup persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat di Rusia.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista

    KRI Karang Unarang-985 Akhiri Pengabdian

    JAKARTA (Pos Kota) – Setelah dikukuhkan masuk kejajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 14 Februari 2006 dan selanjutnya masuk dalam jajaran Armada RI Kawasan Barat tanggal pada 7 April 2006 sebagai Kapal Angkut Cepat (KAC), Akhirnya masa pengabdian KRI Karang Unarang-985 berakhir dengan dilaksanakannya penurunan ular-ular perang dalam suatu Upacara Militer di Dermaga 115 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/10).

    Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmabar (Dansatbanarmabar) Kolonel Laut (P) Suhartono, mengatakan, ular-ular perang merupakan simbol kapal perang yang harus berkibar di tiang gafel, sebagai salah satu tanda dari Kapal Perang Republik Indonesia. Oleh sebab itu, upacara penurunan ular-ular perang melalaui Upacara milliter yang dilaksanakan secara sederhana, namun khidmat ini, merupakan suatu peristiwa simbolik yang menandakan berakhirnya perjalanan sejarah pengabdian suatu KRI sebagai unsur kekuatan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.

    Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, KRI Karang Unarang-985 adalah kapal jenis eks Kapal Ferry Cepat (KFC) yang dibangun di atas galangan kapal Lurseen di Jerman Barat pada tahun 1998. KRI ini masuk jajaran TNI Angkatan Laut sesuai Surat Keputusan Kasal nomor Skep/226/II/2006 tanggal 14 Februari 2006, dan merupakan kapal eks Barito yang dihibahkan dari ASDP ke TNI AL C.q Koarmabar.

    Kapal ini diproyeksikan menambah keuatan jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmabar yang mengemban tugas sebagai kapal cepat angkut personel dalam penggelaran pasukan di seluruh wilayah perairan nusantara. Sejak dikukuhkan masuk jajaran Koarmabar pada tanggal 7 April 2006 sampai saat ini, kehadiran KRI Karang Unarang-985 belum dioperasikan secara optimal, namun secara teknis masih layak untuk beroperasi.

    Perlu dipahami bahwa Pemimpin TNI/TNI Angkatan Laut sudah mempertimbangkan secara matang terhadap keputusan penghapusan ini, yaitu agar lebih dapat bermanfaat bagi masyaraaakat dengan menghibahkannya ke Pemerintah Daerah Kepulauan Sangihe sebagai sarana transportasi laut di wilayah Kepulauan Sangihe.

    Hadir pada Upacara terebut Wakil Bupati Kabupaten Sangihe Jabes E. Gaghana, SE, ME, Ketua DPRD Kabupaten Sangihe T.P. Jangkobus, dan Wakil Komandan Satpaskaarmabar Letkol Laut (T) Siswanto.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> KRI Karang Unarang-985 Akhiri Pengabdian

    KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!

    KOMPAS.com – Sebuah era yang menurut hemat mantan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Hugh Shelton bertajuk “komedi kesalahan” ternyata pernah terjadi. Tepatnya, di masa pemerintahan Presiden Bill Clinton. Nah, kisah nyata yang bikin dag dig dug itu diututurkan Shelton dalam buku terbarunya bertajuk Without Hesitation.
    Catatan yang dikutip media massa seperti AP dan AFP pada Jumat (22/10/2010) mengungkapkan kode yang dipakai presiden AS untuk serangan nuklir sempat hilang beberapa bulan. Kode itu biasanya disimpan oleh seorang staf yang selalu berada dekat dengan presiden.
    Menurut Jenderal Shelton terjadi insiden ketika seorang staf mengatakan kode itu hilang sekitar tahun 2000. Alhasil, kode langsung diganti dan ditempuh penyelidikan internal atas hilangnya kode yang lama.
    Prosedur
    Berdasarkan prosedur, seorang petugas setiap bulan memeriksa kode tersebut. Kode itu sendiri memang rutin diganti setiap empat bulan.
    Menurut Jenderal Shelton, seorang petugas yang melakukan pemeriksaan bulanan diberitahu oleh seorang staf bahwa kode itu ada pada presiden. Sayangnya, saat itu, Bill Clinton sedang menggelar rapat penting. “Presiden tidak bisa diganggu untuk kepastian pengecekan kode itu,” kata staf tersebut.
    Sebulan kemudian petugas lain datang dan mendapat informasi yang sama. “Presiden masih rapat,” begitu lagi-lagi jawaban tersebut.
    Ketika tiba waktunya untuk penggantian kode, staf bersangkutan akhirnya mengaku bahwa kode itu sempat hilang selama beberapa bulan. Jenderal Shelton menulis bahwa presiden tidak memegang kode tersebut dan tidak mengetahui kalau stafnya sudah menghilangkannya.
    Nah bayangkan, kalau nyatanya kode itu jatuh ke tangan pihak yang salah, boleh jadi, kode itu jadi senjata mematikan lantaran penyalahgunaan. Salah pencet, hancur dunia bukan?

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!

    AS Kurangi Bantuan Militer ke Pakistan


    KEKERASAN - Lokasi peledakan bom bunuh diri di Quetta, Pakistan barat daya, Jumat (3/9/2010). Kekerasan seolah jadi tradisi di Pakistan.

    WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat berniat mengurangi bantuan kepada sekitar setengah lusin satuan angkatan bersenjata Pakistan, yang diyakini telah membunuh penduduk sipil dan tawanan tak bersenjata, kata surat kabar The New York Times dalam laporan, Kamis.

    Bila laporan itu benar, keputusan itu akan mewakili kecaman luar biasa terhadap militer Pakistan, pada saat pemerintahan Presiden Barack Obama mengupayakan tindakan lebih besar dari Islamabad untuk memerangi tempat persembunyian Taliban. The Times mengatakan, AS tidak memberitahukan Pakistan mengenai keputusan itu, bahkan meskipun para pejabat senior dan pejabat-pejabat militer berada di Washington untuk mengadakan serangkaian pertemuan.

