ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, March 27, 2010 | 2:33 PM | 0 Comments

    TNI AU Butuh Radar di Kalbar


    KUBU RAYA, KOMPAS.com- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara membutuhkan radar militer di Provinsi Kalimantan Barat. Pasalnya, selama ini belum ada radar militer di Kalimantan Barat yang berbatasan darat dan laut dengan negara Malaysia.
    Demikian diungkapkan mantan Komandan Pangkalan TNI AU Supadio Kolonel (Pnb) Yadi Indrayadi, Sabtu (27/3). Yadi menyerahkan jabatan kepada penggantinya, Kolonel (Pnb) Imran Baidirus. Serah terima jabatan dipimpin oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto.
    "Tanpa radar militer, kami tidak bisa mendeteksi pelanggaran pesawat-pesawat asing di wilayah kita," kata Yadi. Namun, dari patroli-patroli yang dilakukan rutin oleh TNI AU di Kalbar, belum pernah didapati pesawat asing yang melintas secara ilegal.
    Imran mengatakan, pembangunan radar militer di kawasan Kalimantan Barat sudah menjadi prioritas. "Setidaknya sebelum tahun 2014, radar militer itu sudah ada dan bisa digunakan di Kalbar," kata Imran.

    Sumber: http://regional.kompas.com/read/2010/03/27/10440536/TNI.AU.Butuh.Radar.di.Kalbar
    Readmore --> TNI AU Butuh Radar di Kalbar

    TNI AL Siapkan Satgas Tempur Laut


    Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Pertama TNI Hari Bowo mengatakan prajurit TNI AL wilayah Koarmabar telah mempersiapkan satuan tugas (Satgas) dalam operasi tempur laut. Persiapan satgas tempur laut TNI AL ini sebagai perwujudan dari tingginya tanggung jawab, pengabdian dan loyalitas dalam menjaga keutuhan NKRI.
    Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Koarmabar melalui Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Supriyono pada acara penutupan Latihan Pratugas Satgas Tempur Laut wilayah Koarmabar di Markas Komando Armabar, Jakarta, Kamis (25/3).
    Letkol Supriyono, menjelaskan latihan Satgas tempur laut ini diproyeksikan untuk melaksanakan operasi siaga tempur laut dan Operasi Arung Pari-10 tahun 2010, guna menghadapi berbagai kontinjensi yang mungkin akan timbul. "Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dalam latihan pratugas ini, dapat menambah bekal untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan," katanya.
    Secara terpisah, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) III, Laksma TNI Iskandar Sitompul mengatakan salah satu tugas pokok Lantamal III dalam Pembinaan Potensi Nasional di bidang Maritim, diantaranya melalui kegiatan pelestarian lingkungan hidup (Ekosistem) laut di perairan Kepulauan Seribu dan sekitarnya.


    Sumber: http://www.jurnalnasional.com/show/newspaper?rubrik=Politik%20-%20Hukum%20-%20Keamanan&berita=125588&pagecomment=1
    Readmore --> TNI AL Siapkan Satgas Tempur Laut

    Friday, March 26, 2010 | 10:50 PM | 0 Comments

    South Korean navy ship 'sinking near North'

    A South Korean navy ship with about 100 personnel on board is sinking off the west coast near North Korea, possibly due to a torpedo attack, reports say.

    The ship was sinking near Baengnyeong island, Yonhap news agency quoted navy officials as saying.

    It also said the South Korean ship had fired shots toward an unidentified ship in the North. The incident has not been confirmed by government officials.

    A rescue operation was said to be under way, amid fears for the sailors.

    The 1,500-tonne ship began sinking about 2130 local time (1230 GMT).

    The South Korean government has convened an emergency meeting, according to the officials.


    PREVIOUS CLASHES
    2009: One North Korean sailor killed in a naval battle
    2002: Four South Korean sailors and an estimated 30 North Koreans killed in a naval battle
    1999: At least 17 North Korean sailors believed killed in naval fire fight
    1998: South Korea captures a North Korean mini-submarine in its waters
    1996: A North Korean submarine runs aground in South Korean waters

    The South Korean ministry of defence has not confirmed the reports of North Korean involvement.

    The disputed sea boundary is a source of continuing tension, with incidents in January and February.

    In January, North Korea fired artillery into the sea near the disputed maritime border, as part of a "military drill". South Korea returned fire, but no injuries were reported.

    The following month, North Korea declared four areas near the sea border to be naval firing zones, according to the South Korean military, and deployed multiple rocket launchers close to the frontier.

    Deadly naval clashes happened 1999, 2002 and the latest in November 2009 when a fire fight left a North Korean patrol boat in flames and one dead.

    The South Korean vessel alleged that the North Korean vessel had crossed the disputed sea border - a charge North Korea denied.

    South Korea recognises the Northern Limit Line, drawn unilaterally by the US-led United Nations Command to demarcate the sea border at the end of the 1950-53 Korean War. The line has never been accepted by North Korea.

    from: http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8589507.stm
    Readmore --> South Korean navy ship 'sinking near North'

    IPDN Penuhi 30 Persen Kebutuhan TNI

    JAKARTA – Banyak kendala untuk membangkitkan industri pertahanan dalam negeri (IPDN) baik dari sisi produsen, pengguna (TNI-Polri) maupun pendanaan.

    “Saat ini IPDN baru dapat memenuhi 30-40 persen dari kebutuhan TNI-Polri. Sedangkan sisanya dijual di luar dari TNI dan Polri atau diekspor keluar negeri,” kata Menhan, saat ceramah kepada Siswa Sekolah Staf & Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan ke-47/2010, di Seskoau, Bandung.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI I Wayan Midhio mengatakan salah satu faktor yang jadi kendala karena minimnya pendanaan APBN. “Namun begitu diharapkan pemberdayaan BUMNIP dalam memenuhi kebutuhan Alutsista dapat dilanjutkan,” ujarnya.

    Sumber: http://www.poskota.co.id/nasional/2010/03/26/ipdn-penuhi-30-persen-kebutuhan-tni
    Readmore --> IPDN Penuhi 30 Persen Kebutuhan TNI

    Wednesday, March 24, 2010 | 8:56 PM | 0 Comments

    Romania plans to replace obsolete Soviet fighters with U.S. F-16s

    Romania's top national security body has approved a plan to replace Soviet-made MiG-21 LanceR fighters with second-hand U.S. F-16 Falcon jets, the president's office said on its website on Wednesday.

    The Romanian government will send a proposal to acquire 24 used F-16 fighters to parliament for a vote after the Supreme Defense Council, headed by President Traian Basescu, approved the plan late on Tuesday.

    "Because Romania does not have the financial resources needed to acquire new multi-role planes, the Supreme Defense Council approved the request of the Defense Ministry to acquire 24 F-16 fighters," the president's website said.

    The service life of several dozen MiG-21 fighter jets, developed by the Mikoyan-Gurevich design bureau in the mid-1950s and upgraded for the Romanian Air Force by Elbit of Israel and Aerostar S.A. of Romania in the 1990's, expires in 2013.

    According to open sources, only 48 MiG-21s are still in service with the Romanian Air Force.

