ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, December 18, 2010 | 2:29 PM | 0 Comments

    Techno News : Baju Sakti Iron Man

    Raytheon Exoskeleton2 . foto : Raytheon.

    TEMPO Interaktif, Jakarta - DI masa depan, tentara tak hanya harus berbadan kekar dan jago ilmu bela diri. Mereka juga harus piawai menggunakan berbagai mesin yang didesain untuk membantu mereka di medan perang. Salah satu mesin macam itu adalah Exoskeleton2 alias XOS2, baju robot yang memang khusus dibuat untuk keperluan militer.

    Prajurit yang menyandang mesin ini mampu mengangkat benda-benda seberat 170 kilogram tanpa perlu berkeringat. Dinding setebal enam sentimeter pun bisa dirontokkan dalam sekejap. Pendeknya, kekuatan fisik si pemakai bisa dikatrol berkali-kali lipat.

    Baju sakti ini dibuat oleh Raytheon, perusahaan penyalur alat militer di Amerika Serikat. Untuk tahap awal, Exoskeleton belum didesain untuk operasi tempur. Mesin ini baru diproyeksikan untuk menunjang operasi logistik, seperti pemindahan alat berat.

    Ada dua jenis prototipe yang sedang dikembangkan. Model pertama adalah tipe komplet: dari helm hingga kerangka lengan, punggung, dan kaki. Beratnya sekitar 70 kilogram. Sedangkan model kedua hanya berisi kerangka besi dari pinggang hingga kaki.

    Fraser Smith, Wakil Presiden Raytheon, memastikan baju robot XOS2 lebih ringan, kuat, dan mudah digerakkan dibandingkan dengan prototipe awalnya. "Energi untuk menggerakkan mesin ini juga separuh dari generasi sebelumnya," kata Smith.

    Begitu diluncurkan September lalu, baju robot ini langsung dijuluki Iron Man. Penampilannya memang mirip dengan tokoh komik itu. Majalah Time memilih XOS2 sebagai salah satu inovasi terbaik tahun ini.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Techno News : Baju Sakti Iron Man

    Fera Arsiantie, Perempuan di Balik Pembelian 17 Tank Amfibi Rusia

    Fera Arsiantie di atas salah satu tank Marinir yang didatangkan dari Rusia.

    Deg-degan Tiga Minggu Menunggu Kapal Datang

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menambah persenjataan. Sebanyak 17 tank amfibi BMP-3F didatangkan dari Rusia dan diserahkan secara resmi pada Sabtu silam (11/12). Tak banyak yang tahu bahwa pembelian kendaraan perang itu ditangani seorang perempuan.
    ------------------------------------------------
    DHIMAS GINANJAR, Surabaya
    -----------------------------------------------
    BERKULIT putih dengan tubuh semampai, Fera Arsiantie terus mengumbar senyum. Sesekali jemari lentiknya menyibakkan rambut cokelat kemerahan yang dipotong sebahu. Gerak-geriknya anggun.

    Yang pertama mengenal bisa jadi menebak ibu satu anak itu adalah seorang model atau public relation officer. Jauh dari pekerjaan yang lebih banyak dihabiskan di lapangan. "Saya memang sempat jadi model. Tapi, itu dulu banget," ujar business development manager PT Citra Persada tersebut. Dunia Fera kini berbalik 180 derajat dari sepuluh tahun lalu. Alih-alih pekerjaan yang berkaitan dengan dunia fashion, dia memilih untuk menggeluti dunia yang sangat "laki-laki".

    Sejak 2002, Fera bergabung di perusahaan yang bergerak di bidang defense equipment supplier (penyedia alutsista). Tugasnya cukup berat. Termasuk mengawal pembelian 17 tank amfibi BMP-3F yang baru bergabung dengan Korps Marinir, Sabtu (11/12). Dia harus rela pulang larut malam untuk menyiapkan tender pembelian tank tersebut. Bahkan, untuk mempersiapkan kedatangan tank seberat 18,7 ton dari Rusia itu, dia harus sering menempuh perjalanan Jakarta-Moskow. "Tiga minggu sekali saya ke sana untuk mengurus ini dan itu," imbuhnya.

    Meski demikian, perjalanan selama 12 jam ke Moskow, ditambah 2 jam menuju Kota Kurgan, harus dilalui dengan tegar walaupun melelahkan. Di Kurgan itulah tank-tank yang memiliki kemampuan menembak 10 peluru per menit tersebut diproduksi. Bahkan, tidak jarang Fera harus menjadi team leader yang dikirim untuk uji fungsi. "Karena perempuan sendiri, saya sampai dijuluki seperti BMP-3F, beautiful but dangerous," ucapnya lantas tertawa.

    Jika melihat fisik BMP-3F, bisa jadi julukan itu pas disematkan kepada Fera. Maklum, fisik tank tersebut memang menarik. Tidak seperti tank amfibi umumnya karena memiliki snorkel (sirkulasi udara untuk manuver di laut). Istimewanya, saat manuver, tidak sedikit pun air masuk ke ruang tempur. Selain itu, BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus. Di antaranya, konstruksi (chassis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah dirawat, dan minim pemeliharaan.

    Berbagai fitur khusus itulah yang membuat BMP-3F menjadi kendaraan tempur (ranpur) segala medan berat. Tapi, tetap diimbangi dengan kemampuan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik. Aplikasi persenjataan baru (SKS arteleri-roket-meriam) dengan sistem kontrol penembakan otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak membuat tank tersebut sangat berbahaya di medan perang.

    Ketangguhan Fera juga teruji saat tawar-menawar harga di meja rapat. Karakter arek Suroboyo yang ceplas-ceplos, apa adanya, dan terbuka pada diri Fera ternyata berefek positif saat tawar-menawar itu. Sikapnya yang ngeyelan saat mempertahankan sesuatu yang menurutnya menguntungkan Indonesia akan diusahakan sekuat tenaga. "Sampai mereka bilang, saya menyerah dengan Fera. Wanita tangguh dari Indonesia," ujarnya.

    Perempuan yang berulang tahun setiap 28 Maret itu lantas membagikan tip bekerja dengan orang asing. Menurut dia, sebenarnya tidak terlalu susah asalkan bisa bekerja sama berdasar rasa pertemanan atau persaudaraan daripada kepentingan bisnis semata. Jika itu bisa dilakukan, kedekatan akan terlihat saat mereka mengenalkan keluarga dan anaknya. "Biasanya, saya suka memberi mereka suvenir khas Indonesia seperti kain batik," jelasnya.

    Selain itu, karena bekerja di dunia laki-laki, Fera tidak mau dianggap remeh. Dia berkeyakinan harus bisa menunjukkan bahwa dirinya pantas dihargai dari kepintaran. Karena itu, ibu Shakira Ameera King, 4, tersebut sangat menjaga cara berpakaian yang sopan. Dengan begitu, mereka tidak bisa meremehkan perempuan. "Saya tidak hanya bekerja berdasar kecantikan. Justru dengan menghargai diri sendiri, orang lain akan mengikuti kita," tegasnya.

    Karena itu, kerap muncul celetukan bahwa alumnus SMAN 16 Surabaya tersebut secara spesifikasi sudah seperti tentara tapi tetap feminin. Apalagi dia tidak canggung untuk terjun di dunia laki-laki. Misalnya, saat dia mencoba BMP-3F di Rusia. "Bisa jadi, saya perempuan pertama yang mengendarai tank BMP-3F," tuturnya lantas tersenyum bangga.

    Rasa bangga dan terharu menjadi satu saat pembelian ranpur tersebut terealisasi. Pembelian tank seharga Rp 400 miliar itu akhirnya unload di Tanjung Perak pada 26 November lalu setelah tiga minggu melintasi lautan. Saat menunggu kedatangan tank-tank tersebut, Fera mengaku deg-degan dan stres. Dia sampai mau menunggu kedatangan kapal pengangkut tank itu hingga pukul 03.00. "Saya ingin lihat sendiri kedatangan tank-tank itu karena saya yang mengurus semua mulai awal," katanya.

    Saat tank tersebut diuji coba dan diserahkan secara langsung di Situbondo, hati lulusan FIA Universitas Brawijaya itu semakin berbunga. Dia tidak menyangka usaha kerasnya bersama tim selama ini mampu merealisasikan impian Korps Marinir untuk mendatangkan saudara muda tank BTR yang dimiliki 15 tahun lalu. "Ada kebanggaan dalam diri saya atas pembelian tank-tank ini," ungkapnya.

    Fera lantas menerawang. Dia tidak menyangka jalan hidupnya bakal seperti ini. Sebab, dia sebenarnya mengawali karir sebagai sales manager JW Marriott Surabaya, kemudian menjadi sales manager Hotel Mandarin Oriental di Jakarta. Begitu juga saat dirinya mendapat gelar master of communication di Universitas dr Mustopo Jakarta. "Dulu, bayangan saya masuk militer serem. Tapi, ternyata tidak juga," tuturnya.

    Tahun 2002 benar-benar menjadi awal yang baru bagi putri pasangan Ir Satwam Satyaganesja dan Sri Heruwati tersebut. Itulah tahun pertama dia masuk ke perusahaan yang menggeluti defense equipment supplier. Tapi, belum di PT Citra Perdana. Dia menyatakan sempat bingung dengan pekerjaannya yang keluar masuk Mabes TNI dan Polri. Sebagai perempuan tangguh, dia mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya selama sebulan.

    Bergelut di pekerjaan lelaki tidak membuat Fera cepat menyerah. Yang membuat dirinya bertahan pada profesi itu justru karena pekerjaannya lain daripada yang lain. Semua dilakukan atas nama negara, sehingga mau tidak mau dirinya harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi untuk bisa memberikan yang terbaik bagi TNI. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum, negara tidak memiliki banyak anggaran untuk membenahi alutsista.

    Tantangan itulah yang membuat Fera terlecut untuk memberikan yang terbaik untuk negara. Dia menyatakan cukup miris melihat TNI yang terpaksa beroperasi dengan peralatan lama dan tua. "Karena itu, apa pun rintangannya tetap harus dilalui dengan baik," tegasnya.

    Tantangan itu juga langsung didapatkan dirinya saat masuk ke PT Citra Persada pada 2008. Dia langsung menangani pembelian tank BMP-3F yang konon sudah lama diagendakan tapi selalu gagal terwujud. "Saya sampai menjuluki tank itu sebagai baby saya," paparnya lantas tertawa.

    Direktur PT Citra Persada Indra S. Djani memberikan acungan jempol kepada prestasi Fera itu. Dia menilai, wanita asli Surabaya tersebut bukanlah wanita karir biasa. Sebab, dia berani menggeluti bidang yang jarang ditempati kaum wanita. Oleh sebab itu, perusahaan mewakilkan sepenuhnya proyek prestisius tersebut kepada tim yang digawangi Fera. "Terbukti, dia berhasil menembus bisnis yang sulit dengan memasukkan 17 tank amfibi BMP-3F untuk marinir," ucapnya bangga.

    Sumber: JPNN
    Readmore --> Fera Arsiantie, Perempuan di Balik Pembelian 17 Tank Amfibi Rusia

    Jepang Perbarui Pertahanan Sebesar 2.527 Triliun Rupiah

    Kapal Selam Jepang.

