ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, May 19, 2012 | 2:54 PM | 1 Comments

    Adakah Konspirasi Pertarungan KGB Dan CIA Di Indonesia

    Jakarta - Secara resmi dan faktual belum terbukti, dua agen rahasia KGB (Rusia) dan CIA (Amerika Serikat), beroperasi di Indonesia. Akan tetapi entah mengapa, kecelakaan pesawat buatan Rusia, Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100), dicurigai sebagai bukan kecelakaan biasa.

    Kecelakaan Sukhoi disebut-sebut akibat sabotase tangan-tangan ahli. Para ahli itu adalah agen rahasia (CIA) yang kebetulan sedang beroperasi di Indonesia. Spekulasi ini tentu masih membutuhkan konfirmasi. Spekulasi ini tidak lepas dari adanya sebuah rujukan.

    Sebuah buku tentang CIA (Central International Agency) yang terjemahannya diterbitkan oleh Gramedia dua tahun lalu, menyebut sejumlah diplomat AS yang pernah bertugas di Jakarta, merupakan agen CIA. Secara tidak langsung pengungkapan itu mengindikasikan, bahwa agen CIA tentunya sedang dan terus beroperasi di Indoneisa. Stapleton Roy misalnya yang menjadi Dubes AS di Indonesia dari 27 Februari 1996 hingga 12 Agustus 1999, di usia mudanya merupakan seorang agen CIA.

    Yang belum diungkap adalah KGB. Hanya saja, di era Perang Dingin, sering disebut bahwa wartawan TASS dan Pravda, dua buah Kantor Berita resmi pemerintah Uni Sovyet (Rusia), yang ditempatkan di luar negeri, berfungsi ganda yakni wartawan dan agen rahasia KGB.

    Menurut berbagai literatur, pasca Perang Dingin, operasi KGB dan CIA sudah mengalami banyak perubahan. Pasca-Perang Dingin yang menjadi fokus sasaran adalah ekonomi dan persaingan bisnis. Persaingan militer dan politik, sudah bukan lagi prioritas.

    Sehingga masuk akal bila bisnis jual beli pesawat terbang antara Sukhoi (Rusia) dan Boeing serta General Aerodynamics (AS) merupakan lahan persaingan kedua agen rahasia tersebut.

    Nah, isu kehadiran agen rahasia AS dan Rusia dalam kaitan dengan kecelakaan SSJ 100, sengaja diangkat menjadi sebuah wacana. Sebab hanya beberapa jam setelah terjadi kecelakaan, muncul berita-berita yang mencurigai penyebab kecelakaan itu. Disebutkan kecelakaan 9 Mei 2012 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat itu merupakan bentuk persaingan bisnis antara AS dan Rusia.

    Tegasnya, sabotase itu berkaitan dengan persaingan bisnis di industri penerbangan antara kedua negara, dimana kedua pemerintah mendukung dan melindungi bisnis dan industri mereka masing-masing.

    Enam bulan lalu tepatnya November 2011, pabrikan pesawat terbang AS, Boeing menanda-tangani jual beli 230 unit kepada Lion Air, perusahaan penerbangan swasta Indonesia. Nilai kontraknya sebesar Rp19,5 triliun. Bagi pabrikan Boeing demikian pula pemerintah AS, kontrak triliunan rupiah, sangat penting dan bersejarah.

    Oleh sebab itu seremoninya dilakukan di Bali, saat KTT Asia Timur dilaksanakan, sengaja dihadiri Presiden AS Barack Obama dan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Artinya bobot bisnis dari kontrak itu diperkuat oleh bobot politik melalui kehadiran dua presiden.

    Kontrak Boeing yang bernilai US$200 miliar itu diakui Obama sebagai hal positif dalam konteks kerja sama Indonesia-Amerika Serikat. Sebab kontrak itu akan membuka ribuan lapangan kerja baru bagi para pencari kerja di Amerika Serikat. Selain Boeing, pemerintahan Obama juga mengamankan bisnis jual beli pesawat tempurnya. Indonesia sudah diizinkan Amerika Serikat untuk menambah koleksi jet tempur terbaru F-16. Tapi di luar itu, Indonesia masih mendapatkan hibah sebanyak 24 buah F16. Pesawat militer ini buatan General Aerodynamics.