    Unofficial media reports earlier said that the U.S. government was ready to give the F-16s for free, if Romania would take responsibility for modernizing them, training the pilots and upgrading flight strips to accommodate the jets.

    Romania, a former Warsaw Pact member which joined NATO in 2004, has been seeking closer ties with its more powerful Western allies, especially the United States, to recover from the current deep economic crisis.

    In February, Bucharest offered the United States to host U.S. medium-range interceptor missiles as part of revamped shield after U.S. President Barack Obama scrapped the Bush administration plans for a radar and interceptor missiles in the Czech Republic and Poland last year.

    Romania's move has irked Russia, which considers the placement of U.S. missile defenses near its borders as a threat to national security.

    From: RIA
    Readmore --> Romania plans to replace obsolete Soviet fighters with U.S. F-16s

    KRI DEWARUCI TIBA DI SABANG

    ARMATIM (24/3),- Kapal Perang Latih TNI Angkatan Laut KRI Dewaruci yang melaksanakan muhibah keliling Eropa dalam rangka operasi Pelayaran KJK luar negeri, Selasa (23/3) tiba di Dermaga Pangakalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Sabang. Kedatangan KRI Dewaruci disambut Komandan KRI Patimura-371 serta seluruh Perwira staf Lanal Sabang. Komandan Lanal Sabang Kolonel Laut (E) Yanuar Hanwiono berhalangan hadir karena ada tugas ke Aceh.

    KRI Dewaruci yang dikomandani Letkol Laut (P) Suharto dengan 88 ABK nya dan membawa 88 Kadet AAL akan berlayar selama 9 bulan PP dengan menempuh jarak 24.676 mil laut (45.650 km) dan akan menyinggahi 25 negara di Eropa. Dalam pelayarannya keliling Eropa tersebut route yang dilewati: Surabaya-Jakarta-Sabang-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Jeddah (Arab Saudi)-Portsaid (Mesir)-Volos (Yunani)-Varna (Bulgaria)-Istambul (Turki)-Lavrion (Yunani)-Tunisia-Algiers (Aljazair)-Malaga (Spanyol)-Cherbourg (Perancis)-Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris)-Brest (Perancis)-Amsterdam (Belanda)-Brernerhaven (Jerman)-Cadiz (Spanyol)-Cagliari (Italia)-Alexandria (Mesir)-Jeddah (Arab Saudi)-Aden (Yaman)-Mumbay (India)-Colombo (Sri Langka)-Belawan-Jakarta- dan kembali ke Koarmatim, Surabaya. Total hampir 9 bulan mereka akan meninggalkan keluarga.

    Selama melaksanakan pelayaran muhibah ke Eropa, beberapa kegiatan kejuaraan lomba layar bergengsi tingkat internasional yang pernah berkali-kali diraih juga akan diikuti sekaligus dipertahankan KRI Dewaruci diantaranya, pada tanggal 12 Mei – 4 Juni mengikuti The Historical Seas Tall Ships Regatta 2010 dengan route: Yunani-Bulgaria-Istambul (Turki). Pada tanggal 13 Juli-7 Agustus 2010 mengikuti The Tall Ships Race 2010 dengan route: Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris). Pada tanggal 20-23 Agustus mengikuti festival Sail Amsterdam di Belanda. Pada tanggal 25 – 29 Agustus 2010 mengikuti Sail Brernerhaven 2010 di Jerman. Kemudian pada tanggal 8 – 13 September 2010 mengikuti Festival International Mediferraneo And Velieri di Cagliari (Italia).

    Direncanakan KRI Dewaruci akan tolak dari Sabang menuju India, hari Jumat (26/3) lusa depan.

    Sumber: TNI
    Readmore --> KRI DEWARUCI TIBA DI SABANG

    Tidak Ada Kopassus di Aceh

    JAKARTA--MI: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Touisutta menegaskan, tidak ada personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ditempatkan di Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda Aceh.

    "Setelah perjanjian Helsinki, kita keluar setelah itu. Kopassus sudah tidak ada. Tidak ada pasukan liar, tanpa perintah. Harus ada koordinasi. Dan kita sudah diperintahkan keluar dari situ. Kalau kita masuk lagi artinya 'ngarang," katanya kepada wartawan usai sertijab Danpuspomad, di Jakarta, Rabu (24/3).

    Ia mengatakan, pernyataan wartawan asal Amerika Serikat Allan Nairn yang mengatakan, Kopassus terlibat dalam sejumlah operasi pembunuhan berlatar belakang politik di Aceh sepanjang masa Pemilihan Umum 2009, sebagai omong kosong.

    Allan Nairn, wartawan asal Amerika Serikat, dalam blognya tertanggal 21 Maret 2010 menuliskan tulisan dengan judul "Breaking News: Indonesian Army, Kopassus, Implicated in New Assassinations. Forces Chosen by Obama for Renewed US Aid Ran `09 Activist Murders".

    Allan sebelumnya dikenal dengan laporan tentang Peristiwa Dili, Timor Timur (sekarang Timor Leste), yang berdampak pada pemutusan bantuan AS kepada TNI tahun 1993.

    Dalam laporannya, Allan mengutip pernyataan sejumlah pihak dari aparat pemerintah, kepolisian, istri korban pembunuhan, dan pejabat Kopassus yang, menurut dia, terlibat dalam kasus pembunuhan itu.

    Allan menyebutkan, sejumlah pembunuhan berlatar belakang politik terhadap sejumlah anggota Partai Aceh itu diketahui dan diperintahkan oleh "otoritas petinggi" di Jakarta. Ia menyebutkan, sedikitnya delapan aktivis Partai Aceh dibunuh.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Tidak Ada Kopassus di Aceh

    Hubungan Kopassus dengan AS tetap Baik

    JAKARTA--MI: Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan hubungan kerja sama dengan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) tetap berjalan baik.

    "Saat ini dialog terus berjalan. So far good-lah," katanya, kepada wartawan usai sertijab Danpomad di Mako Pomad, Jakarta, Rabu (24/3).

    Ia menambahkan, saat ini dialog dengan pasukan khusus Amerika Serikat tetap berjalan meski masih belum ada kepastian pasukan khusus kedua negara dapat kembali melakukan latihan bersama.

    Lodewijk mengatakan, latihan bersama pasukan khusus kedua negara sangat menguntungkan kedua pihak. Kedua pihak memiliki kepentingan untuk meningkatkan profesionalismenya sebagai personel pasukan khusus, terutama dalam penanganan terorisme. "Ya sama. Kedua negara sangat membutuhkan. Karena konteks kita kan terorisme. Ya kita butuh mereka juga butuh. Jadi sama-sama saling mendukung," ungkap dia.

    Kopassus menjalin kerja sama pendidikan dan latihan dengan sejumlah negara seperti AS. Namun kerja sama itu terhenti menyusul embargo militer yang diterapkan AS terhadap Indonesia pada 1999. Bahkan setelah AS mencabut embargo militernya terhadap Indonesia pada November 2005, pelatihan dan pendidikan bagi Kopassus masih belum diberikan pihak negara Paman Sam itu.