    TOKYO – Jepang mengesahkan versi terbaru kebijakan pertahanan nasionalnya, Jumat (17/12). Versi terbaru kebijakan pertahanan ini dirancang khusus untuk membuat negara itu lebih sanggup menghadapi militer China yang kekuatannya makin meraksasa. Di bawah kebijakan pertahanan yang dinamakan Garis Besar Program Pertahanan Nasional itu, Jepang akan mengalokasikan dana sebesar 23,49 triliun yen ( 2.527 triliun rupiah) untuk anggaran pertahanan selama lima tahun, terhitung mulai April 2011.

    Anggaran ini akan membuat militer Jepang lebih sanggup untuk melakukan ekspansi pengamanan hingga ke wilayah perbatasannya dengan China, yaitu dengan meningkatkan jumlah pesawat tempurnya yang ada di Pulau Okonawa dan penambahan jumlah pasukan mereka di pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan China. Pembaharuan kebijakan pertahanan di atas merupakan yang pertama kalinya dilakukan Jepang dalam enam tahun terakhir, serta yang pertama kalinya juga dilakukan Jepang di bawah pemerintahan Perdana Menteri Naoto Kan.

    “Saya kira kami telah berhasil membuat kebijakan pertahanan yang lebih tepat untuk menghadapi makin rentannya situasi keamanan di kawasan ini,” kata Menteri Pertahanan Jepang, Toshimi Kitazawa. China menanggapi pengesahan kebijakan baru pertahanan Jepang di atas dengan memfokuskan pada aspek positif pertumbuhan militer dan ekonominya ke tingkat global.

    “Kami tak ingin menjadi ancaman bagi bangsa mana pun. Perkembangan China justru membawa peluang berbagi kesejahteraan bagi semua negara, termasuk Jepang,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Jiang Yu, dalam laman resmi kementerian tersebut.

    Sejak masa Perang Dingin, Jepang sebelumnya hanya memfokuskan kemampuan pertahanannya ke arah utara, yaitu lebih dari 1.000 tank disiagakan untuk menghadapi potensi serangan Uni Soviet dan Rusia. Namun, berdasarkan kebijakan baru di atas, Jepang akan menurunkan jumlah tank-tank di atas. Sebaliknya, Jepang meningkatkan jumlah kapal selamnya menjadi 22 buah.

    Sumber: KORAN JAKARTA
    Readmore --> Jepang Perbarui Pertahanan Sebesar 2.527 Triliun Rupiah

    Panglima TNI Hadiri Latihan Trimatra

    Merak (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono menghadiri dan menyaksikan latihan Penanggulangan Teror (Gultor) di perairan Selat Sunda dan laut Merak.

    "Selain Panglima TNI, juga hadir tiga Kepala Staf TNI AD, AL dan AU," kata Kasi Intel Grup I Kopassus Serang, Kapten Benny, Sabtu dini hari.

    Dia menjelaskan latihan Gultor Trimatra TNI AD, AL dan AU diselenggarakan pada pukul 04 : 00 WIB nanti,dengan dilakukan ratusan personil dari tiga kesatuan di TNI.

    "Latihan ini diselenggarakan sebagai implementasi strategi untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan teror yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

    Latihan Gultor ini bertujuan, untuk melatih ketrampilan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan yang tergabung dalam Satgas Pasukan Khusus TNI melalui Tactical Floor Game (TFG), Table Top Game (TTG) dan Tactical Air Manouver Game (TAMG) pada operasi penanggulangan teror melalui proses pengambilan keputusan untuk merumuskan konsep rencana operasi.

    "Latihan ini dilakuakn juga dalam rangka pembinaan latihan, sehingga memiliki kemampuan memberantas terorisme yang bisa dibanggakan oleh Bangsa dan Negara," ujarnya.

    Lebih lanjut kata Beny, sebagai landasan hukum pemberantasan terorisme, TNI mengacu pada Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004, pasal 7 yaitu salah satu tugas TNI yang tertuang dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yaitu mengatasi aksi terorisme.

    "TNI memandang perlu adanya keterpaduan semua instansi terkait sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga upaya strategis mengatasi aksi teror di Indonesia dapat dilaksanakan secara integratif dan berkelanjutan," katanya.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Panglima TNI Hadiri Latihan Trimatra

    TNI Gelar Latihan Antiteror di Tiga Titik

    (Ist)

    Jakarta (ANTARA News) - TNI menggelar latihan gabungan antiteror di tiga titik di Cilegon, Banten, Sabtu. Sekitar pukul 06.00 WIB seluruh satuan antiteror TNI yakni Satuan Penanggulangan Teror-81 Kopassus, Detasemen Jala Mangkara dan Detasemen Bravo-91 dikerahkan ke Hotel Permata, PLTU Suryalaya dan sebuah kapal tanker.

    Ketiga obyek vital itu diskenariokan telah dikuasai para teroris dan diupayakan direbut oleh satuan-satuan antiteror TNI.

    Manuver lapangan tersebut merupakan bagian dari Latihan Gabungan Satuan Antiteror TNI dengan sandi "Tri Matra IV".

    Gelar latihan yang baru kali pertama digelar itu disaksikan Irjen TNI Letjen TNI Moch Noer Muis dan sejumlah pejabat TNI.

    Sebelumnya, Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya TNI Edy Harjoko mengatakan, latihan gabungan satuan antiteror TNI bertujuan melatih dan meningkatkan kemampuan antiteror dalam menghadapi beragam aksi teror yang mengancam eksistensi Negar Kesatuan Republik Indonesia.

    "Peran TNI dalam penanggulangan teror tertuang dalam UU No 34/2004 yakni pasal 7 tentang operasi militer selain perang," ujarnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI Gelar Latihan Antiteror di Tiga Titik

    Pengawasan Perbatasan Perlu Didukung Teknologi Terpadu

    (Ist)

    ENTIKONG (Suara Karya): Kawasan perbatasan Entikong, Kalimantan Barat (Indonesia) dengan Serawak (Malaysia), masih perlu didukung teknologi canggih dan terpadu sebagai sinergi pengawasan pengamanan batas kedaulatan dan kekayaan alam Indonesia.

    Teknologi pengawasan pengamanan yang dimiliki tiga matra TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) belum terintegrasi dan masih mengandalkan ketelatenan personel.

    Informasi dan data yang diperoleh Suara Karya di Pontianak dan Entikong, Selasa-Kamis (14-16/12) dari beberapa personel TNI tiga matra yang pernah maupun sedang bertugas di perbatasan negara menyebutkan, efektivitas patroli pengamanan perbatasan negara dan menyelamatkan kekayaan alam Indonesia di Entikong masih terbentur keterbatasan armada dan beratnya medan yang harus dilalui.

    Misalnya, untuk mengawasi garis perbatasan sepanjang 10 kilometer membutuhkan waktu 6 hari. Tiga hari untuk keeberangkatan dan tiga hari waktu diperlukan untuk sampai di pos awal. Medan yang dilalui merupakan hutan belantara dan semak belukar.

    Komandan Bataliyon 461/Beruang yang juga Komandan Satgas Operasi Perbatasan Entikong-Serawak, Letkol TNI Tri Sakti mengaku, untuk mengawasai garis perbatasan darat yang menjadi wilayah kedaulatan Indonesia masih tertolong oleh GPS sebagai pengindentifikasi titik kordinat geografi.

    Namun, persoalan muncul pada pengawasan untuk mengamankan kekayaan alam Indonesia maupun infiltrasi. TNI hanya mengandalkan kesungguhan dan ketelatenan prajurit agar intensif melaksanakan patrol.

    "Untuk mengawasi panjang gariis perbatasan sepanjang 5 kilometer membutuhkan waktu perjalanan enam hari," ujar perwira menengah TNI AD yang pernah bertugas di perbatasan Entikong-Serawak, Kapten TNI Umar.

    Ia menjelaskan, medan perbatasan yang harus dilalui sangat berat dan relatif belum tersentuh tanaga manusia. Patroli perbatasan hanya dilalui dengan berjalan kaki menembus semak belukar dan hutan belantara.

    Jalan Tikus

    Tri Sakti mengaku, pihaknya tak jarang menemukan batangan pohon yang diduga hasil karya penebangan liar. "Kita belum dapat memastikan, apakah penebangan itu dilakukan oleh kelompok pencuri kayu skala besar ataupun dilakukan penduduk setempat yang akan membuka areal perkebunan yang baru," ujarnya.

    Selain itu, TNI juga menemukan jalan-jalan setapak sebagai akses keluar masuk Entikong-Serawak. Dalam beberapa kasus, ia mengatakan, TNI berhasil menggagalkan penyeludupan manusia. "TNI berhasil menggagalkan imigran illegal dari Irak yang hendak masuk Indonesia melalui Serawak," ujarnya.

    Paling dikhawatirkan adalah pencurian kayu yang diangkut melalui jalur udara. Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Geerhan Lantara memberi prioritas untuk mengamankan kawasan udara Entikong-Serawak.

    "Pencurian kayu diduga diangkut menggunakan helikopter, selain dengan cara menghanyutkan melalui sungai," ujarnya.

    Sementara, radar pemantau udara buatan perancis Ground Control Intercept (GCI) milik TNI AU yang terpasang di TPI dan Ranai punya keterbatasan untuk mengidentifikasi pesawat ataupun helikopter yang sedang terbang rendah di atas hutan Kalimantan.

    Sumber: SUARA KARYA
    Readmore --> Pengawasan Perbatasan Perlu Didukung Teknologi Terpadu

    Friday, December 17, 2010 | 11:12 PM | 0 Comments

    Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel

    illustrasi Perang Nuklir Korut - Korsel.

    SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali memperingatkan negara tetangganya Korea Selatan (Korsel) tentang keterlibatan senjata nuklir dalam perang kedua negara. Menurut Korut perang nuklir hanya tinggal menunggu waktu.

    "Kebijakan perang Korsel yang terlalu gegabah, membuat perang perang besar di Semenanjung Korea hanya tinggal menunggu waktu," pernyataan website resmi Pemerintah Korut Uriminzokkiri, seperti dikutip AFP, Jumat (17/12/2010).

    "Jika perang akhirnya pecah, akan memicu perang nuklir dan tentunya perang tidak hanya terpusat pada Semenanjung Korea," lanjut pernyataan.

    Sementara dalam komentar lainnya, suratkabar Korut Rodong Sinmun menggambarkan kondisi semenanjung saat ini tak ubahnya tempat paling berbahaya di dunia.

    "Semenanjung Korea adalah wilayah paling berbahaya saat ini dan terancam perang besar," menurut Rodong Sinmun. "Kondisi ini merupakan buah keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang terus mendesak kebijakan agresi kepada Korut," cetus Rodong Sinmun.

    Sejak memanasnya hubungan kedua Korea setelah serangan artileri Korut ke Korsel 23 November lalu, Negeri Kim Jong-Il ini terus menebarkan ancaman perang nuklir. Meskipun dianggap sebagai gertakan belaka, patut dicemaskan karena Korut dicurigai memiliki senjata nuklir canggih.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel

    Jepang Khawatirkan Kebangkitan Militer Cina

    Armada Angkatan Laut China.