    Surat kabar itu mengutip seorang pejabat AS yang tak disebut namanya mengatakan, ada banyak keprihatinan mengenai tidak ada malunya militer Pakistan.

    Para pejabat AS tahun ini berulang mengemukakan pertanyaan-pertanyaan kepada Islamabad mengenai tuduhan-tuduhan pembunuhan di luar pengadilan, oleh pihak militer Pakistan, sekutu penting dalam perang melawan Taliban dan Al Qaeda yang dipimpin AS. Bulan lalu, Washington minta Pakistan memberi penjelasan mengenai pengakuan di video internet yang menunjukkan tentara Pakistan, berbaris membentuk satu regu tembak, kemudian menembaki pria muda berpakaian tradisional dengan tangan terikat dan mata tertutup.

    Undang-undang AS melarang memberikan bantuan dana kepada satuan-satuan militer asing yang melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia. Pengamat HAM internasional, Human Rights Watch, mengatakan, pihaknya diberi tahu para pejabat Departemen Luar Negeri AS dan para pejabat Kongres pada awal tahun ini tentang bukti lebih dari 200 pembunuhan terhadap para simpatisan Taliban.

    Pembunuhan-pembunuhan itu dilaporkan terjadi di Lembah Swat, rumah bagi sekitar 1,3 juta warga dan tempat bagi operasi militer Pakistan tahun lalu, untuk merebut kembali bekas kubu pertahanan Taliban itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS Kurangi Bantuan Militer ke Pakistan

    TNI Akui Kebenaran Video Papua

    Cuplikan rekaman penyiksaan yang dialami satu warga Papua yang dituduh sebagai anggota OPM. Video yang disebarluaskan melalui situs Youtube ini dilansir oleh lembaga Asian Human Rights Commission.

    JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia mengakui kebenaran isi video kekerasan berjudul "Indonesia Military Ill-Treat and Torture Indigenous Papua" yang ditayangkan YouTube sejak Sabtu lalu.

    Konfirmasi kebenaran ini disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto kepada para wartawan, Jumat (22/10/2010) di Kantor Presiden, Jakarta, setelah diadakan penyelidikan oleh TNI, Kementerian Pertahanan, dan Kemenko Polhukam.

    "Ada tindakan prajurit di lapangan yang berlebihan," ujar Djoko, didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

    Ketiganya, dan juga menteri terkait lainnya, dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kantor Presiden guna membicarakan soal video yang ditayangkan sejak Sabtu lalu. Djoko mengatakan, berdasarkan laporan awal, korban yang berada di video tersebut diduga adalah pelaku penembakan karyawan perusahaan yang berada di Papua, seperti Freeport Indonesia.

    Korban juga diduga pelaku instabilitas keamanan di Papua. Ketika ditanya soal identitas pelaku, Djoko enggan mengatakan. Mantan Panglima TNI ini hanya mengatakan, penyelidikan saat ini terus dilangsungkan.

    Saat ini, sudah ada tim khusus yang menyelidiki kasus ini. Sebelumnya, Kamis kemarin, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim mengatakan, video tersebut benar. Diperkirakan, video direkam pada 12 April. Sementara korban kekerasan diduga bernama Kindeman Gire, pendeta sebuah gereja di Desa Hurage. Korban saat ini diperkirakan sudah meninggal.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI Akui Kebenaran Video Papua

    Pangdam Ingatkan Kemungkinan Skenario Asing di Indonesia

    Pontianak (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko mengingatkan kemungkinan terjadinya berbagai konflik di beberapa daerah bagian dari skenario asing untuk memperburuk citra Indonesia di mata dunia.

    "Termasuk beredarnya rekaman penyiksaan terhadap seorang warga Papua yang seolah-olah dilakukan oleh aparat TNI," kata Moeldoko di Pontianak, Kamis.

    Hal itu diperburuk dengan gencarnya media dalam negeri yang cenderung memberitakan hal-hal yang negatif sehingga dunia ikut-ikutan menyoroti setiap persoalan bangsa Indonesia.

    "Ada indikasi pihak asing untuk memperkeruh suasana dengan tujuan membuat Indonesia semakin lemah sehingga bisa dimanfaatkan," kata Moeldoko.

    Pangdam XII Tanjungpura mengimbau, agar seluruh masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaannya agar tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh provokator-provokator yang menginginkan terganggunya keamanan Indonesia.

    "Mari kita galang persatuan dan kesatuan, tingkatkan kewaspadaan dan jangan mudah tergiring oleh situasi yang ingin memperkeruh keadaan," ujarnya.

    Menurut dia, kenapa kasus video pemukulan oleh oknum TNI terlalu dibesarkan, padahal belum tentu itu benar. "Kalaupun terbukti, silakan proses secara hukum terhadap oknum pemukulan tersebut," katanya.

    Moeldoko menyesalkan, tindakan media yang memberitakan tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya.

    "Kalau sekarang dunia terlanjur mempercayai video itu karena telah diberitakan meskipun belum tentu kebenarannya," kata Pangdam.

    Bisa video itu rekayasa, karena Organisasi Papua Merdeka (OPM) pernah merampas senjata milik TNI, karena pelaku pemukulan badannya kekar dan berambut cepak lalu langsung dituding anggota TNI.

    "Masyarakat saya minta berhati-hati, apalagi sekarang sudah didukung teknologi tinggi, sehingga bukan tidak mungkin hanya rekayasa yang ingin menyudutkan TNI," kata Moeldoko.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, adanya video penganiayaan terhadap seorang warga Papua yang diduga dilakukan oleh oknum TNI harus dibuktikan kebenarannya.

    "Harus dipastikan dulu apa yang terjadi. Kalau memang ada prajurit yang salah, maka akan ditindak sesuai aturan yang ada," katanya.