    Padahal, pascapencabutan embargo militer itu, AS telah membuka kembali kerja sama "International Military Education and Training" (IMET), "Foreign Military Sales" (FMS), "Foreign Military Financing" (FMF), maupun "Defence Export" dengan Indonesia.

    Terkait itu, awal pekan bulan ini Indonesia mengirimkan tim ke AS untuk menjajaki kembali kemungkinan prajurit Kopassus kembali berlatih di AS. Tim terdiri atas unsur Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Mabes TNI. Meski hasilnya positif, namun kepastian Kopassus untuk dapat berlatih kembali di AS masih belum ada.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Hubungan Kopassus dengan AS tetap Baik

    Pesawat Tempur Israel Serang Jalur Gaza

    GAZA CITY, KOMPAS.com — Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara, Selasa (23/3/2010) malam, dekat kamp pengungsi Jabaliya, di utara Jalur Gaza, tetapi tidak menimbulkan korban, demikian kata para penjabat keamanan Palestina, Rabu (24/3/2010).

    "Serangan udara tersebut ditujukan ke daerah yang sering digunakan kelompok garis keras Palestina untuk menembakkan roket-roket mereka ke wilayah Israel selatan, beberapa hari terakhir ini," kata para penjabat.

    Wanita juru bicara militer Israel mengatakan, pesawat-pesawat itu melakukan serangan terhadap gudang persenjataan sebagai balasan atas penembakan roket ke Israel.

    Sekitar 35 roket, menurut wanita juru bicara tersebut, telah ditembakkan ke Israel dan Jalur Gaza sejak awal tahun ini.

    Lebih dari 330 roket telah ditembakkan sejak akhir serangan 22 hari Israel pada Januari 2009. Salah satu serangan roket tersebut telah menewaskan warga negara Thailand.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Pesawat Tempur Israel Serang Jalur Gaza

    Russia conducts Navy anti-submarine drills in Sea of Japan

    A mixed task force from the Russian Pacific Fleet started on Wednesday a series of anti-submarine warfare (ASW) drills in the Sea of Japan, a fleet spokesman said.

    "Two task forces comprising missile destroyers and diesel-powered submarines are taking part in the drills in line with a regular training program," Capt. 1st Rank Roman Martov said.

    The exercises involve a number of search-and-destroy missions, simulated torpedo attacks and live-fire drills with on-board artillery and air defense systems.

    The Admiral Tributs and Admiral Vinogradov destroyers, which carried out patrol missions in the Gulf of Aden as part of international efforts to fight sea piracy, will take part in the drills.

    According to Martov, the exercises will culminate with a "battle" between the destroyers and submarines, when the surface ships attempt to thwart "a surprise attack from the deep."

    Russia's Pacific Fleet has a missile cruiser, five destroyers and a large number of submarines in service. Its anti-submarine warfare aircraft include Tu-142 Bear F and Il-38 May planes, and Ka-27 Helix D helicopters.

    From: RIA
    Readmore --> Russia conducts Navy anti-submarine drills in Sea of Japan

    Tim Marinir ke Rusia Tinjau BMP-3F


    Jakarta (ANTARA) - Korps Marinir akan mengirimkan tim teknis ke Rusia untuk melihat langsung penyelesaian pengadaan tank amfibi BMP-3F yang kontrak pengadaannya disepakati pada Agustus 2008.

    Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M.Alfan Baharudin ketika di konfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa mengatakan, semula tim berangkat pada Maret 2010, namun karena masih ada kegiatan latihan rutin, maka tim berangkat akhir April 2010.

    "Tim akan meninjau persiapan akhir penyelesaian pengadaan tank amfibi BMP-3F secara langsung, dan kemungkinan tiba di Indonesia sekitar Agustus tahun ini," ungkapnya.

    Alfan menambahkan, ke-17 unit tank amfibi BMP-3F itu akan dioperasikan di Brigade Infanteri 1/Surabaya sebanyak 10 unit dan Brigade Infanteri 2/Jakarta sebanyak tujuh unit.

    Sebelumnya, Korps Marinir TNI Angkatan Laut memperoleh hibah sepuluh tank amfibi dengan jenis landing vehicle track-7A1 dari Korea Selatan yang merupakan tank buatan Amerika Serikat tahun 1983.

    Landing vehicle track (LVT)-7A1 ini sama kelasnya dengan tank amfibi PT 76 dan tank amfibi BTR 60 yang sudah dimiliki Indonesia. Kerja sama ini berawal dari pembicaraan tahun 2007. Saat itu Korea Selatan telah menawarkan LVT-7A1 kepada Indonesia. Namun, karena menunggu izin dari AS, kesepakatan ini baru bisa diwujudkan.

    Tank amfibi LVT-7A1 merupakan hasil modifikasi dari jenis LVT yang dijuluki Alligator. Tank yang hingga kini masih digunakan Marinir Korea Selatan sama dengan yang digunakan dalam serangan Inggris ke Falkland, Perang Teluk, dan Perang Irak.

    Korea Selatan juga memberikan satu paket suku cadang. LVT-7A1 mempunyai berat 22,8 ton, panjang 7,94 meter, lebar 3,27 meter, dan tinggi 3,26 meter.

    Sumber: Yahoo News/ANTARA
    Readmore --> Tim Marinir ke Rusia Tinjau BMP-3F

    TNI AL Sita 2.644 Meter Kubik Kayu Ilegal

    Palembang, Kompas - TNI Angkatan Laut Bangka Belitung menyita 2.644 meter kubik kayu gelondongan ilegal di perairan Tanjung Ular, Selat Bangka. Aparat juga mengamankan sembilan orang yang bertugas memandu pengiriman kayu ilegal tersebut, serta satu tongkang dan satu kapal pemandu.

    Komandan Pangkalan TNI AL Bangka Belitung Kolonel (Laut) Gregorius Agung WD mengatakan itu saat dihubungi dari Palembang, Selasa (23/3).

    Gregorius mengatakan, penangkapan ini bermula saat KRI Baracuda 814 melakukan patroli rutin sekitar pukul 11.00, dipimpin Mayor (Laut) Eka Prabawa. Waktu itu, kegiatan patroli sudah berjalan sekitar satu jam.

    ”Pada saat melintas di perairan Tanjung Ular, tim patroli melihat ada satu kapal yang memandu kapal tongkang berisi kayu-kayu gelondongan. Karena merasa curiga, tim lalu menghentikan laju kapal dan memeriksa nakhoda beserta anak buah kapal,” kata Gregorius.

    Tim patroli lalu meminta anak buah kapal menyerahkan dokumen manifes kapal dan surat-surat muatan. Setelah diperiksa, tim menemukan ketidaklengkapan dan kejanggalan dokumen, antara lain tidak memiliki surat keterangan sahnya hasil hutan, muatan yang melebihi kapasitas, serta muatan yang dibawa tidak sesuai dengan manifes kapal.

    Tim patroli kemudian membawa sembilan anak buah kapal dan nakhoda ke Pelabuhan Belinyu, Pulau Bangka, untuk pemberkasan dan pemeriksaan. Sembilan orang itu dan barang bukti lalu diserahterimakan ke Pangkalan TNI AL Bangka Belitung.