    TOKYO, (PRLM).- Jepang menyebut kebangkitan militer Cina sebagai sumber kekhawatiran internasional. Kesimpulan tersebut terncantum dalam kajian pertahanan pemerintah Jepang, yang telah disetujui oleh kabinet.

    Wartawan "BBC" di Tokyo mengatakan dari kajian ini terlihat Jepang mengubah kebijakan pertahanan, untuk disesuaikan dengan perubahan keseimbangan kekuatan di Asia. Kekuatan militer akan lebih difokuskan di pulau-pulau selatan, dekat dengan Cina. Penguatan di selatan ini diiringi dengan pengurangan kekuatan di wilayah utara.

    Sejak "Perang Dingin" pemerintah Jepang memberikan perhatian yang besar di wilayah utara untuk mengantisipasi invasi Rusia. Jumlah tank akan dikurangi sepertiga namun kapal selam akan ditambah. Demikian juga dengan jet tempur.

    Kajian pertahanan ini juga menyebut Korea Utara sebagai faktor penyebab ketidakstabilan karena rudal dan program nuklir yang dijalankan pemerintah Pyongyang. Untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Korut, Jepang akan menempatkan pencegat rudal di seluruh negeri dan jumlah kapal perang yang bisa menembak rudal akan ditambah.

    Kekuatan militer Jepang lebih besar dari Inggris namun undang-undang dasar mereka tidak membolehkan militer melakukan serangan.

    Kajian yang akan dipakai sebagai dasar penyusunan kebijakan pertahanan selama sepuluh tahun ke depan ini akan diikuti secara seksama oleh sejumlah negara di Asia. Beberapa kalangan mengatakan agresi Jepang di Perang Dunia II belum sepenuhnya dilupakan oleh sejumlah negara Asia.

    Sumber: PIKIRAN RAKYAT
    Readmore --> Jepang Khawatirkan Kebangkitan Militer Cina

    Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel

    Serangan Korut Di pulau Yeonpyeong pada 23 November.

    Seoul, CyberNews. Korea Utara, Jumat (17/12) mengatakan akan melancarkan serangan ke Korea Selatan jika latihan perang yang direncanakan Seoul di satu pulau yang disengketakan tetap dilakukan. Korut bahkan mengatakan akan memberikan serangan yang lebih kuat ketimbang penembakan bulan lalu.

    Pengumuman yang disiarkan kantor berta Korea Utara (Korut) KCNA itu dikeluarkan saat Korea Selatan (Korsel) bersiap-siap untuk melakukan latihan militer dengan menggunakan peluru tajam di pulau Yeonpyeong, dekat satu perbatasan militer yang disengketakan dengan Korut.

    Latihan ini digelar untuk pertama kali sejak baku tembak artileri November. Latihan miiter Korsel itu akan diselenggarakan 18-21 Desember.

    "Serangan itu akan meningkatkan situasi lebih serius ketimbang 23 November dalam hal kekuatan dan luas serangan itu," kata KCNA.

    Korut mengatakan serangannya terhadap pulau Yeonpyeong pada 23 November adalah untuk menanggapi "provokasi-provokasi" Korsel.

    Peringatan Korut itu muncul setelah Seoul berjanji akan melakukan tanggapan yang lebih keras setiap serangan lebih jauh terhadap wilayahnya. Penembakan terhadap pulau itu adalah pertama kali sejak Perang Korea 1950-1953 bahwa Korut menyerang wilayah Korsel.

    China, pendukung utama Korut, mengatakan bahwa Pyongyang berjanji akan menahan diri dan ancaman serangan baru Korut itu datang saat China mengemukakan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat James Steinberg bahwa kedua negara besar itu harus bekerja sama lagi untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea.

    Sumber: SUARA MERDEKA
    Readmore --> Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel

    KKIP AKAN SERAHKAN DRAF RUU REVITALISASI INDUSTRI PERTAHANAN KE DPR

    Panser Buatan Pindad.

    Jakarta, 17/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) akan menyerahkan draf RUU Revitalisasi Industri Pertahanan kepada DPR agar 2011 RUU tersebut masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) guna dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan industri pertahanan.

    “KKIP telah menyusun blue print industri pertahanan untuk lima tahun kedepan. Kita sudah menyiapkan draf RUU Revitalisasi Industri Pertahanan dan akan disampaikan ke DPR agar 2011 bisa terbit sebagai undang-undang,” kata Jubir KKIP Silmy Karim di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (17/12).

    Menurut Silmy, revitalisasi industri pertahanan yang dimaksud menyangkut perusahaan BUMN milik pemerintah maupun swasta, yang berkaitan dengan produksi alutsista dan non alutsista. “BUMN tersebut PT DI, Pindad, Pal, Dahana. Ini kaitan dengan alusista dan juga non alutsista kaitannya dengan penyehatan manajemen dan memastikan kesiapan produksi untuk merespon kebutuhan alutsista TNI dan Polri, dan instansi pemerintah lain,” katanya.

    Lebih lanjut, Karim mengatakan 2011 KKIP juga melakukan langkah-langkah strategis lima tahun ke depan, “Jadi spektrum waktunya cukup panjang dalam rangka proses revitalisasi industri pertahanan, kita akan adakan sidang diawal Januari pada sidang KKIP.”

    Seperti diketahui, KKIP dibentuk berdasarkan Perpres No. 42 tahun 2010 yang bertugas mengkoordinasikan kerjasama luar negeri dalam rangka memajukan dan mengembangkan industri pertahanan serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan industri pertahanan. Keanggotaan Pokja diisi pejabat atau personel dari Kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan pihak terkait lain.

    Dijelaskan Silmy, Keanggotaan KKIP terdiri dari Menhan sebagai Ketua merangkap anggota, Menteri BUMN sebagai wakil ketua merangkap anggota serta para anggota, Wamenhan selaku sekretaris merangkap anggota serta para anggota yang terdiri dari Menteri Perindustrian, Menristek, Panglima TNI dan Polri.

    Menurutnya perlunya revitalisasi industri pertahanan adalah untuk mengoptimalkan industri-industri pertahanan yang ada setelah pulihnya ekonomi Indonesia dan krisis. Inpres tersebut mengamankan beberapa poin yang berkaitan dengan Kemhan antara lain pembentukan KKIP, penyusunan RUU Industri pertahanan, penelitian dan pengembangan yang hasilnya digunakan untuk memenuhi peralatan pertahanan dan keamanan dalam negeri dan pengadaan alutsista industri dalam negeri dengan menggunakan pinjaman dalam negeri.

    Diharapkan revitalisasi Industri pertahanan ini dapat mulai terlihat hasil konkretnya tahun 2013. Hasil konkret itu tidak hanya berupa laporan tim pokja tetapi juga produk berbentuk alutsista yang merupakan hasil industri dalam negeri.

    “Target konkrit KKIP, adalah blue print diparalelkan dengan rencana pengembangan alutsista yang meliputi pembangunan pokok kekuatan TNI,” ujarnya.

    Sumber: KOMINFO
    Readmore --> KKIP AKAN SERAHKAN DRAF RUU REVITALISASI INDUSTRI PERTAHANAN KE DPR

    Operation Alpa : Kerjasama Militer Israel-Indonesia Terbongkar

    Para Pilot TNI AU Pada Waktu Operasi Alpa.

    Jakarta - Pemerintah Indonesia sering berdalih tak memiliki hubungan apapun dengan Israel, namun sesungguhnya kerjasama secara rahasia dan diam-diam sudah sering terjadi.
    Salah satunya diungkap dalam dialog seorang purnawirawan perwira TNI AU, Marsma (Purn) Djoko F Poerwoko dalam sebuah talk show di Mata Najwa di MetroTV Rabu malam (15/12/), pukul 22:05 WIB. Acara bertema “Rahasia Negara” itu antara lain mengungkap operasi rahasia para perwira AU yang berlatih di Israel.

    Poerwoko lulusan AKABRI Angkatan Udara tahun 1973 ini mengakui, militer Indonesia melakukan kerjasama rahasia dengan Israel. Tahun 1980-an ia dan puluhan kawan-kawannya yang juga pilot, menerima tugas dengan sandi “Operasi Alpha”.

    Tidak jelas siapa yang merancang operasi tersebut. Namun kata Djoko, mantan Panglima ABRI Jenderal LB. Moerdani, saat itu memberikan pengarahan yang sangat detail. Mereka diberitahu akan mendapat pendidikan di Arizona, Amerika Serikat.

    "Yang merancang kami tidak jelas, namun kami langsung dibriefing langsung pak Benny waktu itu. Bagaimana melaksanakan dan bagaimana pelatihan di sana," ujarnya.

    Namun ketika sampai di Singapura tujuan berbelok ke Israel dengan terlebih dulu melewati beberapa negara. Para peserta tidak bisa mundur, meski paspor mereka semua ditahan, diambil oleh perwira dari BAIS (Badan Intelejen Strategis) dan diganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor.

    “Kalau misi ini gagal, negara tidak akan mengakui kewarganegaraan Anda,” demikian kata Djoko menirukan LB. Moerdani ketika di Singapura.

    Dari Singapura mereka dibawa menuju German dengan menggunakan Singapore Airlines. Saat itu, para penerbang tempur ini berpakaian sipil dan berlagak layaknya turis. Mereka juga tidak boleh bertegur sapa. Duduknyapun terpisah, namun masih dalam batas jarak pandang.

    Sesampai di Jerman mereka digiring oleh Polisi Khusus dan langsung diterbangkan ke Israel. Meski sampai di Tel Aviv, mereka semuanya sesungguhnya masih belum tahu tujuan penerbangan tersebut.

    Setiba di di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, semuanya langsung ditangkap oleh petugas militer Israel. Namun, rupanya, itu hanya sekenario saja. Setelah itu mereka diberikan akomodasi yang baik dan berwisata ke beberapa tempat, termasuk ke Barsheeba.

    "Tidak masuk imigrasi, tapi kami lewat pintu lain. Tapi ternyata kami diselamatkan," tambah Poerwoko.

    Para pilot Indonesia itu kemudian menyadari, jika sesunguhnya mereka akan dilatih oleh AU-Israel untuk mengemudikan A-4 Skyhawk, yang rencananya akan dibeli pemerintah Indonesia. Mereka di latih selama 4 bulan di Gurun Negev. Setelah selesai mereka diterbangkan ke Amerika kembali.

    Pria yang juga menulis buku “Menari di Angkasa, Anak Kampung Menjadi Penerbang Tempur”, juga menjelaskan, usai mendapat latihan dari Israel mereka mendapat kemewahan yang berlimpah dari Pemerintah.

    Mereka diterbangkan ke New York. Berlibur ke Buffalo, Dallas, Colorado, Phoenix dan terakhir Arizona. Selama perjalanan itu pula mereka wajib mengirimkan post card dan foto foto yang memperkuat alibi bahwa mereka, seolah-olah, benar-benar dididik di Amerika.

    “Yang jelas, kita diminta foto sebanyak-banyaknya di Amerika, dan dikirim ke tanah air, " tambahnya. Tujuannya, tak lain agar menghilangkan jejak dari Israel, “ ujar Djoko di MetroTV. Fakta ini menunjukkan adanya hubungan “tersembunyi” antara pemerintah Indonesia dan Israel.