    Video yang menyudutkan anggota TNI muncul di Youtube. Dalam tayangan video berdurasi 1 menit dan berjudul "Indonesian army attacking West Papuan civilians in highland region" itu terlihat sejumlah orang yang memakai seragam TNI melakukan kekerasan pada warga Papua.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pangdam Ingatkan Kemungkinan Skenario Asing di Indonesia

    Jepang akan menambah enam kapal selam untuk armada AL nya

    Kapal Selam soryu class II milik AL Jepang

    Angkatan laut Jepang berencana menambah enam armada kapal selam baru, untuk dorongan kemampuan pertahanan karena meningkatkan kegiatan militer oleh tetangga China, menurut laporan pada hari Kamis.

    Kementerian Pertahanan jepang ingin armada kapal selam yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuannya untuk patroli terutama Cina Timur Laut, di mana baris teritorial dengan Cina sering meletus, Kyodo News, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya.

    Rencana ini akan melihat ukuran dari peningkatan armada kapal selam dari 16 saat ini ke 22, kata Kyodo. Jiji Press melaporkan bahwa pelayanan yang dimaksudkan untuk memperluas armada untuk "lebih dari 20" kapal selam.

    Rencana ini akan dijabarkan dalam program pertahanan dasar Jepang untuk fiskal 2011 sampai 2015, yang direncanakan akan disusun pada Desember, kata Kyodo.

    Kementerian berencana untuk membeli satu kapal selam baru setiap tahun sementara memperpanjang masa dekomisioning kapal yang ada, kata Kyodo.

    Kementerian sedang mempertimbangkan mempensiunkan kapal perang lain seperti penyapu ranjau, untuk meringankan dampak anggaran dari pembelian kapal selam, kata Kyodo.

    Perubahan akan memberikan Jepang Maritime Self-Defense Force, sebagai angkatan laut secara resmi dikenal, kemampuan kapal selam terbesar dibanding setiap saat sejak pemerintah mengadopsi program pertahanan pertama tahun 1976, Kyodo menambahkan.

    Seorang pejabat pertahanan Jepang menolak untuk mengomentari laporan, namun mengatakan kepada AFP bahwa pelayanan berencana untuk memperpanjang masa dekomisioning kapal selam yang ada.

    Laporan datang pada saat ketegangan meningkat dengan Cina atas pulau-pulau yang disengketakan dan kegiatan peningkatan Beijing militer di wilayah itu.

    Angkatan laut Cina telah semakin diperbanyak ke daerah-daerah dekat perairan teritorial Jepang dalam unjuk kekuatan oleh raksasa Asia yang sedang berkembang pesat.

    Hubungan antara Tokyo dan Beijing sangat tegang setelah Jepang menahan seorang kapten kapal ikan Cina di dekat sekelompok pulau yang disengketakan di Laut Cina Timur enam minggu lalu, memicu aksi protes dari Beijing.

    Dalam insiden tegang pada bulan April tahun ini, sebuah armada Cina dekat dengan kepulauan Jepang di Laut Cina Timur dan mengirimkan sebuah helikopter kapal angkatan laut Jepang pemantauan gerakan mereka.

    ketegasan Beijing meningkat, terutama di Laut Cina Selatan, telah menyebabkan kegelisahan di antara negara-negara tetangga lainnya serta Amerika Serikat, yang juga bertentangan dengan Cina atas masalah perdagangan dan mata uang.

    Sumber: space war
    Readmore --> Jepang akan menambah enam kapal selam untuk armada AL nya

    INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATAN UDARA

    PUSPEN TNI (21/10),- Indonesian Battalion memperingati hari kelahiran ke-63 Komando Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dengan menggelar upacara peringatan di lapangan upacara Soekarno-Base UN Position 7-1 Adshit Al-Qusayr beberapa waktu lalu dipimpin, oleh Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Letkol Inf Andi Perdana Kahar selaku inspektur upacara. Sedangkan Kapten (Pasukan) Alpin Jonggi Lumban Tobing bertindak selaku komandan upacara.

    Dalam sambutan tertulis Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP; yang dibacakan oleh Komandan Indobatt, disampaikan dalam beberapa tahun terakhir ini, telah banyak kemajuan dan upaya perubahan yang telah dilakukan Korpaskhas. Kemajuan penataan di bidang organisasi, personel dan pembinaan satuan jajaran, terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penambahan jumlah prajurit Paskhas secara bertahap disesuaikan dengan pengembangan kekuatan satuan. Demikian juga pembinaan satuan jajaran, lebih diarahkan untuk mewujudkan kemampuan matra udara, komando, pertahanan udara titik, dan kemampuan khusus. Kemajuan yang telah dicapai saat ini merupakan rangkaian hasil kerja keras, disiplin, dedikasi dan loyalitas pengabdian segenap prajurit jajaran Korpaskhasau.

    Sedangkan dalam sambutan tidak tertulisnya, Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar menyampaikan pujiannya atas pengucapan Sapta-Marga TNI oleh salah satu prajurit Paskhas saat maju kehadapan seluruh pasukan upacara kali ini. Pengucapan Sapta-Marga kali ini merupakan yang terbaik yang pernah saya dengar dari seluruh upacara 17-an yang selama ini digelar di Lebanon Selatan, ujarnya dengan serius. Pengucap Sapta-Marga Pratu Evan Oktariansa adalah salah satu prajurit Korpaskhas yang beruntung dapat bergabung di dalam Kontingen Garuda Indonesia tahun 2009-2010 ini. Sebelumnya berasal dari kesatuan yang jauh dari Tugu Monas yakni dari Batalyon 466 Paskhas yang berada di kota Phinisi Makassar Sulawesi Selatan.

    Dalam sejarahnya, enam puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1947, peristiwa bersejarah berupa penerjunan pasukan payung yang pertama di Kalimantan Tengah, senantiasa menjadi sumber inspirasi pada peringatan hari ulang tahun Korpaskhas. Peristiwa heroik tersebut, telah mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan dan pengabdian sosok prajurit sejati, kepada bangsa dan negara. Nilai pengabdian dan pengorbanan yang dilandasi oleh sebuah tekad, jiwa ksatria, keberanian dan ketulusan hati, hendaknya senantiasa mengalir dalam darah dan melekat dalam dada setiap prajurit Baret Jingga.