    ”Setelah diperiksa, sembilan orang ini mengaku membawa kayu dari Palembang ke Pekanbaru. Kayu-kayu ini rata-rata berdiameter 50 sentimeter dengan jenis kayu rimba campuran,” ucap Gregorius.

    Ia menjelaskan, sembilan tersangka saat ini ditahan di Pangkalan TNI AL Bangka Belitung. ”Kami akan memanggil sejumlah saksi ahli dari dinas kehutanan. Saksi ahli nanti akan memberi keterangan tentang prosedur yang sah dalam membawa hasil hutan,” kata Gregorius.

    Sumber:http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/24/04362527/tni.al.sita.2.644.meter.kubik.kayu.ilegal
    Readmore --> TNI AL Sita 2.644 Meter Kubik Kayu Ilegal

    Tuesday, March 23, 2010 | 9:47 PM | 0 Comments

    Pesawat Rusia Langgar Wilayah, Taiwan Berang


    TAIPEI - Taiwan menuduh jika sebuah pesawat pembom Rusia memasuki wilayah udara mereka secara ilegal. Pemerintah Taiwan sendiri marah besar karena angkatan udara mereka gagal mencegah pesawat tersebut masuk ke wilayah mereka.

    Radar Taiwan mendeteksi pesawat Rusia berjenis Tupolev TU-95 yang dapat membawa bom jarak jauh. Pesawat tersebut dideteksi sekira 285 kilometer timurlaut Taiwan pada 28 Januari lalu.

    "Pesawat tersebut memasuki wilayah Taiwan sebentara," ungkap Kepala Angkatan Laut Taiwan Mayor Jenderal Wang Hsuan-Chou. "Kami mengira pesawat tersebut dianggap tidak berbahaya jadi mengatasinya dengan prosedur damai, yakni memintanya pergi dari wilayah udara Taiwan secara baik-baik," tambah Mayjen Wang seperti dikutip AFP, Selasa (23/3/2010).

    Wang menyatakan, setelah diberi peringatan, pesawat tersebut akhirnya berbelok arah menuju Okinawa di Jepang. Namun Wang menolak berkomentar mengapa pesawat yang dapat memuat 15 ton bom, dianggap tidak berbahaya.

    Pernyatan Wang tersebut langsung mengundang kritik dari parlemen Taiwan. Mereka bertanya-tanya mengapa Angkatan Udara Taiwan tidak mengirim pesawat tempur mereka untuk mengusir pesawat pembom tersebut. Parlemen Taiwan sendiri mengkhawatirkan kemungkinan pesawat tersebut dapat menjatuhkan berton-ton bom ke wilayah daratan Taiwan.

    Menjaga wilayah mereka agar tetap aman merupakan tanggung jawab dari Militer Taiwan. Wajar jika mereka selalu dituntut untuk waspada, mengingat jarak Taiwan dengan rivalnya China hanya beberapa menit melalui jalur udara.

    China sendiri memang masih menjadi ancaman laten bagi Taiwan. Negeri Tirai Bambu tersebut menganggap Taiwan sebagai provinsi mereka. China bahkan menyebutkan jika pihaknya tidak segan-segan untuk mengerahkan kekuatan militer mereka untuk merebut kembali Taiwan.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Pesawat Rusia Langgar Wilayah, Taiwan Berang

    Russian-Vietnamese military cooperation


    The Vietnamese defense minister said on Tuesday that the current visit of his Russian counterpart to Vietnam would strengthen bilateral military ties, which have seen a significant improvement in the last few years.

    Russian Defense Minister Anatoly Serdyukov arrived on Monday in Hanoi to meet with the Vietnamese leadership and discuss the prospects of military cooperation between the two countries.

    "I am certain that these meetings will give a new boost to our bilateral ties in the defense sphere," Gen. Phung Quang Thanh said during talks with Serdyukov.

    In response, the Russian minister said that Russia considered Vietnam its strategic partner and welcomed the steady development of friendly relations with the south-east Asian state.

    Russia and Vietnam have cooperated in the military sphere since 1953. In 1998, Moscow and Hanoi signed an intergovernmental agreement on military cooperation, and a relevant Russian-Vietnamese intergovernmental commission was established in 1999.

    In October 2008, during the Vietnamese president's visit to Moscow, Russia and Vietnam set up a strategy of military and technical cooperation until 2020 by signing an inter-governmental memorandum.

    Vietnam is gradually turning into the major buyer of Russian armaments after India, with several contracts worth billions of U.S. dollars signed recently.

    The country became Russia's biggest arms client in 2009, having ordered six Kilo-class Project 636 diesel-electric submarines worth $4 billion and eight Su-30MK2 Flanker-C multirole fighters worth $400 million.

    The contracts signed since the start of 2010 are estimated at $1 billion, including the order of 12 additional 12 Su-30MK2 fighters

    From: RIA
    Readmore --> Russian-Vietnamese military cooperation

    KASAL BUKA FORUM STRATEGIS TNI AL 2010


    DISPENAL (23/3),- Kadispenal Kolonel Laut (P) Heri Setianegara, S.Sos, SH, M.M mengatakan, TNI AL mengadakan Forum Strategi TNI Angkatan Laut 2010, Senin (22/3) bertempat di Gedung Pusat Olah Yudha, Bumi Cipulir, Seskoal.

    Forum Strategi ini merupakan suatu media bagi para Perwira TNI AL dalam melakukan pengkajian strategis dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang selanjutnya merumuskan strategi tersebut secara tepat untuk mewujudkan postur TNI Angkatan Laut ke depan.

    Forum strategi ini diikuti oleh personel-personel pilihan perwira TNI AL berjumlah 63 orang peserta yang memiliki pemikiran strategis dan berpandangan jauh ke depan. Acara yang bertemakan “Melalui Forum TNI AL tahun 2010, Kita wujudkan konsepsi strategi dan perencanaan kekuatan TNI AL 2010-2024 yang selaras dengan Minimum Essential Forces (MEF)” ini dibuka langsung oleh Kasal Laksamana TNI Agus Suhartono, SE.

    Dalam sambutannya, Kasal mengungkapkan bahwa Forum Strategi TNI AL 2010 ini diselenggarakan untuk merumuskan pilihan strategi pertahanan di laut dan konsep pembangunan, pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI AL tahun 2010-2024 yang meliputi konsep logistik dan personel sebagai pedoman dalam menentukan langkah-langkah kebijakan ke depan. Dari forum ini diharapkan dapat menghasilkan tiga produk yaitu : Konsep Strategi Pertahanan Negara di Laut dan Postur TNI AL 2010-2024 dalam tataran MEF, Konsep Pembangunan kekuatan dan Blue Print Logistik TNI AL 2010-2024 dan Konsep Blue Print Personel TNI AL 2010-2024.

    Selain itu pula, Kasal menambahkan bahwa untuk menghasilkan produk tersebut, para peserta diharapkan menggunakan metode pendekatan kajian akademis yang meliputi : Analisa Perkembangan Lingkungan Strategis baik Global, Regional maupun Nasional, Analisa Potensi Sumber Daya Nasional, Merumuskan Postur dan Struktur Kekuatan berdasarkan Strategi terpilih serta Analisa Resiko dan Merumuskan Rencana Pembangunan Kekuatan Dalam Rangka Pencapaian Kekuatan Pokok Minimum.