    Operasi Alpha dijalankan begitu rahasia, sampai-sampai badan pesawat Skyhawk ditutupi sedemikian rupa dan diberi label F-5. Pilot yang dilatih di Israel tidak hanya mereka yang berangkat bersama Djoko. Tidak ada dokumen terkait operasi tersebut, kata Djoko, karena semuanya dihancurkan.

    Oleh karenanya, ketika menuliskan cerita tentang "Operasi Alpha" dibukunya dia menolak dikatakan membongkar rahasia negara, sebab negara sendiri tidak pernah mengakui hal itu ada dan tidak ada dokumen sebagai buktinya.

    Hubungan kerjasama tersembunyi Indonesia-Israel lainnya, boleh jadi tidak lama lagi akan terus terkuak.

    Sumber: WARTA NEWS
    Readmore --> Operation Alpa : Kerjasama Militer Israel-Indonesia Terbongkar

    Menhan Bantah Bantuan Dana

    JAKARTA--MICOM: Menteri pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro membantah menerima bantuan dana dari Amerika Serikat (AS) untuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sebagaimana yang tertera dalam dokumen yang dibeberkan oleh situs Wikileaks yang menyatakan Indonesia meminta bantuan dana untuk Kopassus dilanjutkan sebelum Presiden AS Barack Obama datang.

    "Kan sudah diumumkan oleh Sekretaris Gates sebelumnya Obama datang, sekarang sudah tidak ada masalah lagi," ujar Menhan di kantor presiden, Jakarta, Jumat (17/12).

    Menhan menyatakan, dalam kerangka kerja itu, Indonesia dan AS dalam posisi sejajar. "Kami ikut treatment di dalam framework arrangement dengan AS yang mengatakan kami itu sejajar. Kami minta, mereka minta, sama saja. Kami tidak memaksa kepada mereka," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Menhan Bantah Bantuan Dana

    TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Vietnam

    KRI Halim Perdana Kusuma (355)

    SURABAYA, KOMPAS.com - Jajaran TNI Angkatan Laut berhasil menangkap sejumlah kapal pencari ikan yang diawaki warga negara Vietnam di perairan laut Natuna, Kepulauan Riau.

    Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut (Kh) Yayan Sugiana di Surabaya, Jumat (17/12/2010) mengatakan, semua kapal yang ditangkap itu tidak memiliki dokumen-dokumen resmi.

    Penangkapan itu bermula dari operasi laut yang dilakukan personel Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Abdul Halim Perdana Kusuma.

    "Saat melintas di perairan laut Natuna, personel KRI mendapati kapal-kapal ikan asing melakukan aktivitas yang mencurigakan," paparnya.

    Awalnya, KRI Halim Perdana Kusuma menangkap kapal berbendera Vietnam BV-94938-TS. Kapal berbobot mati 100 gross ton itu diawaki 12 orang yang semuanya berkewarnegaraan Vietnam.

    Saat ditangkap, kapal tersebut mengangkut 50 kilogram ikan berbagai jenis yang diperoleh dari wilayah laut Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

    Tak berselang lama, petugas juga menangkap KM Sejahtera Alam 71 dan KM Sejahtera Alam 72, keduanya berbendera Indonesia.

    KM Sejahtera Alam 71 diawaki 12 orang warga negara Vietnam yang mengangkut 15 ton ikan dari berbagai jenis.

    KM Sejahtera Alam 72 diawaki dua orang berkewarganegaraan Vietnam yang tertangkap basah mencuri ikan di ZEEI.

    "Kapal-kapal tersebut kini diamankan di Lanal (Pangkalan TNI Angkatan Laut) Ranai, Kepulauan Riau," kata Yayan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI AL Tangkap Kapal Nelayan Vietnam

    US Akan Membantu Pengadaan Suku Cadang LVT -7 Marinir

    Dankormar jabat komando dengan Real Admiral Ronald Horton usai tukar menukar cindermata.

    Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menerima kunjungan kehormatan Real Admiral Ronald Horton selaku Commander Logistic Group Western Pacific Amerika Serikat di Ruang VIP Brigif 2 Marinir Cilandak, Rabu (15/12).

    Kegiatan kunjungan ini, selain untuk mempererat hubungan kerjasama antara United States Navy dan TNI Angkatan Laut kedua Negara, juga untuk membina hubungan kerjasama berupa dukungan logistic dari US Navy, seperti kebutuhan akan suku cadang kendaraan Amphibi Landing Vehicle Track (LVT) -7 Marinir dan rencana pembelian M 4 USA.

    Dalam pembicaraan, Real Admiral Ronald Horton akan meningkatkan kerjasama latihan antara US Navy dan TNI Angkatan Laut, khususnya Korps Marinir.

    Selain pembicaraan singkat, Real Admiral Ronald H beserta rombongan selanjutnya berkeliling kesatrian R Hartono Cilandak untuk melihat fasilitas yang dimiliki Korps Marinir dan tukar menukar cendera antara kedua pejabat.

    Sumber: MARINIR
    Readmore --> US Akan Membantu Pengadaan Suku Cadang LVT -7 Marinir

    Radar AU di Merauke Beroperasi Februari 2011

    Radar Master T

    BIAK--MICOM: Satuan radar TNI AU di Kabupaten Merauke Papua dijadwalkan segera beroperasi akhir Februari 2011 untuk mengawasi serta menjaga kedaulatan teritorial udara di wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Biak Kolonel (Pnb) Muhamad Saugi di Biak, Jumat (17/12), mengatakan, sesuai target peresmian satuan radar Merauke akan dilakukan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat paling cepat akhir Februari atau awal Maret 2011.

    "Berbagai kelengkapan prasarana fisik satuan radar Merauke sudah hampir rampung termasuk perlengkapan antene dan oksikebin," ungkap Kolonel Saugi.

    Ia mengakui, jika satuan radar Merauke telah beroperasi maka akan menambah kekuatan Hanudnas IV menjadi mata dalam mengawasi pergerakan pesawat asing yang melintas di wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Berdasarkan kondisi saat ini, menurut Kolonel Saugi, kehadiran satuan radar di wilayah Papua sangat mendesak, mengingat kondisi geografis beberapa kabupaten/kota di Papua berbatasan dengan negara tetangga Papua Neugini.

    Pangkosek Hanudnas Kolonel Saugi, mengakui, sesuai rencana 2010-2011 pihaknya akan membangun tiga satuan radar di wilaha Timur Indonesia, diantaranya Merauke, Timika dan Saumlaki, Maluku.

    Menyinggung adanya penanganan pelanggaran udara bagi pesawat asing di wilayah Papua, menurut Kolonel Saugi, hingga saat ini tak ditemukan secara signifikan sehingga alat utama persenjataan belum ditempatkan di wilayah Kosek Hanudnas IV.

    Hanya saja, lanjut Saugi, berdasarkan pengawasan satuan radar Hanudnas IV Biak masih ditemukan pesawat airline yang punya izin terbang tetapi memasuki wilayah udara Papua sekitarnya.

    "Kami harapkan setelah penambahan satuan radar di Timika, Merauke dan Saumlaki akan menambah mata bagi TNI AU untuk mengawasi pergerakan lalu lintas udara di wilayah NKRI," harapnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Radar AU di Merauke Beroperasi Februari 2011

    Mi Instan Dibagi Empat demi Kedaulatan

    ilustrasi: Sebagian besar dari sekitar 200-an bagan ikan yang berada di perairan Sebatik dan Nunukan hingga dekat Blok Ambalat, Rabu (3/6), terlihat dipasangi bendera Merah Putih. Bendera kebangsaan itu digunakan untuk menandai bahwa daerah tersebut berada di wilayah perairan Indonesia.

    KOMPAS.com — "Kami terbiasa membagi satu bungkus mi instan menjadi dua potong atau bahkan empat potong selama patroli di hutan karena, selain menghemat, di hutan juga banyak makanan," kata seorang perwira menengah yang bertahun-tahun berpatroli di perbatasan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia.

    Mi instan itu, tutur Kapten Umar dari Kodam XII, kemudian dimasak dengan sayur atau ikan toman yang beratnya bisa mencapai 13 kilogram, hingga menyantap macan akar yang merupakan macan sebesar kucing.

    Cerita itu diperoleh para wartawan Seksi Kementerian Pertahanan dan TNI saat press tour ke Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada 14-15 Desember 2010 yang dipimpin Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal I Wayan Midhio.

    Kapten Umar yang penah menjadi komandan komando rayon militer tahun 1996 hingga 2004 di Kota Putusibau itu mempunyai tugas mengamankan dua kecamatan yang mencakup beberapa desa. 60 persen dari wilayah "kekuasaan" Umar adalah hutan-hutan.

    "Saya pernah patroli bolak-balik selama enam hari. Pada satu kawasan ada tanah yang panjangnya hanya 500 meter harus dijangkau tidak kurang dari satu jam karena semak-semaknya harus ditebas dahulu," kata perwira menengah yang juga bergelar S-2.

    Bahkan pernah ada seorang bintara pembina desa (babinsa) yang karena diperintah komandan kodim (komando distrik militer) harus berjalan pergi-pulang untuk mengecek patok perbatasan Indonesia-Malaysia selama 36 hari.

    Babinsa setingkat sersan itu harus mengarungi hutan sendirian.

    "Untung tidak terjadi apa-apa karena bisa pulang dengan selamat. Coba, kalau dia dimakan ular atau buaya, pasti tidak ada orang yang tahu dan juga orang mungkin enggan mencarinya," kata Umar yang kini bertugas di Penerangan Kodam XII Tanjungpura di Pontianak.

    Ketika ditanya tentang suka-duka berpatroli selama berhari-hari di hutan belantara, dia mengaku tidak ada pilihan lain, kecuali menikmatinya.

    Dia lalu bercerita, pada suatu hari beberapa tentara berpatroli di hutan. Karena sudah letih, mereka pun beristirahat di atas akar pohon yang sangat besar.

    "Namun, tiba-tiba ada seorang prajurit yang merasa heran karena tenyata senjatanya bisa berjalan sehingga menjadi jauh dari tempat semula ia letakkan. Ketika para prajurit itu berdiri untuk mengetahui kenapa senjata itu bisa "berjalan sendiri" ternyata mereka baru tahu bahwa "akar pohon" yang mereka duduki itu adalah tubuh seekor ular sangat besar.

    "Ular itu kemudian ditembak dan ketika dikuliti ternyata di dalamnya ada dua ekor babi. Coba kalau prajurit-prajurit itu dimakan ular tersebut, tentu bisa dibayangkan bagaimana situasinya," kata Umar sambil tersenyum mengenang hal itu.

    Pada Rabu, 15 Desember 2010, Panglima Kodam Tanjungpura Mayor Jenderal Geerhan Lantara mengunjungi Entikong untuk memeriksa para prajuritnya.

    996 kilometer

    Ketika bertemu dengan para wartawan Seksi Kementerian Pertahanan dan TNI, Mayjen Geerhan Lantara menjelaskan bahwa panjang perbatasan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia, adalah 996 kilometer.

    Namun, ada data lain yang menyebutkan, panjang garis perbatasan itu 1.020 km.

    Di perbatasan itu Indonesia memiliki 31 pos. Namun, sampai sekarang hanya ada satu pos lintas batas yang resmi, yakni di Entikong tersebut. Pada 2011 akan dibuka satu pintu lintas batas lagi.