    Dari awal terbentuknya, Korpaskhas secara konsisten telah melaksanakan komitmen pengabdian, melalui berbagai keterlibatannya dalam operasi militer maupun tugas-tugas lain bersama satuan TNI lainnya. Berbagai operasi militer seperti penumpasan PRRI/ Permesta, penumpasan G-30S/ PKI, Trikora/ Dwikora, Operasi Seroja, misi perdamaian dunia dan lain-lainnya, menjadi bukti nyata pengabdian sekaligus prestasi prajurit Paskhas.

    Thema peringatan HUT Paskhas tahun ini adalah Dengan militansi prajurit, korps Paskhas siap melaksanakan tugas TNI Angkatan Udara dalam rangka menegakkan dan menjaga keutuhan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian informasi yang diperoleh dari Perwira Upacara kali ini Lettu (Pasukan) Didik Adi Susanto.

    Tidak hanya sampai disini saja, peringatan HUT Paskhas di lingkungan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ UNIFIL (Indonesian Battalion/ Indobatt) dilanjutkan dengan acara ramah-tamah di Kompi Mekanis C Indobatt UN Position 9-2 desa Al-Zikkyeh. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Perwira Senior dari Korpaskhas Kapten (Pasukan) Yosafat dari Detasemen Bravo Paskhas, yang saat ini tergabung dalam Satuan Tugas FPU XXVI-B/ UNIFIL (Force Protection Unit UNIFIL) di New-Land UNIFIL Naqoura.

    Kapten (Pasukan) Yosafat menyatakan ungkapan rasa bangganya dapat memperingati HUT korps-nya ini di negeri Lebanon Selatan. Serta ucapan terimakasihnya mewakili seluruh prajurit yang lainnya, kepada pimpinan Indobatt yang telah memberikan kesempatan bagi prajurit Paskhas untuk merayakannya di kompi mekanis C Indobatt.

    Menanggapi hal tersebut, Letkol Inf Andi Perdana Kahar menimpali, merupakan suatu kehormatan baginya dapat bersama-sama dengan Korps Baret Jingga merayakan HUT ke-63 Paskhas di bumi Lebanon Selatan. Jika meninjau kembali moto dari pasukan ini, saya sangat terkesan. Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang artinya Berjuang tanpa menghitung untung ruginya. Hal ini mengingatkan saya, bagaimana seharusnya seorang prajurit TNI profesional. Yakni bekerja tanpa pamrih demi bangsa dan negara, menjadi prajurit yang profesional dan solid satu sama lain. Ini merupakan modal dasar untuk menghadapi tugas tantangan di-Tahun yang diberikan kepada Kapten (Pasukan) Yosafat. Perayaan sederhana namun penuh makna ini turut membangkitkan semangat kebersamaan diantara prajurit Indobatt.

    Sumber: TNI
    Readmore --> INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATAN UDARA

    Kenapa Israel Diam Ketika US Menjual Alutsista Ke Arab Saudi?

    F-15 Arab Saudi

    YERUSALEM, Oktober 21 (Xinhua) - US berencana untuk menjual persenjataan yang sangat canggih ke Arab Saudi mungkin memicu keberatan Israel di masa lalu, tetapi ketika Amerika Serikat mengumumkan Rabu akan menjual 60 miliar dolar AS diperkirakan senjata canggih untuk sekutu Arabnya, pejabat AS tidak melihat keberatan dari negara Yahudi.

    Israel telah bersikukuh mempertahankan tepi teknis atas tetangganya dan telah menyuarakan oposisi terhadap penjualan yang akan mengancam supremasi teknologinya.

    Namun, Andrew Shapiro, asisten sekretaris Departemen Luar Negeri AS untuk urusan politik-militer, mengatakan pemerintah AS tidak mengantisipasi keberatan Israel atas kesepakatan ini yang, jika tidak terhalang oleh Kongres AS, akan menjadi terbesar senjata kesepakatan dalam sejarah Amerika dan akan memakan waktu 15-20 tahun untuk menyelesaikannya.

    Analis percaya Israel diam kali ini karena baik Israel dan Arab Saudi menganggap Iran sebagai ancaman, dan kesepakatan itu tidak akan mengubah keseimbangan strategis regional.

    Seorang musuh bersama

    Joshua Teitelbaum, seorang peneliti senior di Pusat Moshe Dayan Timur Tengah dan Afrika Studi di Tel Aviv University, mengatakan kepada Xinhua bahwa diam Israel bisa disimpulkan dalam mengatakan "musuh musuh saya adalah teman saya."

    "Selama Israel merasa bahwa itu adalah menjaga tepi militer kualitatif, tidak akan mencoba untuk bertentangan atau memblokir upaya sekutu utamanya, Amerika Serikat," katanya.

    Israel sendiri baru-baru ini juga menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat yang akan memberikan Israel dengan 20-35 jet tempur F-35 bahwa biaya sampai 3 miliar dolar AS, Teitelbaum ditambahkan.

    Sementara Israel dan Arab Saudi tidak dapat melihat mata ke mata pada masalah yang paling di Timur Tengah, keduanya berbagi kecemasan umum tentang Iran, katanya.

    Menurut Teitelbaum, bagi Israel, fokusnya adalah pada niat diduga Iran untuk memperoleh senjata nuklir, sementara Arab Saudi kekhawatiran tentang potensi ancaman Syiah Iran untuk hegemoni regionalnya.

    MENJAGA KESENJANGAN TEKNOLOGI

    Francis Tusa, editor newsletter Pertahanan London Analisis diterbitkan, mengatakan kepada Xinhua bahwa kesepakatan saat ini tidak akan mengubah keseimbangan strategis di kawasan tersebut dan Israel akan tetap mempertahankan keunggulan teknologi.

    Ketika Amerika Serikat diekspor F-15 jet tempur ke Arab Saudi, Israel sedang dalam proses memperoleh F-35 jet tempur. Salah satu perbedaan penting antara kedua yang mungkin telah meyakinkan Israel bahwa kesepakatan baru tidak akan menjadi ancaman adalah kurangnya kemampuan operasional jangka panjang F-15 sebagai lawan F-35 yang, dengan udara pengisian bahan bakar, bisa pergi hampir di mana saja di wilayah tersebut.