    Hibah 24 buah pesawat tempur itu, tidak penuh. Sebab Indonesia masih harus mengeluarkan biaya perbaikan sekitar Rp6 triliun. Jet-jet tempur itu perlu diperbaiki lagi karena kondisinya dalam keadaan tidak bisa diterbangkan.

    Hibah dan penambahan beberapa unit pesawat baru F-16 serta kontrak pembelian 230 unit pesawat buatan Boeing ini, nampaknya merupakan satu paket bisnis AS di Indonesia. Seolah ada pesan dari Washington agar Jakarta jangan lagi berpikir atau tergoda dengan pesawat buatan pabrikan lainnya. Apalagi buatan non-Amerika seperti Rusia.

    Tapi nampaknya Indonesia masih tergoda. Sebab sekalipun Indonesia sudah mendapat hibah, bahkan embargo militer sudah dicabut Washington, tetapi Indonesia masih terus melanjutkan pembelian pesawat sejenis dari Rusia.

    Bagi AS, Sukhoi merupakan merek dagang yang menjadi saingan berat industri sejenis. AS tahu bahwa Indonesia sudah membeli 6 buah Sukhoi, masih berencana membentuk beberapa squadron. Bahkan squadron itu semuanya terdiri atas armada Sukhoi.

    Kenyataan ini merupakan sebuah peluang sekaligus saingan bisnis bagi negara (AS dan Rusia) dan fabrikan manapun. Kebetulan total anggaran Indonesia untuk belanja Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan Strategis) sudah diumumkan. Bahwa untuk Alutsista dan kebutuhan lainnya, pemerintah RI mengalokasikan dana sebesar Rp190 triliun. Siapapun pasti tergiur dengan bisnis ini. Baik Putin maupun Obama.

    Rencana penambahan jet tempur Sukhoi belum lagi mereda, tiba-tiba muncul aktivitas lain, bahwa Sukhoi sudah memproduksi pesawat komersil. Sejumlah perusahaan penerbangan swasta Indonesia bahkan telah memesan puluhan unit.

    Mengemukanya kecurigaan bahwa kecelakaan itu diakibatkan oleh sabotase, antara lain akibat adanya reaksi Presiden Rusia Vladimir Putin. Bekas agen KGB itu kelihatan sangat marah atau terpukul. Melalui telepon, Putin minta Presiden SBY melakukan penyelidikan atas kecelakaan di Gunung Salak. Putin kelihatannya tidak percaya begitu saja bahwa kecelakaan itu wajar. Sukhoi bagi Putin merupakan salah satu ikon Rusia.

    Tapi selain itu, SSJ 100 dimaksudkan untuk menguasai pasar Eropa, wilayah terdekat Rusia. Untuk itu anatomi pesawat ini, tidak semuanya menggunakan onderdil Rusia. Melainkan kombinasi antara Rusia dan pabrikan Eropa Barat.

    Tetapi akibat kecelakaan itu, bukan hanya konsumen Eropa dan Indonesia yang berpikir ulang, melainkan tingkat kepercayaan atas teknologi Sukhoi dan Rusia terkontaminasi. Kecelakaan itu bakal membuat Rusia maupun Sukhoi memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh pasar pembeli di dunia. Dan terbentuknya persepsi itu berkat operasi agen-agen terlatih entah dari pihak mana.

    Bagaimana membuktikannya, memang tidak gampang. Sebab Kotak Hitam SSJ 100 itu sendiri yang diharapkan bisa membuka tabir penyebab kecelakaan, justru disebut-sebut sudah hangus terbakar. Sehingga kemungkinan memperoleh data dan fakta penyebabnya, menjadi berkurang.

    Kabar lainnya, Kotak Hitam itu tidak akan diserahkan kepada Rusia, melainkan tetap ditahan di Indonesia. Tidak jelas apakah hal ini juga bagian dari pertarungan antara Rusia dan AS. Namun bila benar kecelakaan itu diakibatkan oleh sabotase, maka pekerjaan itu sangat efektif dan sempurna.