    Di pos gabungan bersama di Entikong terdapat 70 prajurit TNI AD yang didampingi 10 anggota Tentara Diraja Malaysia.

    Sementara itu, di pos bersama di wilayah Malaysia, terdapat 10 prajurit TNI AD untuk mendampingi 70 serdadu Malaysia.

    Karena di perbatasan 996 km itu baru ada satu pintu lintas batas resmi, warga Indonesia atau Malaysia yang malas atau enggan pergi ke Entikong menggunakan " jalan tikus atau jalur tidak resmi alias ilegal.

    Geerhan yang merupakan mantan Panglima Divisi Kostrad di Malang, Jawa Timur, dan mantan Danrem D Provinsi Aceh mengakui bahwa sampai saat ini masih banyak warga Indonesia yang lebih suka berhubungan dengan Malaysia, selain karena hubungan kekerabatan, disebabkan barang-barang di negara jiran lebih murah dan lebih bagus.

    Ketika ditanya wartawan apakah ada pembangunan di Entikong pada khususnya dan Kalimantan Barat pada umumnya, Geerhan memberikan jawaban sangat diplomatis.

    "Pemerintah daerah sudah melakukan banyak hal," kata Geerhan "setengah memuji". Namun, ternyata pembangunan di Entikong masih kalah jauh dari Malaysia.

    "Salah satu kelemahan kita adalah pembangunan di sini lebih banyak dilakukan secara parsial atau hanya dilakukan berdasarkan kebutuhan instansi tersebut," katanya.

    Dia mengisahkan, baru-baru ini seorang menteri datang, tetapi hanya membawa staf atau ahli di bidang itu saja.

    "Seharusnya menteri itu membawa ahli-ahli dari bidang-bidang yang lain, misalnya kesehatan atau pendidikan, sehingga menjadi terintegrasi," kata Geerhan.

    Ketika ditanya upaya yang harus ditempuh pemerintah agar Entikong atau Kalimantan Barat tidak "terus kalah" dari negara tetangga, sambil tersenyum, perwira tinggi ini berujar, "Selama lima tahun mendatang kita harus melakukan pembangunan secara masif."

    Dia yakin bahwa jika pembangunan dilakukan secara masif dan terkoordinasi sehingga tak ada lagi pembangunan yang hanya mementingkan ego instansi, tidak perlu lagi ada kekhawatiran bahwa warga Entikong atau Kalimantan Barat merasa lebih dekat dengan Malaysia ketimbang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Mi Instan Dibagi Empat demi Kedaulatan

    Angkatan Darat Korsel Miliki Jenderal Perempuan


    (Ist)

    Metrotvnews.com, Seoul: Angkatan Darat Korea Selatan mengangkat pangkat seorang tentara perempuan menjadi jenderal, Kamis (16/12). Song Myung-Soon menjadi perempuan pertama yang berpangkat jenderal dari Kesatuan Kepala Staf Gabungan.

    Song mengatakan Korea Selatan pernah memiliki lima jenderal perempuan sejak 2001. Namun, semuanya berasal dari korps perawat. Sementara ia berasal dari militer. Ia berharap kenaikan pangkatnya membuka peluang lima ribu wanita di militer Korsel.

    "Saya rasa promosi kenaikan pangkat ini adalah penghargaan bagi wanita lain yang akan menempuh jalan menuju kesuksesan dan terhadap upaya keras mereka," kata wanita yang berusia 52 tahun itu.

    Song pernah ditugaskan di Korps Wanita Angkatan Darat pada 1981 setelah lulus dari Universitas Yeungnam dengan gelar sarjana di ilmu politik dan hubungan internasional. Ia juga memiliki gelar di bidang keamanan nasional dari Universitas Kyonggi. Ia kemudian mengabdi sebagai komandan pasukan khusus dan komandan batalion di Korps Wanita Angkatan Darat serta pernah menjalani karir di Komando Pasukan Gabungan.

    Perempuan pertama yang menjadi perwira tinggi berpangkat jenderal di Korea Selatan adalah Brigjen Yang Seung-sook, mantan Kepala Akademi Keperawatan Angkatan Bersenjata.

    "Saya percaya bahwa wanita berseragam tidak hanya memiliki peran di tanah airnya sendiri namun juga di luar negeri," katanya.

    Sumber: METRO TV
    Readmore --> Angkatan Darat Korsel Miliki Jenderal Perempuan

    Pangdam Jaya Terima Delegasi Vietnam

    JAKARTA (Pos Kota) – Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Marciano Norman, didampingi oleh Danrem, para Asisten, Perwira Ahli Pangdam, para Kabalak, para Dandim menerima kunjungan kehormatan Delegasi Of Institute For Military Strategy Mod Of Vietnam di ruang Bina Yudha Makodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No.5 Cililitan, Jakarta Timur.

    Pada Sambutannya Pangdam Jaya menyampaikan Pertahanan Indonesia sedang menyusun bagaimana mengerahkan masyarakat yang disiapkan dalam keahlian dibidangnya masing-masing sebagai cadangan strategis, misalnya dokter yang disiapkan untuk kedaerah cadangan strategis serta Pomdam Jaya untuk membantu Panglima dalam tugas penegakan disiplin bagi prajurit yang melanggar aturan-aturan militer.

    Lawatan Mayor Jenderal Nguyen Van Chien beserta rombongan kali pertama ke Kodam Jaya karena sangat Impresif sekali terhadap prajurit-prajurit Kodam Jaya khususnya tentang pertahanan dan strategi negara dan adanya kesamaan Indonesia dan Vietnam dalam merebut Kemerdekaan dengan usahanya sendiri.

    Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada Delegasi Vietnam tentang pendidikan khusus untuk melaksanakan tugas pertahanan strategi, sejarah perang gerilya. Tentara Vietnam ada kesamaan dengan tentara Indonesia yang mana tentara Vietnam harus tetap berlatih tentang teknik untuk mendapatkan tentara yang profesional.

    Ditambahkan pula oleh Pangdam Jaya bahwa, kesamaan dua negara ini dalam merebut kemerdekaannya dengan usaha sendiri dan kekuatannya adalah pada kemanunggalan tentara dengan rakyat. Pertemuan keduanya diakhiri dengan pertukaran cindera mata dan diberikannya buku pertahanan strategis oleh Mayor Jenderal Nguyen Van Chien.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Pangdam Jaya Terima Delegasi Vietnam

    WikiLeaks: RI Desak AS 'Pulihkan' Kopassus

    VIVAnews - Indonesia dikabarkan tak bersedia menerima kunjungan Presiden Barack Obama kecuali Amerika Serikat (AS) mencabut larangan pelatihan bagi satuan elit Kopassus. Pencabutan ini juga dipandang penting untuk melindungi kepentingan Amerika.

    Demikian menurut laman harian Australia, The Age, yang mengklaim mendapat bocoran eksklusif dari WikiLeaks atas memo diplomatik AS menyangkut isu Kopassus itu, Jumat 17 Desember 2010. Laporan itu diduga berasal dari Kedutaan AS di Jakarta dan dikirim ke Washington DC pada Januari 2010.

    Menurut The Age, enam bulan setelah keluar memo itu, AS sepakat untuk melanjutkan latihan dengan Kopassus, setelah dilarang sejak 1999. Kebijakan mendapat kritik dari kalangan pembela HAM karena satuan elit Indonesia itu terlibat dalam pelanggaran HAM, diantaranya kekerasan di Timor Timur dan Papua.

    Menurut memo itu, Kedubes AS di Jakarta menilai permintaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pencabutan larangan itu harus dipenuhi untuk menjamin bahwa militer dan keamanan Indonesia akan melindungi kepentingan Amerika, termasuk kerjasama dalam perang melawan terorisme.

    Memo itu juga menyebut bahwa hubungan militer yang lebih dekat dengan kedua negara akan mendorong reformasi lebih lanjut di tubuh militer Indonesia.

    "Presiden Yudhoyono [SBY] dan pejabat senior Indonesia lainnya telah menegaskan kepada kami bahwa SBY melihat isu pelatihan Kopassus ini merupakan ujian bagi hubungan bilateral, dan beliau percaya bahwa kunjungan Presiden Obama tidak akan sukses kecuali isu ini diselesakan sebelum kunjungan," demikian penggalan memo yang dibocorkan WikiLeaks kepada The Age.

    Pada kunjungan ke Jakarta Juli lalu, Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mengatakan bahwa AS perlu membuka lagi hubungan dengan Kopassus. Ini "sebagai dampak reformasi militer Indonesia dalam satu dekade terakhir, profesionalisme TNI yang terus berlangsung dan langkah-langkah yang telah dilakukan Kementrian Pertahanan [Indonesia] atas isu HAM,'" demikian laporan itu.

    Pada November lalu, Obama akhirnya datang ke Jakarta.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> WikiLeaks: RI Desak AS 'Pulihkan' Kopassus

    Dapat Remunerasi, Berapa Gaji Jenderal TNI

    VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui remunerasi dan reformasi birokrasi di enam instansi pemerintah. Dari keenam instansi ini salah satunya adalah Tentara Nasional Indonesia.

    TNI akan mendapatkan remunerasi atau tunjangan atas perbaikan kinerja yang berbuntut pada kenaikan gaji total yang mereka terima. Kenaikan gaji akan diperhitungkan sejak Juli 2010 dan pembayarannya akan dirapel sekaligus.

    Sejauh ini belum ada informasi lebih mendetail soal berapa gaji TNI, hingga di tingkat jenderal sebagai konsekuensi dari adanya remunerasi tersebut.

    Sekedar pembanding, di Kementerian Keuangan yang paling awal menjalankan reformasi birokrasi, penghasilan yang diterima oleh pejabat eselon satu naik berkali lipat setelah remunerasi menjadi sekitar Rp40 jutaan.

    Dokumen yang diperoleh VIVANews adalah daftar gaji pokok anggota TNI yang masih berlaku sebelum mendapatkan remunerasi?

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2010, tertanggal 5 Februari 2010, gaji pokok anggota TNI terbagi menjadi 21 jenjang dengan rentang Rp1,145 juta - Rp3,592 juta. (Versi lengkap lihat dokumen di samping artikel ini)

    Gaji terendah anggota TNI adalah Prajurit Dua dengan masa kerja 0 tahun. Sedangkan gaji tertinggi merupakan Letnan Jenderal dengan masa kerja 32 tahun.

    Bila berdasarkan golongan, Tamtama tertinggi adalah kopral kepala dengan masa kerja 32 tahun, yaitu Rp1,915 juta. Golongan Bintara, terendah adalah Sersan Dua dengan gaji Rp1,450 juta dengan masa kerja 0 tahun, dan tertinggi Pembantu Letnan Satu masa kerja 32 tahun, sebesar Rp2,553 juta.

    Gaji Perwira Pertama dimulai dari Rp1,860 juta pada Letnan Dua masa kerja O tahun. Sedangkan tertinggi Kapten dengan masa kerja 32 tahun, Rp2,986 juta.

    Perwira Menengah terendah pada Mayor dengan masa kerja 0 tahun, Rp2,040 juta, dan tertinggi Rp3,378 juta pada Kolonel dengan masa kerja 32 tahun.