    Diakhir sambutan Kasal menegaskan untuk peningkatan kualitas pengelolaan personel yang dapat mendukung Kekuatan Pokok Minimum, dilakukan dengan kebijakan Zero Growth yaitu dengan meniadakan penambahan jumlah personel kecuali apabila ada pemisahan personel seperti Pensiun, Meninggal dan Pemberhentian.

    Sumber: TNI
    Readmore --> KASAL BUKA FORUM STRATEGIS TNI AL 2010

    TNI, Tentera Malaysia Latihan Bersama di Selat Malaka

    JAKARTA--MI: TNI dan Tentera Malaysia kembali melaksanakan latihan gabungan bersama (Latgabma) dengan nama Malindo Darsasa. Latihan operasi militer selain perang kali ini difokuskan untuk memantapkan strategi penanggulangan terorisme.

    Itu disampaikan oleh Wakil Asisten Operasi Laksma St. Budiyono dalam upacara keberangkatan pasukan Latgabma Malindo Darsasa 7-AB/2010 di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/3). "Agar dapat dicapai kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi tugas-tugas operasi militer selain perang tersebut, penyelenggaraan Latgab bersama Malindo Darsasa-V8/2010 kali ini lebih difokuskan kepada tugas-tugas dalam rangka operasi militer selain perang, yaitu penanggulangan terorisme," kata Waasops mewakili Panglima TNI menyampaikan amanatnya.

    Pemilihan fokus operasi karena mengingat bentuk ancaman terorisme yang terjadi belakangan ini. Prediksi ancaman teroris yang masih sangat potensial ini telah mendorong kedua negara bersama-sama mengambil langkah strategis untuk penanggulangan teror.

    Latihan bersama, sambung dia, sebagai antisipasi maupun respons awal untuk meningkatkan kesiapsiagaan satuan anti teror kedua negara. "Melalui penyelenggaraan Latgabma Malindo Darsasa-7AB/2010, diharapkan dapat menguji protap 16, 17, 18, dan 19 tentang penanganan penanggulangan terorisme dan bencana alam yang telah disusun kedua angkatan bersenjatan," imbuhnya.

    Latihan bersama terbagi menjadi gladi posko dan gladi lapangan dengan total peserta 452 prajurit TNI yang berasal dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka, dan Denbravo. Latihan yang dilaksanakan mulai 30 Maret-10 April 2010 juga diikuti 1.243 tentera Malaysia. Beberapa tempat yang menjadi tempat latihan adalah Hotel Everly, Bandara Batu Berendam, dan Selat Malaka.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI, Tentera Malaysia Latihan Bersama di Selat Malaka

    Indonesia dan Brunei Darussalam Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

    Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Pehin Datou Singamanteri Kolonel (B) Dato Seri Paduka Hj. Mohammad Yasmin Bin Hj. Umar, Senin Pagi (22/3) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Maksud kunjungannya dalam rangka mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara khususnya menjajaki kerjasama di bidang industri pertahanan.

    Selain melakukan kunjungan ke Menhan RI, Wamenhan Brunei Darussalam juga berencana melakukan kunjungan kedua perusahaan industri pertahanan Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT. Pindad di Bandung. Di PT. DI, Wamenhan Brunei Darussalam akan meninjau pesawat milik Brunei Darussalam yang saat ini sedang dalam perawatan. Sedangkan di PT. Pindad, Wamenhan Brunei Darussalam akan melihat Panser APC produksi PT. Pindad.

    Wamenhan Brunei Darussalam dalam kunjungan kepada Menhan RI menyampaikan, bahwa rencana kunjungannya ke Industri Pertahanan Indonesia adalah dalam rangka menjajaki dan mendalami lebih lanjut kemungkinan kerjasama Industri pertahanan kedua negara sekaligus mendukung pengaktifan kerjasama industri pertahanan di kawasan ASEAN.

    Menanggapai hal tersebut, Menhan RI atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian pemerintah Brunei Darussalam terkait kerjasama industri pertahanan. Hal tersebut menurutnya, akan semakin mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

    Menhan RI lebih lanjut berharap, ada dukungan yang kuat dari Brunei Darussalam sebagai salah satu negara sahabat agar industri pertahanan ini dapat dikembangkan secara bersama-sama.

    Terkait perjanjian kerja sama pertahanan kedua Negara atau Defence Coperation Agreement (DCA), Menhan RI menyampaikan bahwa untuk DCA antara Indonesia-Brunei Darussalam saat ini masih dalam proses ratifikasi di parlemen, dan diharapkan dalam waktu dekat akan segera diratifikasi.

    Menurut Menhan, DCA antara kedua negara sangat penting dalam rangka memperkokoh hubungan kerja sama pertahanan, baik kerja sama di bidang latihan kedua angkatan bersenjata, tukar menukar perwira, kerjasama industri pertahanan, pendidikan maupun kerjasama di bidang lain.

    Dalam kunjungannya ke Menhan RI tersebut, Wamenhan Brunei Darussalam didampingi Dubes Kerajaan Brunei Darussalam Untuk Indonesia, Dato Paduka Mahmud, Setiausaha Tetap I Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Dato Paduka Hj. Mustappa Bin Hj. Sirat, dan Atase Pertahanan Brunei Darussalam, Kol. Pangiran Hafiz. Sementara itu, Menhan RI didampingi oleh Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Strahan Mayjen TNI, Syarifudin Tippe, S.IP, M. Si, Karo Humas Brigjen TNI I Wayan Midhio, M.Phil dan Karo TU Kemhan Laksma TNI Agus Purwoto.

    Usai diterima Menhan RI, Wamenhan Brunei Darussalam juga diterima secara khusus oleh Wamenhan RI di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut dibahas lebih detail tentang mekanisme kerjasama industri pertahanan kedua negara dan kerjasama teknis lainnya seperti kerjasama di bidang pendidikan dan kerjasama lainnya di bidang pertahanan.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Indonesia dan Brunei Darussalam Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

    TNI AU tetap Pilih Super Tucano

    JAKARTA--MI: TNI AU menegaskan tetap memilih pesawat Super Tucano buatan Brasil untuk menggantikan OV-10 Bronco.

    Hal itu ditegaskan Kapuspen TNI Marsda Sagom Tamboen kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/3).

    "Penggantian pesawat OV-10 Bronco itu sudah final dari TNI AU. Itu pilihan utama Super Tucano dimana ada pilihan kedua dan ketiga lainnya," jelas Sagom.

    Keputusan itu, sambung dia, sudah didiskusikan di Dewan Kebijakan Penetuan Alutsista sejak Oktober 2009 lalu. TNI AU tetap menegaskan bahwa pilihan mereka sedari awal tak berubah karena Super Tucano dinilai memenuhi spesifikasi pesawat yang dibutuhkan TNI AU.

    Pesawat itu utamanya akan dioperasikan di daerah perbatasan sebagai pesawat tempur taktis. Bukan sebagai pesawat pengintai seperti fungsi pesawat CN 235. "Pilihannya tetap seperti itu maka kita ajukan ke pemerintah. Tinggal bagaimana pemerintah dan DPR memikirkan pendanaan," jelasnya.