    "Setiap orang harus ingat bahwa Washington tidak akan melakukan apa pun yang akan mengubah keseimbangan militer utama terhadap Israel," kata Tusa.

    Jika situasi yang akan timbul bahwa negara Arab akan berusaha untuk menyerang Israel, Amerika Serikat akan langkah untuk bantuan sekutunya, Tusa mengatakan, menambahkan "pemerintah Saudi saat ini anda tidak mendapatkan kesan mereka akan menyerang Israel apapun waktu dekat. "

    NOT A SIGN OF TRUST

    Sementara satu mungkin dipimpin untuk percaya bahwa kurangnya keberatan bisa menjadi tanda kepercayaan antara Israel dan Arab Saudi, para analis percaya bahwa Israel memiliki lebih percaya di Amerika Serikat dan menahan kritik.

    Barak Seener, ketua program keamanan Timur Tengah di Royal United Services Lembaga Studi Pertahanan dan Keamanan, London think tank, mengatakan kepada Xinhua bahwa kesepakatan tidak harus dilihat sebagai tanda kepercayaan antara Israel dan Arab Saudi melainkan sebagai hati-hati dirancang rencana oleh Amerika Serikat untuk "meningkatkan kemampuan strategis Arab Saudi tanpa mengganggu keuntungan Israel."

    pandangan Seener itu digemakan oleh Yehuda Ben Meir, seorang peneliti utama dan co-direktur Institut Nasional Studi Keamanan di Tel Aviv University, yang mengatakan kepada Xinhua bahwa "akan sulit bagi Israel untuk menentang kesepakatan yang Amerika Serikat dapat mengatakan bertujuan untuk memperkuat negara-negara Arab di Iran. "

    Sumber: XINHUA
    Readmore --> Kenapa Israel Diam Ketika US Menjual Alutsista Ke Arab Saudi?

    Greenpeace Kecewa Perlakuan TNI AL

    Kapal Rainbow Warrior Greenpeace Dicegah Masuk Karena Tidak Punya Izin Dan Dokumen Resmi

    INILAH.COM, Jakarta - Aktivis lingkungan Greenpeace menyatakan kecewa dan prihatin atas perlakuan TNI Angkatan Laut terhadap kapal milik mereka, Rainbow Warrior. TNI AL menghalau Rainbow Warrior sehingga tidak bisa masuk ke Indonesia.

    Dalam situsnya, Greenpeace Indonesia menyatakan pada Rabu (20/10/2010), dua kapal TNI AL memerintahkan Rainbow Warrior keluar dari perairan Indonesia yang saat itu sedang berusaha mendapatkan suplai darurat. Kapal TNI AL itu kemudian 'mengawal' Rainbow Warrior bahkan saat kapal ini sudah berada di perairan internasional, yang bertentangan dengan hukum internasional

    Greenpeace juga menyatakan kapal kampanye damai itu rencananya akan berlabuh di Jakarta minggu lalu dalam rangkaian "Turn the Tide" Asia Tenggara untuk mempromosikan kesadaran lingkungan dan solusi, terutama dalam mengatasi perubahan iklim dan penghancuran hutan

    "Hanya beberapa bulan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat, termasuk Greenpeace, terutama dalam mengatasi perusakan hutan. Kami sangat kecewa dengan insiden ini dan berpendapat bahwa sikap pemerintah terhadap Rainbow Warrior bertentangan dengan prinsip demokrasi Indonesia dan kebebasan berpendapat, ujar Nur Hidayati, Country Representative Greenpeace di Indonesia dalam keterangan persnya, Kamis (21/10/2010).

    Ini adalah kali pertama kapal Greenpeace ditolak masuk Indonesia. Di masa lalu, Rainbow Warrior dan kapal Greenpeace lain diizinkan masuk, sehingga bisa bekerja sama dengan kelompok-kelompok lokal. Bahkan, bekerja sama dengan pemerintah dalam mengungkap dan mencegah masalah-masalah lingkungan, termasuk menghentikan dumping limbah beracun ke Indonesia.

    Selain itu, Rainbow Warrior juga membantu terwujudnya hasil positif di Konferensi PBB Mengenai Perubahan Iklim di Bali pada 2007. Rainbow Warrior juga pernah terlibat dalam kerja penanggulangan bencana tsunami Aceh pada 2004.

    Beberapa tahun terakhir Greenpeace memang gencar mengungkap perusakan hutan oleh beberapa perusahaan minyak kelapa sawit dan bubur kertas terhadap hutan hujan dan lahan gambut kaya karbon. Perusakan hutan ini menjadi salah satu pemicu perubahan iklim serta mengancam spesies seperti orang utan dan harimau Sumatra ke arah kepunahan.

    Perusakan hutan juga mempunyai dampak signifikan terhadap hak-hak serta kepemilikan tanah masyarakat adat, menyebabkan konflik sosial.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Greenpeace Kecewa Perlakuan TNI AL

    Korea Selatan Target Ekspor Alutsista

    T-50 GE Yang Gagal Merambah Singapura dan UEA

    SEOUL,Pemerintah Korea Selatan ingin memperluas ekspor peralatan pertahanan sebesar $ 4 milyar pada tahun 2020. Dewan Presiden memprioritaskan Masa Depan dan Visi telah meletakkan sebuah draft tentang bagaimana mengembangkan industri pertahanan berorientasi ekspor, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan penelitian dan pengembangan.

    Tujuan adalah untuk mencapai $ 10 miliar pada produksi tahunan dan $ 4 miliar pada ekspor tahunan, menciptakan 50.000 pekerjaan di industri, dan menjadi salah satu top dunia tujuh negara di bidang teknologi pertahanan dan ekspor pada tahun 2020.