    Kesempurnaannya semakin bertambah. Sebab dipilihnya Indonesia sebagai tempat sabotase, sangat kalkulatif. Maklum kecelakaan di negara berpenduduk 240 juta jiwa ini dengan 17.000 pulaunya, bukan lagi hal yang mengejutkan. Hampir setiap waktu terjadi kecelakaan. Tidak pernah ada yang berpikir bahwa kecelakaan itu ada juga yang disengaja atau sabotase.

    Sumber : INILAH
    Readmore --> Adakah Konspirasi Pertarungan KGB Dan CIA Di Indonesia

    Mantan Panglima TNI : Pesawat Tempur Sukhoi Terbaik Dikelasnya

    Jakarta - Mantan Panglima TNI, Endriartono Sutarto, menilai pesawat Sukhoi adalah pesawat burung besi tempur tercanggih di kelasnya. Namun, sebagai pesawat komersil, Endriartono menilai Sukhoi belum teruji.

    "Sukhoi itu salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia dan di kelasnya. Saya termasuk Panglima yang berinisiatif membeli Sukhoi. Pada 2003, beli 4 Sukhoi," kata Endriartono di Jakarta, Jumat 18 Mei 2012 malam.

    Menurutnya, Sukhoi memang direkomendasikan sebagai pesawat tempur terbaik. "Dan terbukti sampai hari ini kita tidak punya permasalahan sama sekali dengan Sukhoi untuk jenis pesawat tempur," ujarnya.

    Bagaimana dengan Sukhoi berpenumpang? "Saya juga baru tahu bahwa Sukhoi membuat pesawat komersial, saya tidak tahu seberapa canggihnya mereka membuat pesawat komersial, karena awal sekali Sukhoi adalah pabrik untuk pesawat tempur."

    Mengenai kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak, Endriartono menilai burung besi asal Rusia itu bukan sebagai produk yang buruk. Karena secanggih apapun pesawat, jika tidak ditangani secara betul maka akan tetap jatuh.

    "Kita lihat, kalau memang itu akibat ketidakcanggihan dari pesawat, harus dipikir ulang untuk membelinya. Tapi kalau ini akibat dari human error, cuaca, belum tentu pesawatnya buruk. Kalau pesawat yang buruk ini ditangani oleh awak yang bagus, dia jadi pesawat yang bagus. Tapi kalau pesawat yang bagus ini diawaki oleh orang-orang yang tidak profesional, yaa..," ujarnya.

    Menurutnya, perlu kajian mendalam untuk mencari penyebab jatuhnya Sukhoi. Sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi setiap perusahaan apakah Sukhoi berpenumpang itu layak dibeli atau tidak. "Pokoknya kita harus tahu apa penyebabnya, kalau karena pesawat tidak bagus ya jangan dibeli," ujarnya.

    Sumber : VIVANEWS
    Readmore --> Mantan Panglima TNI : Pesawat Tempur Sukhoi Terbaik Dikelasnya

    Friday, May 18, 2012 | 12:19 PM | 0 Comments

    Kredit Ekspor Dari Rusia Dialihkan Untuk Pengadaan BMP 3F

    Jakarta - Wakil Ketua Komis Pertahanan dan Luar Negeri Tubagus Hasanuddin mengatakan, pembelian pesawat Sukhoi SU-30 MK2 akhirnya dibiayai dengan menggunakan kredit ekspor. Rusia tak menyediakan pinjaman negara untuk pembelian pesawat tersebut.

    Akibatnya, pemerintah Indonesia lalu mengalihkan pembelian Sukhoi ke tank sebanyak 37 unit. "Harganya di bawah Sukhoi," kata politikus PDI Perjuangan yang dikerap disapa Tubagus itu di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/5).

    Pemerintah Rusia sebelumnya menyediakan kredit negara (state credit) sebesar US$ 1 miliar untuk pembelian Sukhoi. Tetapi, belakangan berkembang adanya penggelembungan harga atas keenam pesawat itu hingga puluhan juta dolar Amerika Serikat dengan menggunakan jasa pihak ketiga yaitu, PT Trimarga Rekatama.