    TNI AU ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu. TNI AU berharap pemerintah bisa mengadakan satu skuadron pesawat Super Tucano atau sejumlah 16 buah sebagai jumlah yang paling ideal untuk kebutuhan pasukan. Pemerintah sebelumnya telah mengalokasikan 16 juta dolar amerika untuk pengadaannya.

    "Idealnya 16 pesawat. Kita minimum ingin enam belas pesawat. Misalnya masing-masing flight 4 pesawat, ada di dua tempat. Jadi empat di flight satu, empat di flight dua, empat untuk latihan dan empat untuk cadangan," jelas Kadispenau Marsekal Bambang Samoedro.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI AU tetap Pilih Super Tucano

    TNI Percayakan Kapal LST ke PT PAL


    Metrotvnews.com, Jakarta: Mabes TNI Angkatan Laut mempercayakan pembuatan kapal jenis Landing Ship Tank (LST) baru kepada PT PAL, untuk menggantikan tujuh kapal sejenis buatan Amerika Serikat (AS) yang akan "dipensiunkan". Juru bicara TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Heri Setianegara ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Senin (22/3), mengatakan, "pemusnahan" tujuh kapal LST buatan AS tahun 1942-1945, itu sudah mulai dilakukan.

    "Kita operasionalkan kapal-kapal itu sampai habis masa pakainya, lalu kita `pensiunkan` dan diganti dengan yang baru. Kita minta PT PAL untuk membuatkan tujuh kapal LST sebagai gantinya," kata Heri.

    Ia mengemukakan, ketujuh kapal yang akan dimusnahkan itu kini masih beroperasi di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Ketujuh kapal yang akan dipensiunkan adalah KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Bayur 502, KRI Teluk Kau 504, KRI Teluk Tomini 508, KRI Teluk Ratai 509, KRI Teluk Saleh 510 dan KRI Teluk Bone 511 eks AL Amerika Serikat buatan tahun 1942-1945.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT PAL Harsusanto mengatakan, hingga 2014 PT PAL telah mendapat kontrak dari Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut, yakni dua kapal selam, dua kapal perusak kawal rudal (PKR), 11 unit KCR-40, tujuh unit kapal angkut tank (AT/LST). PAL juga akan membuat 17 unit tank amfibi, dan 25 unit peningkatan kemampuan kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.

    Sumber: METRO NEWS
    Readmore --> TNI Percayakan Kapal LST ke PT PAL

    Monday, March 22, 2010 | 5:43 PM | 0 Comments

    TNI Tetap Waspadai Ancaman Teroris di Selat Malaka

    JAKARTA - Beberapa pekan lalu, Angkatan Laut Singapura menerima peringatan adanya ancaman teroris terhadap kapal-kapal tanker yang melalui Selat Malaka. Namun hingga kini ancaman tersebut belum terbukti.

    "Kita sebagai TNI harus selalu siap siaga. Kita tidak perlu cari kebenaran info tentang ancaman tersebut. Kalau info itu hanya masukan bagi kita," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/3/2010).

    Sagom menegaskan, tugas TNI adalah membantu mengamakan daerah pelayaran dan menggelar patroli di laut. "Sampai saat ini kita bersyukur tidak ada teror yang mengancam Selat Malaka," imbuhnya.

    TNI, lanjut Sagom, juga telah menjalankan tiga strategi pengamanan. Pertama, mengamankan perbatasan darat, di Kalimantan, Timor Timur, dan Papua, dan menggelar kekuatan secara kewilayahan.

    "Ketiga, penambahan divisi, dan itu merupakan bagian dari kekuatan pusat. Jadi sebenarnya semua daerah itu rawan ancaman atau konflik. Jangan sampai ada anggapan bahwa jika TNI ke sana itu dikaitkan dengan daerah yang rawan," paparnya.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> TNI Tetap Waspadai Ancaman Teroris di Selat Malaka

    Komisi I DPR RI Prihatin Kondisi Markas dan Alutsista TNI di Daerah

    TEMPO Interaktif, Pacitan -Tim dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia prihatin dengan kondisi markas Tentara Nasional Indonesia dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada di daerah.

    Tim dari Komisi I DPR RI ini telah mengunjungi beberapa tempat termasuk di Kabupaten Pacitan dan Ponorogo. Anggota Komisi I DPR RI, Ramadhan Pohan khawatir kondisi itu akan mempengaruhi kinerja TNI terutama di daerah. Dia bersama timnya sudah mengunjungi beberapa markas Komando Distrik Militer (Kodim).

    "Ternyata fasilitas pendukung untuk operasional kerja TNI di daerah sangat memprihatinkan," katanya usai berkunjung ke Kodim 0802 Ponorogo dan Kodim 0801 Pacitan, Jawa Timur, Senin (22/3).

    Menurutnya, hasil temuan Komisi I DPR RI itu akan ditindaklanjuti. "Hasil temuan ini akan dibawa dalam rapat internal komisi dan selanjutnya diserahkan ke petinggi TNI," jelasnya. Bahkan dia khawatir tak layaknya kondisi bangunan dan alat utama sistim persenjataan (alutsista) bisa mempengaruhi moral aparat TNI.

    "Kalau kondisi ini tidak diperbaiki, cepat atau lambat bisa menyebabkan demoralisasi prajurit," tambah Anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

    Dia mencontohkan temuan di Kabupaten Ponorogo dimana satu senjata dipakai empat personil. Sedangkan kualitas bangunan markas Kodim 0801 Pacitan dianggap kurang layak karena sejak dibangun belum pernah direhab.

    "Kelengkapan penunjang dan kendaraan operasional juga kurang layak. Rata-rata sudah tua, berlubang, berkarat dan bahkan ada yang sama sekali tidak bisa dioperasikan," ungkap bekas wartawan ini. Dia juga menyorot perlengkapan Search And Rescue (SAR) yang dimiliki TNI.

    Anggaran pertahanan dalam APBN 2010, lanjutnya, mencapai sekitar Rp42,3 triliun. "Dari jumlah itu, diharapkan alokasi untuk kesejahteraan prajurit lebih ditingkatkan," tandasnya.

    Menurutnya, anggaran pertahanan dan kesejahteraan prajurit di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Komisi I DPR RI Prihatin Kondisi Markas dan Alutsista TNI di Daerah

    India Uji Coba Rudal Jelajah Canggih


    NEW DELHI--MI: India melakukan uji coba yang berhasil sebuah versi rudal jelajah supersonik versi Brahmos yang "dapat digerakkan " yang dikembangkan bersama Rusia.

    Rudal itu diluncurkan dari sebuah kapal angkatan laut di Teuuk Benggala, pantai timur India, Minggu (21/3).

    "Rudal itu... dapat digerakkan, berhasil menghantam kapal yang jadi sasaran. Rudal itu menghantam secara sempurna dan missi yang sempurna," kata Kepala Angkasa Luar BrahMos A Sivathanu Pilai kepada kantor berita Press Trust of India.

    "Dengan kesuksesan ini, India menjadi satu dari beberapa negara yang memiliki rudal jelajah supersonik yang dapat digerakkan," katanya.