    Gaji Perwira Tinggi dalam rentang Rp2,237 juta - Rp3,592 juta. Gaji terendah di golongan ini adalah Brigadir Jenderal masa kerja 0 tahun dan tertinggi Letnan Jenderal dengan masa kerja 32 tahun. Sementara itu gaji Jenderal tidak ditampilkan dalam data ini.

    Seperti ditulis VIVAnews 14 Desember 2010, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan proposal remunerasi bagi enam lembaga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada 14 Desember 2010.

    Total anggaran yang disampaikan sebesar Rp5,3 triliun untuk remunerasi dan reformasi birokrasi. "Anggaran untuk TNI Rp3,3 triliun dan Polisi Rp1,9 triliun," kata Priyo.

    Remunerasi tersebut, kata dia, diberikan sebagai penghargaan atas prajurit TNI dan polisi di lapangan. "Mereka akan menerima rapelan untuk 6 bulan terhitung sejak 1 Juli 2010."

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> Dapat Remunerasi, Berapa Gaji Jenderal TNI

    Pengadaan Sarana Pertahanan untuk Mantapkan Kemampuan National Defence

    F-16

    Kebijakan Badan Sarana Pertahanan (Ranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) diarahkan pada terselenggaranya tugas dan fungsi lembaga ini secara efektif dan efisien bagi kepentingan memantapkan national defence (pertahanan negara).

    Kebijakan tersebut dikelompokan dalam bidang teknologi dan industri, standarisasi dan kelaikan, konstruksi, pengadaan, serta bidang administrasi. Pertama, bidang teknologi dan industri, yakni berupa pemibinaan dan peningkatan penguasaan teknologi untuk kepentingan sarana pertahanan. Kemudian, pembinaan dan pendayagunaan industri nasional untuk mewujudkan kemandirian di bidang sarana pertahanan.

    Kedua, bidang standarisasi dan kelaikan. Antara lain, penyelenggaraan standarisasi untuk mendapatkan sarana pertahanan yang standar dan berkualitas, penyelenggaraan kelaikan sarana pertahanan untuk menjamin tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi.

    Ketiga, bidang pengadaan yakni, penyelenggaraan pengadaan sarana pertahanan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kekuatan komponen-komponen pertahanan.

    Keempat, bidang konstruksi, seputar penyelenggaraan kosntruksi pertahanan secara terpadu dan konspesional untuk kepentingan pertahanan negara. Lalu, pembinaan barang tak bergerak untuk meningkatkan pertahanan negara.

    Kelima, bidang administrasi. "Ini berupa pembinaan administrasi dan sistem informasi di bidang sarana pertahanan secara terintegrasi," ujar Kepala Badan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.

    Alutsista

    Sementara itu, tutur Susilo, Kementerian Pertahanan masih mencari alternatif untuk menambah kekuatan tempur udara Indonesia melalui penambahan alat utama sistem senjata (alutsista), di antaranya pesawat tempur. Indonesia berencana membangun skuadron pesawat tempur untuk mengawal dan menjaga wilayah udara nasional RI. "Kemhan dan TNI masih mempertimbangkan opsi lain untuk memperkuat armada tempur udara," ujar Susilo.

    Sementara itu, Kepala Badan Ranahan menambahkan, Indonesia sendiri sudah memiliki 10 pesawat tempur F-16 dan berencana membeli pesawat F-16 yang baru.

    Sementara itu. anggota Komisi I DPR Nurhayati Ali Assegaf menyatakan, pihaknya mendukung kajian pemerintah terkait dengan hibah atau bantuan pesawat F-16 dari Amerika Serikat.

    "Komisi I akan dukung upaya pemerintah untuk melakukan kajian terkait hibah tersebut, apa pun keputusan pemerintah nantinya. Kalau dari hasil kajian, pemerintah mengatakan bantuan itu tidak pantas diterima, kita (Komisi I) juga akan terima (sikap itu)," katanya.

    Nurhayati mengingatkan bahwa upaya mengkaji hibah F-16 itu jangan sampai membebani negara. "Bantuan apa pun kalau tidak kita perlukan buat apa. Hibah atau bantuan, kalau memang kita butuhkan, kita akan terima dengan senang hati. Tapi kalau ada keinginan pemerintah untuk mengkaji, tak masalah. Jangan sampai bantuan akhirnya membebani kita. Kalau kita punya anggaran, ya kita beli baru saja," ujarnya.

    Memang diakuinya, ada pemikiran yang berkembang di Komisi I DPR bahwa Indonesia membutuhkan pesawat tempur atau pesawat angkut untuk misi kemanusiaan, terutama ketika menghadapi bencana. Masyarakat dunia sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah garis terdepan dari perubahan iklim serta memiliki daerah yang luas sehingga dibutuhkan peralatan perang yang memadai.

    "Memang ada pemikiran bahwa alat utama sistem persenjataan ini juga harus dipersiapkan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI untuk melindungi rakyatnya. Tapi ketika bencana juga bisa difungsikan," kata Nurhayati.

    Akuntabel

    Dalam kesempatan tersebut, Laksda Susilo menyatakan, Badan Ranahan Kemhan terus berupaya transparan dan akuntabel soal anggaran termasuk untuk pengadaan barang dan jasa.

    "Kami baru akan mendalami sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik untuk menjamin transparansi. Bahkan untuk rekrutmen juga sudah kami lakukan secara elektronik," katanya.

    Namun, lanjut Susilo, sistem elektronik belum bisa diterapkan sepenuhnya untuk pengadaan alat utama sistem senjata yang memiliki spesifikasi khusus. "Jadi tetap masih diperlukan back up secara manual," katanya.

    Kepala Badan Ranahan mengemukakan, kebutuhan di TNI itu beragam ada perlengkapan personel, alat utama sistem senjata, suku cadang dan lainnya.

    "Jika untuk tampilan pertama, secara umum bisa dilakukan secara elektronik. Tetapi jika menyangkut spesifikasi alat utama sistem senjata, suku cadang itu perlu pembahasan lebih rinci. Dan kemungkinan untuk penjelasan rinci mengenai alat utama sistem senjata, suku cadang dan lainnya masih perlu dilakukan secara manual," tuturnya menegaskan.

    Meski begitu, tutur Susilo, Kemhan dan TNI tetap berupaya untuk transparan dalam proses pengadaan barang dan jasa. "Kami ada pengawasan, baik secara internal maupun eksternal," katanya.

    Sumber: SUARA KARYA
    Readmore --> Pengadaan Sarana Pertahanan untuk Mantapkan Kemampuan National Defence

    Thursday, December 16, 2010 | 9:26 PM | 0 Comments

    TNI Benahi Kinerja Pengawasan Internalnya

    (Ist)

    Jakarta (ANTARA News) - Irjen TNI Letjen TNI Mochammad Noer Muis mengatakan instansinya akan membenahi kinerja pengawasan internalnya sesuai aturan yang berlaku guna meningkatkan kinerja institusi itu secara profesional.

    Irjen TNI Letjen TNI Mochammad Noer Muis dalam Rapat Koordinasi Pengawasan TNI-Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis, mengatakan, tertib manajemen sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan standar setiap organisasi termasuk TNI dan Kemhan.

    "Hasil pemeriksaan BPK RI pada 2009 terhadap TNI dengan penilaian `Wajar Dengan Pengecualian` (WDP), merupakan bukti kita harus lebih baik lagi pada 2010 sehingga pada 2011 kita dapat meraih predikat

    `Wajar Tanpa Pengecualian`," kata Noer Muis.

    Ia mengemukakan, Tertib Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah bagian dari Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

    "Di dalam SAP, ada dua hal yang harus dilaksanakan secara benar yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)," tutur Noer Muis.

    Karena itu, tambah dia, apabila kedua sistem tersebut dapat berjalan dengan tertib, selaras dan baik, maka opini penilaian BPK " Wajar Tanpa Pengecualian" (WTP) dapat terwujud.

    Terkait itu, maka TNI dan Kementerian Pertahanan harus
    bekerja profesional, bekerja dengan menggunakan keahlian khusus sesuai aturan dan persyaratan profesi sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP).

    "Dengan bekerja profesional sesuai aturan berlaku, maka dapat mengurangi anggapan yang kurang baik terhadap institusi di lingkungan inspektorat," kata Noer Muis.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> TNI Benahi Kinerja Pengawasan Internalnya

    Rusia Tawarkan PLTN kepada RI

    Konsep BOO (Built, Operate & Owned) dalam pembangunan PTLN di Rusia

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Rusia menawarkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia. Hal ini disampaikan Petr Shchedrovitskiy, pimpinan badan usaha tenaga nuklir Rusia, Rosatom.

    Petr Shchedrovitskiy menjadi kepala delegasi Rusia yang berkunjung ke Indonesia dan memberikan presentasi tentang kemampuan negerinya membangun PLTN.

    “Kami berharap dapat membangun PLTN di Indonesia karena menurut hemat kami ini adalah pembangkit energi paling efisien,” katanya di sela sela lokakarya tentang energi nuklir di Pusat Studi dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, hari ini.

    Pemerintah RI juga tak perlu sibuk mencari dana jika setuju membangun PLTN Rusia ini. Berbagai opsi pendanaan ditawarkan, termasuk yang sudah disepakati perusahaan ini dengan Turki dalam membangun PLTN berkekuatan 4 X 1000 MW, yaitu konsep BOO (Built, Operate & Owned) alias pemerintah tinggal membeli listriknya saja dengan harga dan dalam masa waktu yang telah disepakati.

    Petr Shchedrovitskiy memperkirakan harganya berkisar antara U$ 0,10 hingga U$ 0,15/KWH. “Tergantung masa kontrak yang disepakati.” Reaktor PLTN, menurutnya, mempunyai usia pakai sekitar 60 tahun.

    Lantas bagaimana dengan limbah nuklir dari PLTN? Petr Shchedrovitskiy mengatakan, perusahaannya bersedia membawa limbah itu keluar Indonesia untuk diproses kembali di Rusia.

    Ia berharap pemerintah RI tertarik membangun reaktor berkapasitas 1000 MW karena terbukti paling efisisen. “Ongkos operasionalnya di bawah dua sen dolar per KWH,” katanya.

    Belum jelas jawaban resmi pihak Indonesia karena pertemuan delegasi RI dan Rusia baru dijadwalkan malam ini.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Rusia Tawarkan PLTN kepada RI

    English News : Russia and India fix T-50 fighter design contract cost at $295 mln


    Russia and India have agreed the estimated cost of a design contract for their joint fifth-generation fighter project at $295 million, Hindustan Aeronautics Limited (HAL) Chairman Ashok Nayak said in an interview with RIA Novosti.

    "The cost of preliminary design is estimated at $295 million. The work is expected to be complete within 18 months," Nayak said.

    Russia's Sukhoi holding and India's Hindustan Aeronautics Limited (HAL) agreed in early 2010 to jointly develop a fifth-generation fighter jet based on the prototype T-50 design. India confirmed that it had finalized a draft contract at a meeting with Russia in early October.

    Nayak said the contract could be signed by the representatives of India's HAL and Russia's United Aircraft Corporation (UAC) during a visit by Russian President Dmitry Medvedev to India on December 20-22.

    The two sides agreed to develop both a single-seat and a two-seat version of the aircraft by 2016, focusing on the single-seat version in the initial stages of development. The costs will be shared equally between Russia and India.