    Pembelian pesawat itu sempat terhenti. Bahkan, kasus ini akhirnya dibawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi oleh Indonesia Corruption Watch.

    Tubagus menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Rosoboron Export, meski menggunakan kredit ekspor, keikutsertaan PT Trimarga cuma membantu urusan administrasi. Atas dasar itu, Tubagus memercayai pernyataan Rosoboron. "Tidak ada broker dalam pembelian itu," katanya.

    Saat ditanya berapa nilai pembelian enam pesawat Sukhoi itu, Tubagus belum bisa merincinya. "Pemeliharaan, peluru, dan lainnya sedang dibahas. Pemerintah juga meminta kalau ada anggota DPR mau terlibat bisa juga," jelasnya Tubagus.

    Menyoal pembelian tank, Tubagus menambahkan bahwa sebenarnya pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini sudah menjadi bagian dari program pengembangan. "Sudah direncanakan jauh hari oleh TNI," kata dia.

    Sumber : Liputan 6
    Readmore --> Kredit Ekspor Dari Rusia Dialihkan Untuk Pengadaan BMP 3F

    Wednesday, May 16, 2012 | 10:59 AM | 0 Comments

    Kemhan Akan Melakukan Pengadaan Meriam Pengganti Meriam Salute Gun

    Jakarta - Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).

    Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.

    Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.

    Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun Kaliber 75 MM, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.

    Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.

    Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.

    Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Kemhan Akan Melakukan Pengadaan Meriam Pengganti Meriam Salute Gun

    Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia

    Jakarta - Pemerintah Indonesia mempererat hubungan kerja dengan pemerintah Korea Utara. Hal itu terlihat dengan kunjungan kedatangan Presiden Korea Utara Kim Yong Nam dan sejumlah menterinya ke Indonesia .

    Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I Muhammad Najib menyambut baik inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggunakan prinsip politik bebas aktif dengan mengundang Presiden Korea Utara (Korut) Kim Yong Nam ke Indonesia. Apalagi, kondisi negara komunis itu tengah mendapat tekanan dan ancaman dari negara lain atas pengembangan nuklirnya untuk tujuan militer.

    "Saya kira ini langkah yang positif. Karena Indonesia tidak perlu terpengaruh dengan negara lain dalam membangun komunikasi dan kerja sama dengan Korut yang dipandang negara lain sebuah negara ancaman," ujar Najib saat RDP Komisi I dengan sejumlah kementerian membahas RUU Industri Pertahanan di Ruang Komisi I, Selasa (15/5).

    Pernyataan ini disampaikan Najib terkait kedatangan Presiden Korea Utara Kim Yong Nam dan sejumlah menterinya ke Indonesia saat ini. Sore nanti, mereka juga akan diterima Pimpinan DPR. Najib mengatakan, semestinya Indonesia dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari hubungan baik yang terjalin selama ini, baik dengan Korsel dan Korut.

    "Saya sebelumnya mendengar Korut telah menawarkan kerja sama bagi Indonesia untuk pengembangan kapal selam mini. Saya kira kapal selam mini ini sangat cocok bagi geografi Indonesia. Dan itu sesungguhnya yang paling mungkin kita miliki secara anggarannya. Namun sayangnya tawaran itu sepertinya belum direspons pemerintah RI," ujarnya.

    Politisi PAN itu juga mengatakan, setelah merdeka pada tahun 1945, Presiden Soekarno langsung mencanangkan pengembangan nuklir untuk tujuan damai. Namun realitasnya pengembangan nuklir Indonesia kini sudah sangat jauh dengan yang dilakukan Korea Selatan dan Korea Utara yang baru mengembangan industri nuklirnya pada era tahun 70-an.

    "Bahkan, dengan pengembangan industri nuklirnya, kini Korut mampu membuat senjata dengan hulu ledak nuklir dengan jangkauan antar-benua dan cukup ditakuti negara-negara yang selama ini selalu menekan Korut," ujarnya.