    BrahMos dapat membawa hulu ledak konvensional seberat 240 kilogram dan memiliki jarak tembak 280 km. Para ahli India dan Rusia mulai mengerjakan rudal itu tahun 2001.

    Satu versi lain rudal itu, yang namanya diambil dari nama-nama sungai, Brahmaputra India dan Moskva Rusia, telah digunakan militer India sejak 2007.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> India Uji Coba Rudal Jelajah Canggih

    Musik Militer Bangkitkan Semangat Kepahlawanan dan Nasionalisme

    Jakarta, Pelita
    Penyelenggaraan musik militer yang profesional akan dapat membangkitkan semangat kepahlawanan, jiwa nasionalisme, dan gairah kerja satuan dalam melaksanakan tugas pokok. Peran satuan musik militer melekat dan ada dalam seluruh perjalanan pengabdian prajurit. Satuan musik militer berperan sejak mendampingi kelahiran seorang prajurit, hingga mengantarkan pemakaman seorang prajurit yang meninggal dunia.
    Demikian Kepala Ajudan Jenderal Kodam Jaya Kolonel CAJ Drs Dudik Satriyowiyono dalam arahannya pada kunjungan kerja di Satuan Musik Lapangan Ajendam Jaya, bertempat di Markas Komando Satuan Musik Lapangan Ajendam Jaya, Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (19/3).
    Tergabung dalam rombongan kunjungan tersebut Kepala Seksi Administrasi Personel Ajendam Jaya Mayor CAJ Sukardi, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 3 Cabang Spersdam PD Jaya Ny Dudik S serta Pengurus Persit KCK Ranting 3 Cabang Spersdam PD Jaya. Menurut Kapendam Jaya Letkol Inf Drs Ruminta, hadir dalam kunjungan tersebut seluruh personel Satuan Musik Lapangan Ajendam Jaya dan anggota Persit KCK Satsik Ajendam Jaya.
    Lebih lanjut dalam arahannya Kaajendam Jaya menyampaikan bahwa, kunjungan ini merupakan kegiatan pimpinan dalam rangka pembinaan satuan untuk melihat secara langsung kondisi satuan bawah serta sebagai sarana komunikasi dan silaturahmi antara pimpinan dengan bawahan sehingga terwujud adanya solidaritas, kebersamaan, dan kesiapan optimal dari satuan untuk menghadapi tugas yang dipercayakan kepada satuan.
    Kaajen mengingatkan bahwa, dari berbagai kegiatan, Satsikmil Ajendam Jaya telah menunjukkan hasil tugas yang baik dan berhasil dan memberikan kebanggaan kepada satuan Ajendam Jaya dan Kodam Jaya. Berbagai prestasi tersebut perlu senantiasa dipelihara dalam kondisi terbaik dan dijaga senantiasa agar tidak terjadi penurunan standar. Hal ini dapat terwujud sangat tergantung pada komitmen seluruh personel Satsikmil dan jajaran pimpinan selaku Pembina Satsikmil dalam mewujudkan Satsikmil yang profesional.
    Untuk meningkatkan rasa kebanggaan Satuan Musik Militer Ajendam Jaya, Kepala Staf Angkatan Darat telah mengesahkan satuan musik militer menggunakan seragam Musik V dengan penggunaan baret berwarna biru tua dan emblem Raraswara Adrepati serta menggunakan tali koor

    Sumber: PELITA
    Readmore --> Musik Militer Bangkitkan Semangat Kepahlawanan dan Nasionalisme

    Tentara Lebanon Tembaki Pesawat Militer Israel


    Beirut (ANTARA News) - Meriam-meriam anti pesawat Lebanon menembaki dua pesawat tempur Israel yang melanggar wilayah udaranya, Ahad, kata militer.

    "Meriam-meriam anti pesawat menembaki dua pesawat tempur Israel yang terbang di Hasbaya" di Lebanon tenggara , kata sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari AFP.

    Insiden tiu terjadi di tengah-tengah ketegangan di kawasan itu meningkat dan kekhawatiran yang tinggi di Lebanon mengenai ancaman-ancaman Israel belum lama ini ini terhadap kelompok Hizbullah dan pendukung-pendukungnya Suriah dan Iran.

    Israel dan Hizbullah terlibat perang 34 hari musim panas tahun 2006 yang menghancurkan sebagian wilayah Lebanon selatan dan menewaskan lebih dari 1.200 warga Lebanon , sebagian besar tentara.

    Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701 yang disetujui dengan suara bulat Agustus 2006 mengakhiri perang itu dan memperluas penggelaran pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di perbatasan Lebanon dengan Israel.

    Pesawat-pesawat tempur Israel secara reguler terbang di wilayah udara Lebanon selatan, satu pangkalan penting Hizbullah , adalah pelanggaran Resolusi 1801 , tetapi negara Yahudi itu beralasan mereka perlu mengawasi apa yang disebutnya penyelundupan senjata besar-besaran oleh Hizbullah.

    Walaupun laporan-laporan militer Lebanon hampir setiap hari Israel melanggar wilayah udara Lebanon , militer jarang melepaskan tembakan kecuali pesawat pesawat itu berada dalam jangkauan tembak meriamnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Tentara Lebanon Tembaki Pesawat Militer Israel

    AS BANTU TINGKATKAN KEAMANAN PESAWAT TERBANG TNI-AU

    Denpasar, Kantor Kerjasama Pertahanan (Office of Defense Cooperation/ODC) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta membantu TNI-AU dalam meningkatkan keamanan berbagai jenis dan tipe pesawat terbang militer Indonesia.

    Surat elektronika Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang diterima ANTARA di Denpasar, Jumat menyatakan, militer Indonesia dan tiga Kelompok Koordinasi Teknis (Technical Coordination Groups/TCG) Angkatan Udara AS, baru-baru ini melakukan pemeriksaan terhadap pesawat F-5, F-16, dan C-130.

    Pemeriksaan di beberapa pangkalan udara penting TNI-AU itu merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia dalam dua tahun terakhir, sekaligus menjadi inspeksi teknis yang paling seksama.

    Seluruh anggota tim TCG didampingi mitranya TNI-AU, mendatangi Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma di Jakarta, Pangkalan Udara TNI-AU Husein Sastranegara (Bandung), Pangkalan Udara Utama TNI-AU Iswahyudi (Madiun), dan Pangkalan Udara Utama TNI-AU Abdurrahman Saleh (Malang) untuk bekerja langsung dengan kru pesawat dan tim pemeliharaan membantu memperbaiki beberapa masalah terkait aspek pemeliharaan pesawat.

    Tim TCG merupakan ahli-ahli teknis yang datang dari berbagai pangkalan angkatan udara AS. Mereka terbang ke berbagai belahan dunia untuk membantu negara-negara yang mengalami persoalan pemeliharaan pesawat, dan untuk memberi penjelasan tentang berbagai inovasi terbaru pada pesawat C-130 "Hercules" buatan Lockheed Martin, pesawat F-16 "Fighting Falcon", dan pesawat buatan Northrop F-5E "Tiger II".