    The first Russian prototype T-50 made its maiden flight in January 2010.

    The new fighter aircraft is expected to enter service with the Indian Air Force by 2020.

    From : RIA
    Readmore --> English News : Russia and India fix T-50 fighter design contract cost at $295 mln

    Alutsita Pasukan Armed akan Diganti

    Meriam 105 MM KH 178 buatan Korsel.

    Magelang, CyberNews. Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Armed TNI AD (Danpussenarmed Kodiklat TNI AD) Brigjen A. Agung Gde Suardhana mengatakan alat utama sistem senjata (alutsita) Armada Medan (Armed) TNI AD Kostrad akan diregenerasi menjadi lebih canggih.

    Langkah ini dilakukan demi mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat. Diharapkan regenerasi alutsita ini akan membantu Armed dalam menjawab tantangan zaman yang lebih kompleks dan berat.

    Roket WR 40 langusta buatan Polandia.

    Menurut Brigjen Agung Gde Suardhana meriam 76 MM yang telah lama digunakan Armed digantikan meriam 105 MM KH 178 buatan Korsel yang lebih mutakhir. Pasukan Armed juga akan mendapat tambahan senjata baru yakni roket WR 40 langusta buatan Polandia.

    "Penambahan dan regenerasi beberapa alutsita ini harus dijadikan tantangan untuk terus maju. Jangan dianggap sebagai kendala," tegas Brigjen A. Agung Gde Suardhana dalam pengarahan kepada 350 prajurit Armed 3/105 Tarik Magelang di Mako Armed 3, Kamis (16/12).

    Dia berharap seluruh prajurit TNI AD khususnya di Armed 3 agar cepat belajar dan terus belajar agar tidak ketinggalan dalam penguasaan teknologi. Apalagi perkembangan iptek sekarang sangat cepat dan terus berubah.

    Suadharna mengatakan pihaknya akan membentuk tiga divisi baru yakni divisi lintas udara (linud), raider (serang) dan divisi mekanis (mesin). Ketiga divisi tersebut untuk menggantikan Divisi Malang dan Jawa Barat.

    Penambahan divisi ini dimaksudkan untuk mendukung pembinaan kesatuan agar lebih baik. "Jangan sampai prajurit Armed ketinggalan zaman dan teknologi. Kita harus terus belajar dan belajar," kata dia.

    Sumber: SUARA MERDEKA
    Readmore --> Alutsita Pasukan Armed akan Diganti

    iPhone, 'Senjata' Tambahan Wajib Bagi Militer Modern

    (Ist)

    Jakarta - Guna mendukung berbagai tugasnya, para tentara era modern tentunya dilengkapi dengan teknologi kemiliteran mutakhir. Namun tambahan persenjataan terbaru mereka saat ini bukanlah semacam amunisi, senjata otomatis, atau benda sejenis lainnya, melainkan sebuah iPhone.

    Contohnya, seperti yang terjadi di kalangan militer Amerika Serikat (AS). Dilansir Wall Street Journal dan dikutip detikINET, Kamis (16/12/2010), program iPhone kini menjadi bagian baru dalam peperangan, dimana konektivitas sangat penting bagi kesuksesan tugas militer.

    Para pejabat Angkatan Darat di AS berharap, smartphone dapat digunakan secara luas dalam tugas perang 2011 sehingga para tentara bisa mengakses informasi intel secara real time selama perang berlangsung.

    "Apa yang kami lakukan sangat fundamental mengubah bagaimana para tentara mengakses informasi, pengetahuan, konten pelatihan dan data operasional," kata Mike McCarthy selaku Director Commission of Command Complex of Future Force Integration Directorate.

    Untuk saat ini, tentara AS dibatasi hanya menggunakan iPhone Apple atau smartphone berbasis Android Google. Namun para pejabat Angkatan Darat AS berencana akan memperluas penggunaan gadget di luar smartphone seperti tablet, e-reader bahkan proyektor portabel.

    Mengingat program ini masih dalam tahap percobaan, para tentara diberikan izin untuk menyesuaikan diri dengan mainan baru mereka. "Kami perlu menciptakan lingkungan yang membuat para tentara cakap menemukan aplikasi yang paling cocok bagi mereka, dan itulah pendekatan yang kami lakukan," tandas McCarthy.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> iPhone, 'Senjata' Tambahan Wajib Bagi Militer Modern

    Indobatt Amankan Sisa Amunisi Tentara Israel

    AZ ZAQIYAH (Pos Kota) – Unexploded Ordnance atau yang lebih dikenal dengan sebutan UXO adalah sisa-sisa amunisi dan perlengkapan perang yang belum sempat meledak, yang digunakan oleh IDF (Israel Defence Forces) dalam perang 34 hari tahun 2006 di Lebanon.

    Diperkirakan, masih terdapat jutaan UXO yang tersebar di seluruh wilayah Lebanon yang sengaja disebar oleh IDF sebelum meninggalkan Lebanon Selatan.

    Adalah Ahmad (40 th) salah seorang penggembala telah menemukan beberapa UXO disekitar Az Zaqiyah, Rabu (15/12). Selanjutnya, Ahmad melaporkan temuannya tersebut ke UN POSN 9-2 (Kompi C Satgas Yonmek Konga XXIII-E/Unifil). Setelah menerima laporan, Komandan Kompi C Konga XXIII-E/Unifil Kapten Marinir Budi Widjani memerintahkan satu regu dari Kompi Charlie yang pimpin oleh Lettu Marinir Arismoko didampingi oleh Ahmad dan Ali Karsa (interpeteur lokal) untuk melaksanakan pengecekan ke lokasi penemuan UXO tersebut.

    Setelah sampai di lokasi, Tim yang dipimpin Lettu Marinir Arismoko melakukan pengamanan dan identifikasi di sekitar area UXO serta memberi tanda danger mine. Setelah diidentifikasi, ada beberapa UXO yang ditemukan yaitu 1 buah Munisi M-42, 1 buah Mortir 81, 1 buah Mortir-60 dan 1 buah Cluster Bomb. Kemudian, hasil identifikasi dilaporkan ke Komandan Kompi C dan selanjutnya melaporkan ke Markas Indobatt di UN POSN 7-1.

    Langkah yang diambil yaitu, melaporkan ke Lebanon Armed Forces (LAF) yang dipimpin oleh Ajudan Dazour datang ke lokasi. Setelah melakukan koordinasi dengan Tim dari Kompi C, ternyata terdapat 2 jenis UXO yang masih aktif yaitu mortir 81 dan Cluster Bomb yang selanjutnya ditangani oleh tim dari LAF.

    Authentikasi:
    Dansatgas Indobatt Konga XXIII-E/Unifil, Letkol Inf Hendy Antariksa.



    Sumber: POS KOTA

    Readmore --> Indobatt Amankan Sisa Amunisi Tentara Israel

    Kapal Selam Terbesar Buatan Inggris

    Kapal selam terbaru buatan Inggris.

    KOMPAS.com — Inggris akan meluncurkan kapal selam terbarunya, Kamis (16/12/10) di Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam berbiaya 1,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 22,5 triliun itu diklaim sebagai kapal selam terbesar yang pernah dibuat Inggris.

    Kapal selam bernama Ambush ini memiliki ukuran 50 persen lebih besar dari pendahulunya, Swiftsure dan Trafalgar. Panjangnya lebih kurang 291 kaki, setara dengan panjang lapangan sepak bola.

    Hebatnya, kapal selam ini mampu mengubah air laut menjadi oksigen dan air tawar sehingga mampu mempertahankan 98 kru-nya tetap hidup. Selain itu, kapal selam ini juga nyaris tak bersuara sehingga tak mudah dideteksi musuh.

    Sonar dan radar kapal selam Ambush bisa mendeteksi kapal lain yang berjarak 3.000 nautikal mil (5.556 kilometer). Jadi, jika berada di wilayah laut yang memisahkan Inggris dengan Perancis, kapal selam ini bisa mendeteksi kapal yang berada di New York, AS.
    Kapal selam ini tak butuh pengisian ulang bahan bakar dan bisa menyerang menggunakan misilnya hingga sejauh 1.000 mil (1.609 kilometer). Yang terhebat, misi kapal selam biasanya hanya 10 minggu, tetapi secara teori kapal selam ini bisa bertahan di dalam air tanpa perlu muncul ke permukaan seumur hidupnya, 25 tahun.
    Ambush nantinya akan membawa 38 misil, yakni misil penjelajah Tomahawk yang punya daya jelajah hingga 1.240 mil (1.996 kilometer). Selain itu, kapal selam ini juga akan dilengkapi dengan torpedo kelas berat untuk menghancurkan kapal dan kapal selam lain.

    Mesinnya yang bertenaga nuklir bisa menggerakkan kapal dengan kecepatan hingga 20 knot, memungkinkan kapal menempuh jarak 500 mil (805 kilometer) sehari. Saking besarnya, energi nuklirnya dikatakan bisa menghidupi seluruh kota Southampton.
    Ambush akan diluncurkan dan dinamai secara resmi oleh Lady Anne Soar, istri Kepala Panglima Angkatan Laut Sir Trevor Soar. Selanjutnya, kapal selam berukuran 7.400 metrik ton ini akan diujicobakan.

    Sekadar diketahui, kapal selam ini bisa membawa 98 kru. Selain itu, Ambush juga dilengkapi gudang yang bisa menyimpan makanan untuk kebutuhan selama tiga bulan, terdiri dari 18.000 sosis dan 4.200 bungkus sereal Weetabix.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Kapal Selam Terbesar Buatan Inggris

    Lebanon Sita Peralatan Mata-mata Israel

    Binocular Laser untuk melakukan koordinat sasaran.

    BEIRUT, KOMPAS.com — Militer Lebanon, Rabu (15/12/2010), menyatakan telah menyita dua peralatan pengintai canggih milik Israel di pegunungan di atas kota Beirut, dan peralatan itu dapat membantu Israel memantau dan mengincar berbagai tempat untuk diserang.

    Peralatan tersebut ditemukan dengan memanfaatkan keterangan yang diberikan kepada dinas intelijen Lebanon oleh "beberapa sumber perlawanan", kata militer Lebanon di dalam satu pernyataan. Militer Lebanon merujuk kepada kelompok gerilyawan Syiah, Hezbollah.

    Militer Lebanon menyatakan, Israel telah berencana memasang peralatan itu di Sanin dan Barouk, dua kabupaten yang berada di masing-masing gunung di sebelah utara dan selatan ibu kota negeri tersebut. Peralatan itu dapat menetapkan koordinat sasaran dan meliputi laser yang mampu mencapai jarak 20 kilometer, pemasok listrik lepas, dan peralatan untuk mengirim gambar.

    Satu sumber militer mengatakan, peralatan tersebut yang disita pada hari Rabu juga diduga telah digunakan untuk memantau banyak wilayah perbatasan Lebanon dengan tetangganya, Suriah. Gambar yang disiarkan di jejaring militer (www.lebarmy.gov.lb) memperlihatkan peralatan yang sebagian tertutup batu di lereng bukit batu.
    Tak lama setelah pengumuman militer, beberapa pesawat tempur Israel terbang rendah di atas beberapa kota kecil di Lebanon selatan, kata warga setempat. Namun, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Tak ada kegiatan (militer) yang tak biasa di daerah itu."