    Sumber : Sumbanews
    Readmore --> Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia

    Tuesday, May 15, 2012 | 3:52 PM | 0 Comments

    Airbus Military Optimis Dapat Menjual A400M Kepada Indonesia

    Jakarta - Airbus Military sangat yakin tentang prospek A400M di Indonesia kedepan dan pihaknya juga mengatakan akan terbuka untuk berkerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk menguasai pangsa pasar, hal ini akan terlaksana bila Indonesia membeli pesawat angkut tersebut.

    Menurut Wakil Presiden Airbus Military, Ignacio Alonso mengatakan "Jika Indonesia membeli pesawat ini, kita akan melakukan pembicaraan denga industri penerbangan Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan hubungan komersial, strategi, dan industri penerbangan di Asia, tetapi untuk saat ini terlalu dini untuk mengatakan Indonesia turut berkerjasama, namun kami akan terbuka bila Indonesia bersedia untuk membahas kerjasama".

    Pihak Airbus Military juga menambahkan bahwa pesawat angkut A400M sangat sesuai dengan kebutuhan Indonesia untuk saat ini dan masa yang akan datang, baik untuk keperluan militer dan bantuan kemanusiaan.

    Dia juga membicarakan kesimpulan setelah A400M melakukan tur ke Asia pada bulan april. Dalam perjalanan pihak Airbus juga melihat A400M melakukan tes terbang aircraft MSN4 dalam kunjungan ke Malaysia, Indonesia Dan Thailand. Malaysia merupakan pelanggan pertama diluar Eropa yang memesan empat unit pesawat ini. Selama kunjungannya ke Thailand, Menteri Pertahanan Thailand ikut terbang dari Chiang Mai sampai ke Bangkok.

    Alonso juga memberikan rincian lebih lanjut tentang pengadaaan pembelian sembilan pesawat C-295 oleh Indonesia dalam pemeran Singapore Airshow pada bulan februari yang lalu. Pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU dan nama pesawat ini akan diubah menjadi CN-295. Pemerintah Indonesia juga masih melakukan negosiasi dalam pembiayaan pesawat ini dan Alonso berharap dua pesawat pertama akan dikirim pada tahun ini.

    Ketika pengumuman kesepakatan pengadaan CN-295 pada bulan Februari, pihak Airbus Military mengatakan PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi ekor, badan bagian belakang serta panel pesawat tersebut. Setelah pihak Airbus Military menyelesaikan pesawat tersebut, PT Dirgantara Indonesia akan merakit dua pesawat tersebut dan juga menjadi pusat pemeliharaan di Indonesia.

    Sumber : FG/MIK
    Readmore --> Airbus Military Optimis Dapat Menjual A400M Kepada Indonesia

    Monday, May 14, 2012 | 7:15 PM | 0 Comments

    Pakistan Tawarkan Pesawat Tempur JF-17 Thunder Kepada Indonesia

    Jakarta - "Pakistan baru-baru ini menawarkan pesawat tempur jenis JF-17 Thunder kepada Angkatan Udara Indonesia," kata Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, di Jakarta, Senin.

    "JF-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional yang fasilitasnya hampir sama dengan generasi terbaru F-16 buatan Amerika Serikat. Pesawat ini bisa diandalkan dan harganya lebih murah," katanya.

    Dia menjelaskan Kepala Satuan Angkatan Udara Indonesia, Marsekal TNI Imam Sufaat, telah mengunjungi Pakistan untuk melihat pesawat JF-17 Thunder.

    Dalam kunjungan tersebut, kata Sanaullah, kepala satuan angkatan udara Indonesia menyatakan terkesan dengan pesawat buatan perusahaan Pakistan Aeronautical Complex bekerjasama dengan Chengdu Aircraft Industry Corporation dari China tersebut.

    "Saat ini kami menunggu kunjungan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, ke Pakistan untuk melihat JF-17 Thunder buatan kami," katanya.

    Pesawat tempur JF-17 Thunder merupakan pesawat multidimensional berbadan ringan, berfungsi di segala cuaca dan memiliki kemampuan tempur sangat baik di udara.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Pakistan Tawarkan Pesawat Tempur JF-17 Thunder Kepada Indonesia

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.