    Indonesia merupakan operator pertama di luar Amerika Serikat yang mendapat hak pembelian pesawat transpor berat C-130 "Hercules", yang semuanya dibuat antara 1960-an dan pertengahan 1980-an.

    Walaupun embargo militer Amerika Serikat ke Indonesia secara resmi dihapuskan pada 2005, namun masalah perawatan dan suku cadang masih menjadi tantangan bagi militer Indonesia.

    Dalam tahun-tahun terakhir ini, ODC di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta telah bekerja dengan Angkatan Udara Indonesia. "Pengiriman kembali tim TCG adalah salah satu langkah pertamanya," kata Letnan Kolonel Alex Thagard, Direktur Program Angkatan Udara di ODC.

    Menurut dia, banyak dari program dan peralatan yang digunakan TNI-AU yang harus diperbarui segera demi menyusul berbagai perubahan yang telah dilakukan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat selama dua dekade terakhir.

    Selain program ini, ODC juga bekerja sama dengan TNI-AU dan Departemen Luar Negeri AS untuk membiayai pengiriman pesawat C-130 "Hercules" milik Indonesia ke Amerika untuk inspeksi perawatan berkala (Periodic Depot Maintenance/PDM).

    Pesawat pertama yang akan mendapatkan inspeksi dan perawatan dijadwalkan akan diterbangkan ke AS pada Juni nanti.

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> AS BANTU TINGKATKAN KEAMANAN PESAWAT TERBANG TNI-AU

    Sunday, March 21, 2010 | 9:02 PM | 0 Comments

    Rusia Bantu Terbangkan Satelit AS


    MOSKOW - Badan Antariksa Rusia mengumumkan telah melakukan peluncuran sebuah satelit komunikasi milik Amerika Serikat pada Sabtu kemarin. Satelit tersebut sukses mengorbit melalui pangkalan Kosmodrom Baykonur, Kazahkatan.

    Dijelaskan oleh mereka, satelit yang bernama EchoStar-14 tersebut dibawa bersama dengan roket Proton-M, dan berhasil lepas landas tepatnya pada pukul 21.21 waktu Moskow. Demikian yang diberitakan Xinhua, dan okezone kutip Minggu (21/3/2010).

    Ditambahkan Badan Antariksa Rusia itu, satelit EchnoStar-14 dan roket Proton-M ini menumpang pada pesawat luar angkasa yang memiliki berat hampir 6,3 ton itu dengan roket penggerak Briz-M. Diharapkan terpisah dari roket penggerak Briz-M dan berada di posisi 119 derajat ke Barat pada orbit geostasioner, atau sekitar sembilan jam setelah peluncuran.

    Peluncuran Satelit Echostar-14 ini merupakan kepunyaan dari Loral Space System, yaitu satelit milik perusahaan satelit TV DISH Network Amerika. Diharapkan dengan kehadiran Satelit Echostar-14 ini mampu menyeduakan layangan gambar dengan kualitas high definiton (HD) selama 15 tahun kedepan, bagi pekanggan di Amerika Utara.

    Rusia dan AS semdiri telah mengadakan kerjasama dalam Layanan Peluncuran Internasional termasuk peluncuran satelit dengan perusahaan telekomunikasi AS, EchoStar.

    Pengorbitan satelit ini merupakan yang kedua bagi Rusiam setelah meluncurkan roket komersial pada 2010. Kosmodrom Baykonur merupakan salah satu tempat peluncuran ruang angkasa terbesar di dunia, di tempat ini Sputnik 1, satelit pertama bumi diluncurkan.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Rusia Bantu Terbangkan Satelit AS

    KRI Birang Perkuat Lantamal VI Makassar

    TEMPO Interaktif, Makassar - Pangkalan Utama Angkatan Laut VI Makassar terus meningkatkan upaya pengamanan di perairan Indonesia tengah. Caranya, Lantamal VI melakukan penambahan peralatan kapal perang untuk berpatroli di wilayah hukumnya.

    Lantamal VI resmi mendatangkan kapal perang KRI Birang 831. Kedatangan kapal itu disambut langsung oleh Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin, di dermaga Lantamal VI Makassar, Ahad sore.

    KRI Birang adalah kapal perang jenis kapal patroli cepat dengan tipe C 40. Dengan material serat kaca (fiberglass), membuat kapal itu ringan dan lincah meliuk di atas permukaan laut.

    KRI Birang dibuat 2008 di Fasharkan Mentigi, Lantamal IV Tanjung Pinang. Namun, baru 26 Januari tahun ini, kapal yang mengambil nama dari seekor ular itu resmi menjadi kapal perang.

    Bambang Wahyudin mengatakan, kapal yang memiliki panjang 40 meter itu akan melakukan tugas pertamanya dalam operasi pengejaran nelayan-nelayan yang diduga menggunakan bahan peledak.

    Fokus pelayaran KRI Birang ini adalah perairan Pangkajene Kepulauan hingga wilayah perairan Mamuju. "KRI Birang akan membantu operasi yang dilakukan oleh KRI Suluh Pari yang sudah ada sebelumnya," ujar Bambang.

    Komandan KRI Birang, Kapten Laut Mohamad Taufik, mengatakan akan beroperasi jika kondisi cuaca tidak terlalu buruk, lantaran kemampuannya memang terbatas. Kecepatan maksimun kapal tersebut hanya mencapai 29 knot.

    Sementara itu, untuk kecepatan jelajah, KRI Birang hanya 26 knot dengan kapasitas tangki BBM sebanyak 35 ribu liter. Untuk aksi radius jarak jelajah cepat 30 knot membutuhkan waktu 2 hari, sedangkan jelajah 20 knots memakan waktu 4 hari.

    Untuk peperangan, KRI yang diawaki 20 orang personel itu mampu melaksanakan peperangan permukaan yang meliputi anti serangan kapal permukaan dan anti serangan udara terbatas.

    "Kapal dilengkapi dengan meriam besar 25 milimeter satu pucuk dan dua pucuk senjata 12,7 milimeter," ujar Taufik.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> KRI Birang Perkuat Lantamal VI Makassar

    Russia needs minimum 50 nuclear subs for fleet - Navy Vice Admiral


    The Russian Navy ideally needs to have at least 50 nuclear-powered submarines, a high-ranking Navy officer said during a live interview with Ekho Moskvy radio station on Saturday.

    The Russian Navy has some 60 strategic, multi-functional and diesel-powered submarines in its fleet that are combat ready.

    "The number of nuclear submarines in Russia's Navy should be no less than 40-50," First Deputy of the Naval General Staff Vice Admiral Oleg Burtsev said.

    He said that France, Britain and the United States have at least nine combat ready nuclear subs at sea at all times.

    "In order to counterbalance them, we need to have two or three nuclear-powered submarines. They need to know that we are prepared to respond to any strike," Burtsev said.

    In answering a call-in question of whether Russia is behind in developing its fleet in comparison with China, which builds two or three submarines a year, Burtsev said that Russia was not behind in development.

    "Trial runs are taking place with the Yasen class subs, and this year the final trial stages of the Lada class submarine will be held."

    From: RIA
    Readmore --> Russia needs minimum 50 nuclear subs for fleet - Navy Vice Admiral

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.