    Dewan mengusulkan menyerahkan R & D untuk semua senjata kecuali senjata strategis seperti rudal, perangkat perang cyber, dan satelit pengintai kepada perusahaan swasta pada tahun 2015. Saat ini, pertahanan Korea Selatan R & D telah didominasi oleh Badan Pengembangan Pertahanan, yang mendistribusikan pesanan produksi kepada kontraktor swasta.

    Dewan mengatakan anggaran R & D untuk teknologi inti harus diperluas dan prioritas yang harus diberikan untuk menyusun langkah-langkah rinci - termasuk pemotongan pajak - untuk mendukung perusahaan pertahanan. Sebuah badan konsultatif yang dipimpin oleh menteri pertahanan juga akan menyusun rencana untuk meningkatkan ekspor pertahanan.

    Ekspor persenjataan korea hanya sebesar $ 2,5 milyar dalam tahun 2008, akuntansi hanya 0,5 persen dari $ 55000000000 pasar dunia, meskipun upaya Pertahanan Akuisisi Administration untuk meningkatkan pangsa negara pasar ini. Masalahnya adalah biaya relatif tinggi peralatan Korea.

    Korea gagal untuk mengekspor T-50 Golden Eagle jet supersonik traning canggih ke Singapura dan Uni Emirat Arab karena biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jet Italia serupa. K2 Korea Black Panther tank dilengkapi dengan meriam utama 120mm dan perangkat elektronik mutakhir, tetapi lebih mahal daripada pesaing AS, Inggris dan Jerman.

    Sumber: Defense Aerospace
    Readmore --> Korea Selatan Target Ekspor Alutsista

    Thursday, October 21, 2010 | 1:33 PM | 0 Comments

    Korut Diduga Siapkan Uji Nuklir Ketiga

    Taepodong 2 Merupakan Rudal Balistik Buatan Korut

    SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan uji nuklir ketiga, hanya beberapa hari setelah Pyongyang mengumumkan pihaknya siap untuk kembali ke meja perundingan nuklir, kata sebuah surat kabar Korea Selatan, Kamis (21/10).

    Namun para pejabat pemerintah Korea Selatan mengatakan, tidak ada bukti-bukti konkret negara komunis itu mempersiapkan uji nuklir semacam itu, kata Seoul dan sekutu-sekutu dekatnya yang mengamati sejumlah perkembangan sehubungan dengan fasilitas nuklir Korea Utara.

    Menurut surat kabar terlaris Korea Selatan, Chosun Ilbo, satelit-satelit Amerika Serikat mendeteksi gerakan personel dan kendaraan di lokasi tempat Korea Utara melakukan uji nuklir pertama dan kedua, tahun 2006 dan 2009. "Gerakan-gerakan sibuk personel dan kendaraan baru-baru ini telah terdeteksi di Pungye-ri," kata Chosun mengutip salah satu sumber pemerintah yang tak disebutkan identitasnya.

    Korea Utara tampaknya juga akan memperbaiki sejumlah terowongan yang rusak dalam dua uji coba sebelumnya, menurut sumber itu. "Namun, tidak mungkin (Utara akan) segera melaksanakan uji nuklir itu. Uji coba itu diperkirakan akan perlu tiga bulan lagi untuk menyelesaikan persiapan-persiapan untuk uji yang ketiga," kata sumber tersebut.

    Namun seorang juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, tidak ada bukti persiapan-persiapan seperti itu. "Kami tidak punya bukti konkret untuk mendukung berita-berita itu," katanya kepada Reuters. "Kami mengamati dengan cermat setiap perkembangan mengenai fasilitas nuklir Korea Utara dan berbagai informasi dengan negara-negara yang berkaitan."

    Korea Utara mengadakan uji nuklir pertamanya pada Oktober 2006 dan yang kedua pada Mei 2009 di Punggye-ri, di provinsi timur laut Hamgyong Utara, sebulan setelah pihaknya keluar dari perundingan-perundingan perlucutan senjata nuklir enam pihak.

    Laporan Chosun tersebut terjadi pada saat Seoul sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) Kelompok 20 (G-20) bulan depan, yang dihadiri para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Barack Obama. Korea Utara, Sabtu lalu, mengatakan, pihaknya bersedia untuk melanjutkan kembali perundingan-perundingan perlucutan senjata enam negara, tetapi tidak akan terburu-buru karena AS dan beberapa pihak lain tidak siap.

    AS mengatakan, Korea Utara harus memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan dan menunjukkan ketulusan tentang perlucutan senjata nuklir, sebelum melanjutkan perundingan.

    Seorang pejabat senior kemenjutkan kembali.

    China, sekutu besar satu-satunya Korea Utara yang juga pemberi bantuan ekonomi negara itu, mendesak dimulainya kembali forum enam negara, yang terdterian luar negeri Korea Selatan, Rabu, mengatakan, Korea Utara hendaknya mengizinkan para pengawas nuklir PBB memeriksa kembali fasilitas nuklirnya, dan mengumumkan moratorium mengenai aktivitas nuklir sebelum perundingan enam pihak bisa dilaniri kedua Korea, AS, China, Jepang dan Rusia. Forum tersebut melakukan perundingan pertama tahun 2003. Tetapi prospek pembaruan perundingan itu dikeruhkan oleh tuduhan-tuduhan Korea Selatan dan AS, bahwa Korea Utara menorpedo salah satu kapal Korea Selatan, Cheonan, Maret lalu, yang dibantah oleh Pyongyang.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Korut Diduga Siapkan Uji Nuklir Ketiga

    RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkapalan dengan Cina

    Pembuatan Kapal Digalangan Kapal PT.PAL

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Direktur PT Daya Radar Utama, Amir Gunawan mengatakan Indonesia sudah menyiapkan lahan 120 hektar di Jawa Timur dalam kerjasama bidang perkapalan dengan Jiangsu Eastern Heavy Industri. Sedangkan, Jiangsu akan menyiapkan modal untuk joint venture. "Modalnya akan disiapkan dari sini, tahap awal bisa produksi kapal ukuran 30 ribu DWT," ujarnya usai penandatangan nota kesepahaman di St Regin Hotel, Rabu (20/10).

    Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pasar galangan kapal. Apalagi, kebutuhan galangan kapal yang cukup banyak terutama dengan memasok pemerintah, pertamina dan kebutuhan yang lain. Beberapa galangan kapal indonesia sudah mampu memproduksi kapal ukuran kecil (17.500 DWT). Kerjasama ini dalam rangka mendorong kemampuan industri galangan kapal nasional.

    Dia mengungkapkan kerjasama itu akan dilakukan secara teknikal dengan kirim tenaga kapal yang sedang dibuat di Cina. "Kita juga akan siapkan SDM," ujarnya. Proyek kerjasama ini diharapkan bisa menarik tenaga kerja hingga 20 ribu orang.

    Sedangkan, Jiangsu Eastern Heavy Industri merupakan industri pembuatan kapal terbesar di Cina. Jiangsu memiliki fasilitas pembangunan kapal ukuran 300ribu DWT dan mampu membangun 3 unit bulk Carier. Saat ini sedang membangun kapal tangker Pertamina ukuran besar 85 ribu DWT.

    Selain itu, juga kerjasama PT Dok dan Perkapalan Surabaya dengan Trectebel Gas Enginerring sebuah perusahaan kontraktor untuk gas hadling and processing dan Shanghai Odely Marine Enginerring perusahaan desain dan engginering di bidang perkapalan.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkapalan dengan Cina

    Para Analisis India Menyarankan Pembelian F-35


    19 Okt @010, Situs resmi Departemen Pertahanan India diterbitkan oleh Ajay seorang analis pertahanan India - dalam artikel tersebut bahwa Pemerintah New Delhi untuk meniadakan multi-peran tempur jarak menengah program pengadaan pesawat, perubahan pembelian dari US. Lockheed Martin mengembangkan tempur siluman F-35 "Lightning II".

    Angkatan Udara India saat ini mengagarkan miliaran dolar utnuk membeli 126 pesawat jarak menengah multi-peran tempur, tetapi analis pertahanan India Suke La New Delhi telah mengusulkan penghapusan dari proyek pengadaan pesawat tempur, untuk membeli F-35 Dari US. Dia mengatakan cara ini, ketika pesawat tempur F-35 memasuki Angkatan Udara India akan memiliki penilaian yang lebih positif dari pesawat tempur yang baik.

    Su kela mengatakan bahwa tes saat pesawat Angkatan Udara India 6 - 6 pesawat, termasuk F/A-18 Boeing "Super Hornet", Lockheed Martin F-16IN "supersnake" fighter, Dan Dassault Perancis "Rafale", MiG-35 pesawat Rusia , pesawat tempur Saab Swedia "Gripen" dan Eurofighter merupakan pesawat tempur generasi ke generasi keempat.

    Sebaliknya, pesawat tempur F-35 merupakan pesawat tempur generasi kelima. F-35 pesawat tempur siluman mempunyai kemampuan mengunci sasaran, dan tidak terlihat oleh radar. karena kedua sisi radar udara untuk "melihat" satunya alat masing-masing, dan F-35 dapat mendeteksi rudal musuh untuk mendeteksi dan melumpuhkan sebelum datangnya pesawat tempur lain. Selain itu, target wilayah musuh untuk melancarkan serangan, kekuatan pesawat tempur F-35 stealth juga memainkan peran penting, ketika musuh terdeteksi, sudah terlambat. Selain itu, Tak perlu dikatakan, di medan perang, 1 F-35 Bisa melumpuhkan 3-4 Pesawat musuh.

    Karena Angkatan Udara India menyadari hal ini, pesawat tempur F-35 mengapa tidak muncul di pesawat tempur tawaran-range multi-peran di dalamnya? Untuk masalah ini, Su kela mengatakan, karena 126 dirilis pada tahun 2003 dalam tender spesifikasi tempur , Angkatan Udara India menetapkan spesifikasi memiliki dampak deteren terlalu rendah, sementara pesawat tempur F-35 dari "standar terlalu tinggi." Selain itu, Kementerian Pertahanan India ingin menghindari kontroversi yang potensial, jadi sambil memperkenalkan sejumlah penawar berpartisipasi dalam penawaran proyek pengadaan pesawat tempur. Jika Angkatan Udara India untuk pertimbangan jangka panjang, meminta kemampuan pesawat tempur generasi kelima, itu hanya akan F-35 pesawat tempur untuk memenuhi kebutuhan mereka.

    Su kela mengatakan bahwa dalam spesifikasi penelitian Angkatan Udara India, Lockheed Martin Corporation - 2003-2004 secara tidak langsung untuk penyelidikan dari empat pemasok pesawat Air Force India - dipilih memenuhi persyaratan dari F-16 India berpartisipasi dalam penawaran. Dalam pandangannya, pilih ukuran terlalu tinggi, mahal F-35 pesawat tempur sehingga India tidak berpartisipasi dalam penawaran pengertian bisnis : Menurut ketentuan pembelian India, bahkan jika spesifikasi untuk pesawat dan tidak ada poin tambahan di luar itu. Menurut India, "Prosedur Pengadaan Pertahanan," untuk memenuhi persyaratan teknis dan harga penawaran terendah untuk memenangkan Kamar India kontrak pembelian senjata otomatis.

    Su kela mengatakan harga yang hanya Lockheed Martin F-16 dipilih untuk tawaran faktor. Pada saat itu, prototipe F-35 belum ada uji terbang, F-35 uji terbang pertama pada tahun 2006 - jadi jelas Lockheed Martin F-35 di Angkatan Udara India tidak bisa ditentukan dalam jadwal uji terbang. Pejabat senior percaya bahwa Angkatan Udara India, Lockheed Martin telah membuat keputusan strategis: pilih F-16 jarak menengah multi-peran tempur pesawat tempur dalam upaya lagi setelah Angkatan Udara India tidak berpartisipasi dalam F-35. Namun, harapan perusahaan mungkin India dan Rusia telah memutuskan untuk bersama-sama mengembangkan pesawat tempur generasi kelima.