    Dua pekan sebelumnya, Lebanon menyatakan, Israel telah menggunakan pengendali jarak jauh untuk meledakkan dua alat pemantau komunikasi yang telah dipasangnya di bagian selatan negeri tersebut. Pada 2006 Israel melancarkan agresi, peristiwa yang juga dikenal sebagai Perang Israel-Hezbollah dan di Lebanon dikenal sebagai Perang Juli, selama 34 hari.

    Konflik tersebut berawal pada 12 Juli 2006 dan berlanjut sampai gencatan senjata yang diperantarai PBB diberlakukan pada 14 Agustus 2006 pagi. Kendati demikian, secara resmi agresi tersebut berakhir pada 8 September 2006, ketika Israel mencabut blokade angkatan lautnya atas Lebanon.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Lebanon Sita Peralatan Mata-mata Israel

    Seragam Militer Rusia Bikin Masuk Angin

    Peragaan Seragam Militer Di New Russian military uniform fashion show.

    MOSKOW, KOMPAS.com - Seragam militer baru Rusia yang didesain oleh perancang mode terkenal membuat ratusan prajurit masuk rumah sakit karena terbukti terlalu tipis untuk dapat bertahan di musim dingin.

    Hal itu diberitakan oleh surat kabar pemerintah, Rossiyskaya Gazeta, pada Rabu. Harian itu menunjukkan, 60-250 prajurit dirawat karena menderita flu hingga pneumonia karena angin Artik yang bertiup di kawasan sebelah utara Rusia.

    "Mereka benar-benar merasa telanjang saat berada di luar ruangan," kutip harian itu dari pernyataan ibu seorang prajurit.

    "Banyak dari mereka dirawat di rumah sakit, anak kami terkena pneumonia," katanya mengenai putranya.

    Harian pemerintah itu mengatakan pejabat kementerian pertahanan mengaku tidak menerima keluhan mengenai seragam tersebut sebelum musim dingin datang.

    "Tampaknya semua itu terjadi karena kecerobohan kami," kata Kepala Staf Gabungan Jenderal Nikolai Makarov kepada harian tersebut.

    Seragam parade yang diperkenalkan pada 2008 didesain oleh perancang mode selebriti Valentin Yudashkin dijalin dengan emas dan tampak lebih indah dan cantik, bentuk kemunduran dari seragam pasukan pada masa kekaisaran Tsar.

    Sementara itu seragam versi lapangan lebih ringan dan tipis namun dilengkapi dengan sepatu boot yang lebih mudah digerakkan.

    Rusia merancang seragam pasca Uni Soviet pertamanya pada periode 1990-an, namun tidak populer karena para prajurit mengeluh bahwa tampilan mereka lebih terlihat sebagai tentara negara dunia ketiga.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Seragam Militer Rusia Bikin Masuk Angin

    Korsel Merombak Militernya

    Foto yang dibuat Rabu (24/11) oleh kantor wilayah Ongjin memperlihatkan rumah-rumah yang hancur di Pulau Yeongpyeong akibat kontak senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam sengketa perairan di Laut Kuning sehari sebelumnya.

    SEOUL, KOMPAS.com — Korea Selatan, Kamis, mengumumkan perombakan besar untuk memperkokoh dan mereformasi militernya terhadap ancaman-ancaman Korea Utara setelah terdapat kecaman sengit di dalam negeri atas responsnya terhadap serangan Korea Utara bulan lalu.

    Kementerian Pertahanan mengumumkan promosi bagi 111 perwira, 75 dari angkatan darat, 14 dari angkatan laut, dan 22 dari angkatan udara. Kementerian itu mengatakan, mereka adalah bagian dari reformasi yang dilakukan Presiden Lee Myung-bak setelah tenggelamnya satu kapal perang Korea Selatan pada Maret lalu, yang menewaskan 46 orang.

    Seoul menyalahkan serangan torpedo dilakukan Korea Utara, tuduhan yang dibantah Pyongyang. Seruan-seruan reformasi makin menguat setelah serangan artileri Korea Utara terhadap satu pulau perbatasan Korea Selatan, Yeonpyeong, bulan lalu, yang merupakan serangan pertama terhadap daerah sipil sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir.

    "Dengan perombakan ini, militer akan membangun angkatan bersenjata yang kuat yang mampu bertempur dan menang serta menjamin tegas kesiapan tempur," kata kementerian itu dalam pernyataannya.

    Panglima militer baru, Jenderal Kim Sang-ki, juga mengambil alih jabatan, Rabu malam, setelah pendahulunya Jenderal Hwang Eui-don dipecat berkaitan investasi properti yang kontroversial.

    Ketegangan-ketegangan masih tinggi setelah bombardemen ke pulau itu yang menewaskan empat orang, termasuk warga sipil. Marinir di pulau tersebut membalas serangan artileri Korea Utara, tetapi tidak disusuli dengan serangan udara.
    Menteri Pertahanan baru Kim Kwan-jin telah berikrar menggunakan kekuatan udara jika Korea Utara menyerang lagi, setelah pendahulunya mengundurkan diri di tengah berondongan kritik dari media dan oposisi karena respons terlalu lemah terhadap serangan itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Korsel Merombak Militernya

    IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN

    illustrasi

    Wina (ANTARA) - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang paling siap mengembangkan energi nuklir, bersama dua negara lainnya Jordania dan Vietnam.

    "Dukungan IAEA ini sebagai dorongan politis bagi Indonesia untuk mengembangkan PLTN," kata Duta Besar RI untuk Austria I Gusti Agung Wesaka di Wina, Austria, Rabu malam.

    Saat ini, menurut dia, yang masih menjadi masalah bagi Indonesia adalah penerimaan publik dan keputusan politik, sedangkan aspek-aspek lain dinilai sudah memenuhi.

    "Bangka Belitung tidak bisa bergerak tanpa keputusan politik dari pusat. Sementara Vietnam sudah lebih dulu memulainya dengan menyepakati kerja sama pembangunan PLTN dengan Rusia," katanya.

    Kesimpulan itu adalah hasil penelitian IAEA yang bermarkas di Wina, berjudul "Integrated Nuclear Infrastructure Review 2009" yang meneliti kesiapan negara berkembang mengembangkan PLTN.

    Dirjen IAEA Yukia Amano sangat antusias mendukung Indonesia mengembangkan nuklir dan berharap bisa berkunjung ke Jakarta dalam waktu dekat.

    Sementara itu Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengatakan, Babel siap mendukung pembangunan PLTN dengan menyediakan dua lokasi di Bangka Selatan dan Bangka Barat.

    Ia menegaskan, bahwa Babel membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kesejahteraan rakyat.

    "Kami berharap pemerintah juga membangun transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera dan ke Babel sehingga PLTN di Babel bisa menambah kapasitas listrik nasional," katanya.

    Ia juga meminta rakyat Babel mendukung program persiapan pembangunan PLTN tersebut.

    Sumber: YAHOO
    Readmore --> IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN

    TNI AL Berkomitmen Bangun Kekuatan

    Tank Amphibi BMP 3F Milik Marinir TNI AL

    Liputan6.com, Jakarta: Usai penyerahan 17 unit tank amfibi dari Rusia kepada Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL berkomitmen membangun kekuatan militer baik berupa kapal perang Republik Indonesia atau KRI hingga kendaraan tempur taktis. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Penerangan TNI AL atau Kadispenal Kolonel Laut (S) Tri Prasodjo di Jakarta, Rabu (15/12).

    Dalam kunjungannya ke SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Tri menjelaskan pemerintah akan membeli kendaraan tempur sesuai kebutuhan saat ini tanpa mengkhususkan produk negara tertentu. Bahkan, ia menambahkan, TNI AL berupaya menjalin kerja sama dengan produsen dalam negeri guna memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata atau alutsista. Beberapa perusahaan pelat merah seperti PT Penataran Angkatan Laut atau atau PAL Indonesia dan beberapa perusahaan swasta lainnya diyakini mampu menanganinya.

    Ketika ditanya mengenai masalah perbatasan dengan Malaysia, Tri mengungkapkan, masalah itu sedang tim gabungan beberapa instansi Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan dan beberapa petinggi TNI-Polri. Meski begitu, mantan Paban IV Progar Staf Perencanaan dan Anggaran Angkatan Laut (Srenal) itu menyatakan TNI tetap berkomiten menjaga kesatuan wilayah RI.

    "Itu adalah urusan negara, tugas pokok TNI AL menjaga adalah kedaulatan negara," ujar Tri.

    Untuk diketahui, Tri diangkat menjadi Kadispenal sejak awal Desember lalu, Ia menggantikan Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara yang kini mengemban jabatan baru sebagai Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat.

    Sumber: YAHOO
    Readmore --> TNI AL Berkomitmen Bangun Kekuatan

    Tentara RI-Malaysia "Akur" Jaga Perbatasan

    illustrasi.

    SEPERTI biasa, sejumlah prajuit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di kawasan perbatasan, menggelar apel bersama di Markas Pos Komando Taktis (Poskotis), Entikong, Kalimantan Barat.

    Dengan membawa senjata laras, mereka tampak berbaris sambil mendengarkan arahan dari komandan pleton. Namun, di antara anggota TNI, ada 10 anggota Rezizmen Askar Melayu Diraja (RAMD) yang ikut berbaris. Dengan mimik serius, mereka juga mendengarkan arahan dari komandan pleton.

    10 anggota RAMD itu adalah utusan dari Brigade Infantri Malaysia. Mereka diperuntukkan untuk menjalin tugas bersama dengan tentara Indonesia guna mengamankan serta menjaga kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat.

    Ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia yang kerap muncul, rupanya sama sekali tidak memengaruhi semangat juang para anggota RAMD melaksanakan tugas menjaga perbatasan.

    Ishan (23 tahun), anggota RAMD mengaku senang bisa bertugas bersama dengan tentara Indonesia di Poskotis Entilong dalam menjaga keamanan di kawasan perbatasan. "Saya baru satu bulan di sini. Saya sangat senang dan bangga bisa bertugas di Indonesia," kata pria berpangkat prajurit ini.

    Pria berambut cepak ini pun mengaku, kinerja RAMD tidak terpengaruh dengan pasang surutnya hubungan Indonesia dengan Malaysia. Bahkan, ancaman keamanan, sama sekali tak menyurutkan nyali mereka.

    "Kami tidak khawatir. Hubungan kami dengan warga setempat juga baik. Kami sering terlibat acara gotong royong, serta membangun tempat-tempat ibadah," kata Ishan usai mengikuti apel bersama.

    Operasi gabungan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kordinasi antara Indonesia dengan Malaysia dalam menjaga serta mengamankan kawasan perbatasan di Kalimantan Barat.

    Di Kalimantan Barat, sebanyak 10 anggota RAMD di tempatkan di Poskotis Entikong. Sedangkan, untuk TNI di tempatkan di Pos Lubukantu, Malaysia.

    Untuk tentara RAMD tiap dua bulan akan diganti bertugas di Indonesia. Sementara, TNI akan dikembalikan tiap satu tahun sekali dari Negeri Jiran itu.

    Sumber: JURNAL
    Readmore --> Tentara RI-Malaysia "Akur" Jaga Perbatasan

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.