    Su kela mencatat bahwa situasi telah berubah sekarang. Proyek F-35 telah memasuki tahap produksi, bisa keluar dipasang berlaku segera. Selain itu, Lochmaben Dingxi De pejabat senior Amerika Serikat dikonfirmasi dengan senang hati untuk menjual India F-35. Sementara itu, semakin yakin Kementerian Pertahanan India juga membuktikan bahwa, dalam sistem Amerika Serikat lebih unggul dari pesaing lain, pembelian nya sistem canggih AS memiliki keberanian politik.

    Pensiunan dan pejabat senior aktif terhadap pengadaan Udara India Angkatan Angkatan Udara India F-35 pesawat tempur ada dua alasan utama: Pertama, setelah penghapusan akuisisi pesawat tempur proyek jarak menengah multi-peran,Kementerian Pertahanan India akan mengevaluasi pembelian pesawat F-35 ; Kedua, Departemen Pertahanan kemungkinan untuk membeli pesawat tempur F-35 karena kesulitan keuangan.

    Namun, Su kela mengatakan bahwa pandangan ini tidak benar. Pesawat C-130J transportasi dan C-17 "Globemaster" merupakan pesawat angkut merupakan strategi pengadaan pesawat untuk membuktikan bahwa Kementerian Pertahanan India memiliki keberanian untuk bertindak tegas. Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa dari pemikiran Pakistan sentris, India terhadap Cina mulai fokus untuk membangun serangan yang handal dan kemampuan pertahanan, yang pasti akan enggan ke Cina di masa depan harus dikeluarkan untuk membeli pesawat tempur generasi kelima seharga miliaran dolar.

    Isu lain yang memprihatinkan Angkatan Udara India , pesawat tempur F-35 masih dalam tahap pengembangan. namun, Israel baru-baru ini mengumumkan pengadaan 20 pesawat tempur F-35 (tetapi mereka juga bisa membeli lain 75 plus) hal untuk menghilangkan beberapa kekhawatiran. Harga unit F-35 Sekitar $ 96.000.000, bila dibandingkan Eurofighter dan Rafale harganya tidak jauh berbeda. Israel akan menerima F-35 antara 2015-2017, dan beberapa jarak menengah multi-peran pesawat tempur, para peserta lelang yang sama juga perlu waktu untuk dikirim ke India pesawat Angkatan Udara.

    Patut dicatat, analis pertahanan percaya bahwa Israel telah izin Washington, seluruh Israel mungkin akan diintegrasikan ke dalam sistem sensor dan senjata pada pesawat tempur F-35. Bahkan, Amerika Serikat pada awalnya enggan untuk melakukannya, karena hal ini berkaitan dengan source code perangkat lunak Israel. Su kela percaya bahwa, dengan pesanan pesawat 126-200, India juga bisa mendapatkan konsesi dari Amerika Serikat.

    Baru-baru ini, Su kela mencatat bahwa, mengingat lingkungan keamanan yang semakin memburuk di India, India harus membuat armada tempur generasi kelima, masih dalam dua tahun ke depan untuk mempertahankan posisi dominan mereka di Asia Selatan. Meskipun India dan Rusia memulai riset bersama dan pengembangan telah menjadi pesawat tempur generasi kelima. Adapun masalah impor F-35, Su kela mengatakan bahwa dari pertimbangan politik, membatalkan jarak menengah multi-tujuan pesawat tempur proyek pengadaan, untuk membeli F-35 harus dilakukan oleh inisiatif AU India, yang diperlukan untuk memastikan bahwa Departemen Pertahanan India Proses ini akan menunda batas waktu untuk minimum.

    Sumber: xinhuanet
    Readmore --> Para Analisis India Menyarankan Pembelian F-35

    ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II

    Makassar (ANTARA News) - Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu mewaspadai prediksi yang memungkinkan terjadinya Perang Pasifik II.

    Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ikrar Nusa Bhakti di Makassar, Rabu, mengatakan, dalam hal ini, ASEAN Security Community harus mampu menstabilkan kondisi hubungan internasional di kawasan Asia Timur, termasuk Australia.

    "Pada tingkatan regional Asia Pasifik, tampak jelas bahwa betapa hegemoni Amerika Serikat semakin menurun, dan membuat sejumlah negara Asia Pasifik, seperti China, India, dan Australia semakin memperkuat kapabilitas pertahanan yang cukup tingi," terangnya.

    Bahkan, kata dia, dalam Buku Putih Pertahanan Asutralia tahun 2009, sudah mengisyaratkan kesiapannya untuk membangun kekuatan pertahanan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya Perang Pasifik II pada tahun 2030.

    Negara-negara tersebut telah memiliki rencana strategis pembangunan militer dan cenderung membeli alutsista untuk tujuan-tujuan ofensif, seperti kapal induk, kapal selam, kapal perusak, dan pesawat tempur.

    "Jika ASEAN Security Community tidak siap untuk membendung potensi ini, maka hal yang paling ditakutkan bisa saja terjadi," tuturnya.

    Menurut dia, hal ini sudah menjadi konsekuensi dari perubahan arsitektur dunia yang baru.

    Namun, ia menilai, ASEAN masih cenderung lamban bergerak untuk membahas isu mengenai keamanan tradisional, yang dikarenakan faktor sejarah dan perkembangan kerja sama internasional.

    ASEAN sendiri masih terus berupaya membangun tiga komunitas, yaitu komunitas keamanan, komunitas ekonomi, dan komunitas sosial budaya dan satu lagi bangunan yang sedang berjalan yaitu East Asia Summit (EAS).

    "Yang menjadi tugas berat saat ini adalah bagaimana Indonesia sebagai ujung tombak ASEAN bisa mengajak negara-negara anggota untuk mewujudkan cita-cita dalam tiga komunitas tersebut yang pada akhirnya mampu membendung prediksi Perang Pasifik II," ungkapnya.

    Selain itu, ASEAN juga dapat menjadi pengarah dari berbagai pertemuan puncak regional Asia Timur yang tidak dikendalikan oleh negara besar di luar Asia Timur.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.